Pengakuan Tetangga, Dirut Garuda Ari Askhara Pilih Tidur di Hotel Tidak di Rumah saat Pulang Kampung

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RUMAH EKS DIRUT GARUDA SEPI: Tampak kondisi rumah Ari Askhara, mantan Dirut PT Garuda Indonesia yang baru saja dipecat oleh Menteri BUMN, Erick Thohir yang berada di Bali sepi tanpa ada aktitas apapun sama sekali, Jumat (7/12/2019).

TRIBUNWOW.COM, BADUNG - Pengakuan mengejutkan datang dari tetangga Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, yang kini dalam proses pemecatan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra Askhara bertempat tinggal di Banjar Dinas Padang Bali, Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali.

Pascamenuat pemberitaan kasus penyelundupan Harley Davidson yang menyeret nama Ari Askhara, sejumlah tetangga pun turut berkomentar. 

 

Ari Askhara Dipecat, Begini Kata Awak Kabin Garuda soal Perlakuan Eks Dirut: Doa Kita Dikabulkan

Menurut para tetangga, Ari Askhara sangat jarang lama ketika pulang kampung di Banjar Dinas Padang Bali, Dalung, Kuta Utara, Badung.

"Dia memang asli sini, dari dulu memang tinggal di sini, cuma jarang ke sini. Pas upacara besar saja dia kesini," ujar tetangga Ari yang berinisial BG pada Sabtu (7/12/2019).

Lebih lanjut dikatakan tetangganya yang tinggal di Banjar Padang Bali, Ari Askhara memang keturunan dari keluarga yang telah lama tinggal di wilayah tersebut.

Terhitung dari sesepuh terdahulunya atau buyut, kakek dan bapaknya.

Bahkan Ari Askhara disebut memiliki harta yang berlimpah dan dikatakan merupakan salah satu orang terkaya di wilayah Dalung, Kuta Utara.

"Sudah lama tinggal di sini, dari kakek dan bapaknya turun temurun dah."

"Dia salah satu keluarga terkaya di sini, bisa dibilang memang dia paling kaya di sini. Cuma saya gak nyangka aja dia seperti itu (terjerat kasus)," lanjutnya.

"Di sini dia punya banyak tanah, pokoknya ada tanah di sini yang kosong itu dah punya dia."

"Sampai-sampai orang mau ngontrak gak boleh," kata dia sambil menunjuk area kosong.

Tetangga lain mengatakan, Ari Askhara jarang sekali pulang ke rumah yang berada persis di depan pintu masuk atau sebrang jalan pintu masuk sebuah PAUD. 

"Iya memang dia punya rumah itu, cuma dia jarang pulang. Penduduk asli sini dia, cuman lahir di Jakarta."

"Sekolah juga dia di Jakarta, dan kuliah katanya di luar negeri," ujar tetangga Ari yang lainnya saat ditemui di rumahnya.

Kata dia Ari Askhara hanya datang dan tak lama pergi lagi.

"Dia sebentar aja kalau ke sini, pagi datang, siang atau sore sudah balik. Gak nginep di rumah dia, tidur di hotel. Ia cuma datang pas acara besar saja," lanjut si tetangga yang enggan menyebutkan namanya.

Dari penulusuran Tribun Bali, di rumah Ari Askhara hanya terlihat mobil, foto lukisan Ari Askhara dan pagar coklat yang tertutup rapat.

Sedangkan tetangga korban katakan di rumah tersebut hanya ada pembantunya saja.

Karena itu tidak banyak aktivitas di rumah dengan warna coklat tersebut.

"Orang-orang sini juga baru tahu masalah dia, baru tau pas ramai-ramai diberitakan di Tv. Sekarang ya cuman ada pembantunya saja, tapi jarang keliatan karena ditutup rapat. Pembantunya dari luar sini," tutupnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir saat menggelar konferensi pers di kantor Kemenkeu, Jakarta (11/12/2019). Jumpa pers ini terkait penyelundupan Harley Davidson yang melibatkan pimpinan Garuda Indonesia. (Instagram Sri Mulyani)

Dituding Dalang Mahalnya Tiket Pesawat

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani buka suara soal kasus penyelundupan barang mewah oleh Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Ari Askhara.

Diketahui, Ari Askhara baru dicopot oleh Menteri BUMN, Erick Thohir menjadi Dirut lantaran penyelundupan spare part Harley Davidson dalam Pesawat Garuda.

Menjadi bintang tamu dalam tayangan Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Sabtu (7/12/2019), Hariyadi Sukamdani lantas menyinggung kenaikan tiket pesawat yang sempat dikeluhkan banyak pihak.

Ia menduga adanya campur tangan Ari Ashkara dalam hal tersebut.

Ia menduga adanya campur tangan Ari Ashkara dalam hal tersebut.

"Iya, jadi kita repot juga," ucap Hariyadi tertawa.

Lantas, Hariyadi menyebut kala itu Rini Soemarno justru terkesan mendukung kenaikan harga tiket pesawat.

"Karena kita melihat justru permasalahan utama justru Kementerian BUMN itu mem-back up penuh dalam tanda petik sesuatu seperti ini," kata dia.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra yang kini dicopot setelah muncul dugaan penyelundupan Harley Davidson di Garuda Indonesia. (KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA)

 

Video Viral Ferarri Diangkut Garuda Indonesia, Kembali Terulang setelah Harley Davidson?

Ia pun mengungkapkan dugaan terkait keterlibatan Ari Askhara dalam polemik keniakan harga tiket pesawat.

"Ya kita menduga ya, kerena ini kan ranahnya KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha)," ujar Hariyadi.

"KPPU lagi menyelidiki praktek kartel ini, dan sampai saat ini belum putus nih, ini udah hampir setahun saya juga enggak tahu kenapa KPPU begitu lama."

Ia pun mengungkapkan dugaan terkait keterlibatan Ari Askhara dalam polemik keniakan harga tiket pesawat.

"Ya kita menduga ya, kerena ini kan ranahnya KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha)," ujar Hariyadi.

"KPPU lagi menyelidiki praktek kartel ini, dan sampai saat ini belum putus nih, ini udah hampir setahun saya juga enggak tahu kenapa KPPU begitu lama."

"Bahkan kalau kita lihat di penerbangan yang terkahir Jakarta-Wakatobi itu bisa (Rp) 6 juta sendiri," kata Hariyadi.

"Dan kalau (Rp) 6 juta itu artinya penduduk Indonesia lebih baik pergi outbond ke Thailand itu bisa 3 hari 3 malam," sambung dia.

Menurut Hariyadi, dengan terbongkarnya modus penyelundupan barang mewah di pesawat Garuda dapat digunakan sebagai momentum untuk berbenah.

 "Mungkin dalam kesempatan ini yang mau kami sampaikan adalah ini momentum yang tepat buat kita berbenah," ujar dia. (Tribun Bali/Firizqi Irwan, TribunWow.com/Jayanti tri utami)

 Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com berjudul Tetangga Sebut Dirut Garuda Ari Askhara Pilih Tidur di Hotel Daripada di Rumah Saat Pulang Kampung