Terkini Nasional

Soal Temuan 142 Anak Usaha Pertamina, Arya Sinulingga: Ini Tugas Pak Ahok untuk Menyelesaikannya

Penulis: Vintoko
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga memberikan penjelasannya soal misi Menteri BUMN Erick Thohir untuk bersih-bersih anak dan cucu milik perusahaan BUMN.

TRIBUNWOW.COM - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga memberikan penjelasannya soal misi Menteri BUMN Erick Thohir untuk bersih-bersih anak dan cucu milik perusahaan BUMN.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Arya Sinulingga saat menjadi narasumber dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (13/12/2019).

Mulanya, Arya Sinulingga membahas soal kasus Garuda, di mana para direktur utama (Dirut) membagi-bagi jabatan komisaris di anak usaha maskapai pelat merah tersebut.

 

Reaksi Karyawan Garuda soal Tudingan Pelecehan terhadap Pramugari hingga Tanggapan Erick Thohir

Arya Sinulingga menyebut ada sekitar 25 jabatan komisaris, satu direktur bisa menjabat di delapan anak perusahaan.

"Lebih jauh lagi, yang kami lihat lagi, makin mencuat ketika kasus Garuda, ternyata Dirutnya dan direksinya semua itu bagi-bagi jabatan komisaris sampai 25 posisi, 5 direktur itu punya 25 posisi komisaris, ada yang punya 6, ada yang sampai 8 sebagai komisaris," jelas dia.

Arya Sinulingga lantas pihaknya menemukan kasus yang serupa di Pertamina.

Pertamina, kata Arya Sinulingga, ternyata sudah memiliki 142 anak dan cucu perusahaan.

"Nah lebih jauh lagi ternyata ada Pertamina, 142 anak perusahaan, kita belum tahu," ungkap Arya Sinulingga.

Arya Sinulingga kemudian menyampaikan tugas dari Menteri BUMN Erick Thohir kepada Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk melakukan pendataan terhadap temuan tersebut.

Erick Thohir Tergelitik saat Tahu Garuda Punya Cucu Usaha Bernama Garuda Tauberes

Erick Thohir, kata Arya Sinulingga, memberikan waktu satu bulan untuk Ahok melakukan pendataan.

Selanjutnya, anak dan cucu perusahaan itu bisa dilebur, hingga ditutup.

"Tadi itu Pak Erick Thohir, menteri kita, mengatakan 'Ini tugas dari Pak Ahok, Pak Ahok dikasih tugas selama 1 bulan, itu harus menyelesaikan mendata, seluruh anak perusahaan Pertamina, pertama mana yang relevan dengan core business-nya Pertamina, yang kedua mana yang menguntungkan, yang ketiga mana yang rugi, kemudian mana yang bisa di merger-kan, dan mana yang bisa ditutup'," beber Arya Sinulingga

"Ini tugas Pak Ahok untuk mendata sebagai komut, untuk melakukan pendataan dan menganalisa seluruh anak perusahaan Pertamina dalam waktu 1 bulan," tambah dia.

Arya Sinulingga juga tak membantah bila kondisi itu juga sudah ditemukan di era menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno.

"Iya sudah lama, karena saat Bu Rini Soemarno, ketika menjabat sebagai menteri BUMN tahun 2015, dia juga terkejut hal yang sama, beliau juga terkejut ketika Pertamina punya anak perusahaan mencapai 120 sekian," pungkas Arya Sinulingga.

Simak videonya mulai menit 5:35:

Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya telah menemukan fakta bahwa Pertamina memiliki 142 anak dan cucu perusahaan.

Hal tersebut terungkap ketika dirinya melakukan rapat bulanan dengan perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut.

"Kemarin saya rapat dengan Pertamina, ternyata ada 142 perusahaan di Pertamina," ujar Erick Thohir, Jumat (14/12/2019).

2 Pesawat Garuda Nyaris Tabrakan di Bandara Soekarno-Hatta, Herson Sebut Pilot Mungkin Terlalu Lelah

Erick memaparkan, untuk lebih lanjut dirinya meminta jajaran direksi dan komisaris Pertamina memetakan bisnis dari masing-masing entitas anak perusahaan tersebut.

Selain itu, dirinya juga meminta direksi dan komisaris untuk memeriksa kondisi kesehatan dari masing-masing perusahaan.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi keberadaan bisnis-bisnis yang justru merugikan perusahaan induk.

"Saya juga enggak mau nanti ternyata seperti saya bicara 142 perusahaan Pertamina hanya oknum-oknum yang akhirnya menggerogoti Pertamina. Nah, ini yang saya sudah minta laporan daripada direktur utama dan komisaris utama," ujar dia.

Terakhir, Erick Thohir berencana akan melebur bisnis-bisnis sampingan yang dimiliki oleh BUMN.

Hal tersebut untuk menindaklanjuti temuan mengenai banyaknya BUMN yang memiliki anak dan cucu usaha yang berbeda dari bisnis inti. (TribunWow.com/Vintoko)