Terkini Nasional
Soal Pencopotan Ari Askhara oleh Menteri BUMN, Haris Azhar Tanyakan Nasib Pensiunan BNI
Aktivis Haris Azhar memberikan komentar soal pencopotan mantan Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Aktivis Haris Azhar memberikan komentar soal pencopotan mantan Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara.
Komentar itu disampaikan Haris Azhar melalui Twitter miliknya, @haris_azhar, Sabtu (7/12/2019).
Ia mempertanyakan soal sikap Menteri BUMN Erick Thohir.
Haris Azhar membandingkan pencopotan Ari Askhara dengan nasib pensiunan pegawai BUMN BNI.
Diketahui sebanyak 850 orang belum dibayarkan uang pensiunnya oleh BNI di tahun 2018.
"Dirut Garuda Dipecat krn selundupkan Harley. Kalau 850 pensiunan BUMN @BNI tdk dibayar Uang Pensiunnya.
Kira2 Om Menteri mau bikin apa?" tulis Haris Azhar.

Postingan Haris Azhar soal Ari Askhara, Sabtu (7/12/2019) (Twitter @haris_azhar)
• Bahas Ari Askhara, Said Didu Malah Singgung soal Penikmat Jabatan hingga PR Besar Erick Thohir
Diketahui Ari Askhara dicopot jadi Dirut Garuda Indonesia karena kasus penyelundupan spare part Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Menteri BUMN Erick Thohir pun mengumumkan sendiri soal pencopotan tersebut.
"Ketika kita ingin mengangkat citra BUMN, membangun kinerja BUMN, ketika oknum-oknumnya tidak siap, inilah yang terjadi," seperti dilansir dari tayangan Breaking News Kompas Tv, Kamis (5/12/2019).
Ari Ashkara disebut membeli Harley Davidson klasik tipe Shovelhead keluaran 1970 an ini, pada April 2019 lalu.
Proses transaksi dilakukan dengan menggunakan rekening pribadi dari Finance Manager Garuda Indonesia di Amsterdam, Belanda.
Erick Thohir kemudian mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui keterlibatan sejumlah pihak lain.
• Bahas Polemik Garuda, Ketua PHRI Ungkap Dugaan Tradisi Manipulasi Laporan Keuangan: Parah Banget
Sementara itu, terkait dengan pensiunan BNI yang juga merupakan perusahaan BUMN, BNI dianggap melakukan penyelewengan dana pensiun.
Perwakilan FPP-BNI Martinus Nuroso mengatakan penyelewengan dana pensiun tersebut mulai dari pembayaran pesangon, manfaat pensiun bulanan.