TRIBUNWOW.COM - Analis BUMN LM FEB UI, Toto Pranoto menilai positif sejumlah langkah Menteri BUMN, Erick Thohir yang baru saja menjabat.
Toto Pranoto menilai, langkah-langkah yang diambil Erick Thohir cukup mengejutkan.
Hal itu diungkapkan Toto Pranoto saat menjadi bintang tamu di acara Indonesia Bicara INews pada Rabu (11/12/2019).
• Meski Puji Erick Thohir yang Mau Bersihkan Karpet BUMN, Rocky Gerung Tetap Beri Kritikannya Begini
"Saya kira apa yang dikerjakan sama Pak Erick Thohir ya sebagai Menteri BUMN sekarang ini saya kira sebagai suatu gebrakan," ujar Toto Pranoto seperti dikutip TribunWow.com dari INews TalkShow.
Menurutnya, BUMN memang sudah saatnya berbenah.
"Dalam arti bahwa memang sudah saatnya kita memiliki BUMN yang punya katakanlah kekuatan yang berbeda, punya kemampuan daya saing yang lebih kuat gitu ya," lanjutnya.
Lantas Toto mengungkap cara agar BUMN bisa berubah.
Hal itu diawali dari sikap internal dari BUMN itu sendiri.
"Caranya gimana sih dari apa yang sekarang kita punya, dari BUMN yang ada itu ya, sekarang yang paling utama perbaikan secara internal dalam kaitannya dengan GSG itu pondasinya."
"Kalau GSG sudah oke mustinya perubahan-perubahan, transformasi-transformasi yang dikerjakan juga bisa lebih mudah dilaksanakan," jelasnya.
Kemudian, ia memberikan contoh agar BUMN bisa bangkit dengan membandingkan keberhasilan PT Kereta Api di bawah kepemimpinan Ignasius Jonan.
Ignasius Jonan berhasil membawa PT KAI keluar dari kerugian.
• Sindir Penunjukan Mantan Menteri Jadi Petinggi BUMN, Rocky Gerung: Apa Dia Enggak Punya Uang?
"Saya kasih contoh dulu waktu Jonan dikirim jadi Dirut buat Kereta Api, posisinya rugi tahun kedua dia bisa perbaiki jadi lebih baik, lebih untung," ungkap Toto.
"Tahun berikutnya terus naik," imbuhnya.
Bahkan, kini PT KAI dianggap menjadi perusahaan yang cemerlang.
"Bahkan, sekarang kereta api menjadi salah satu BUMN yang dianggap cukup excellent," puji Toto.
Toto menilai, membenahi BUMN itu cukup sederhana.
Seluruh karyawan harus ikhlas dan siap untuk melakukan perubahan/
"Pertanyaanya bagaimana dia lakukan itu, jawabannya sederhana, seluruh karyawan itu mau ikut dalam transformasi dengan sukarela itu karena dia yakin bahwa Jonanya memang memiliki suatu sisi ke depan, perubahan apa yang dikerjakan," jelas dia.
Selain itu, janganlah ada kepentingan lain selain fokus memperbaiki perusahaan seperti apa yang dilakukan Ignasius Jonan dahulu.
"Kedua, mereka yakin bahwa Pak Jonan itu memang enggak punya faced interest pribadi sehingga dia mau kerja untuk perbaiki kereta api dan dia memberikan contoh."
"Bagaimana cara bekerja, kalau perlu 24 jam sehingga environments semua orang diketahui yakin bahwa leadership ini bekerja dalam rangka perubahan," ujar Toto.
• Mantan Menteri Bakal Jadi Dirut BUMN, Rocky Gerung Sebut sebagai Sebuah Sogokan, Apa Maksudnya?
Jika hasilnya bagus, maka sistem itu akan diikuti terus.
"Dan kemudian karena hasilnya kelihatan bagus maka semua orang dalam bagian kereta api follow itu dengan apa namanya sukarela terhadap perubahan karena memang ada trash," katanya.
Seperti apa yang dilakukan Ignasius Jonan dahulu.
Ia dianggap berhasil menciptakan sistem yang membuat PT KAI menjadi lebih baik meski sudah tidak ada dirinya.
"Dan itu meskipun orangnya sudah enggak ada, Pak Jonan itu hanya sekitar 2,5 tahun aja di kereta api setelah itu enggak ada kan karena jadi Menteri di Kabinet Jokowi periode pertama."
"Proses perbaikan atau proses transformasi itu masih dijalankan meski orangya sudah tidak ada, berarti sistem, berarti culture yang dia udah tanam itu betul-betul jalan," papar Toto panjang lebar.
Toto yakin, BUMN akan bisa menjadi lebih baik jika diisi oleh petinggi-petinggi seperti Ignasius Jonan.
"Kalau kita punya model pemimpin-pemimpin BUMN seperti itu misalnya, saya yakin bahwa perubahan bisa dilakukan sebenarnya," ungkapnya.
Lihat videonya mulai menit ke-3:58: