TRIBUNWOW.COM - Kejadian pencopotan Dirut Garuda Ari Askhara oleh Menteri BUMN Erick Thohir ditanggapi oleh pakar tindak pidana pencucian uang dari Universitas Trisakti Yenti Garnasih.
Yenti meminta Ari Askhara untuk segera ditindak secara pidana karena sudah merugikan negara sebesar Rp 1,5 miliar.
"Kalau pemecatan kan hanya urusan tindakan sanksi administrasi. Harus segera dilakukan juga penegakan hukum pidananya, karena itu kan penyelundupan barang mewah," tegas Yenti seperti yang dikutip dari Tribunnews, Kamis (5/12/2019).
"Ini penyelundupan barang mewah yang termasuk penyelundupan fisik artinya memasukan barang tanpa dokumen dari bea cukai. Tentu pihak Bea Cukai harus segera menyidik perkara itu," bebernya.
• Reaksi Para Petinggi Garuda Indonesia saat Dimintai Keterangan soal Pencopotan Dirut Ari Askhara
Sementara itu, peristiwa pencopotan ini mendapat reaksi dari Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI).
IKAGI merasa bersyukur dengan tindakan tegas yang dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Meski begitu, mereka meminta Erick mengusut kasus lain.
"Kami meminta kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN mengusut tuntas jajaran direksi yang berupaya melakukan hal yang sama seperti Ari," kata Ketua IKAGI Zaenal Muttaqin di Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (6/11/2019).
Zaenal mengatakan saat ini masih banyak permasalahan yang diduga melibatkan jajaran direksi lain dan merugikan sejumlah pihak.
"Antara lain kebijakan yang merugikan perusahaan dan awak kabin, juga terhadap anak perusahan, karyawan hingga secara langsung dan tidak langsung masyarakat juga sebagai penumpang," ujar Zaenal.
Zainal lalu mengungkapkan kebijakan-kebijakan dari Ari yang dinilai merugikan banyak pihak tersebut, mulai dari pemalsuan laporan keuangan tahun 2018 dari rugi menjadi untung, pengalihan rute London-Amsterdam via Denpasar, pembentukan serikat pekerja tandingan, hingga PHK tanpa alasan yang jelas.
"Maka itu, kami dari awak kabin ingin menjadikan kasus Ari Askhara ini sebagai pelajaran penting sehingga nantinya Garuda Indonesia menjadi perusahaan yang baik," pungkasnya.
• Arya Sinulingga Beberkan Dirut Garuda Ari Askhara Terancam Pidana dan Perdata, Singgung Sri Mulyani
Reaksi Petinggi Garuda
Terkait dengan kasus yang menimpa Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara, membuat para petinggi Garuda Indonesia lainnya diburu para pewarta untuk dimintai tanggapannya.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Sapa Indonesia Malam, Kamis (5/12/2019), para petinggi perusahaan BUMN tersebut terlihat bungkam dan enggan berbicara banyak kepada media.
Mereka memilih untuk menghindar dan enggan keluarkan pernyataan.
Seperti yang dilakukan oleh Direktur Niaga Garuda Indonesia Ilham Kurniansyah.
Seusai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI di gedung DPR RI, Kamis (5/12/2019), Ilham yang saat itu mengenakan topi dan kemeja putih terlihat berlari sambil menghindari wartawan yang sudah menunggunya.
Ia bahkan menggunakan tangga darurat sebagai jalan menuju pintu keluar.
Saat wartawan melontarkan berbagai pertanyaan soal kasus yang menimpa Direktur Utama Garuda, ia hanya mengucapkan kata 'ampun'.
• Dirut Garuda Dicopot oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Gerindra: Jangan Lagi Nonton Direksi Foya-foya
Disinggung DPR RI
Dikutip dari laman Kompas.com, Kamis (5/12/2019), RDP kali ini membahas soal komponen Biaya Penyelengggara Ibadah Haji tahun 2020 bersama dengan sejumlah pimpinan perusahaan BUMN terkait, termasuk pimpinan Garuda Indonesia.
Namun, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara tidak terlihat hadir dalam rapat tersebut, dan hanya diwakilkan oleh dua direksi lain yaitu, Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah, dan Direktur Keuangan dan Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal.
Hal ini memantik rasa penasaran Wakil Ketua Komisi VIII Fraksi PDIP Ihsan Yunus.
"Pak, biasanya rapat tidak bisa diteruskan karena Direktur Utamanya enggak hadir. Biasanya juga hadir, kok," tanya Ihsan pada perwakilan Garuda Indonesia di rapat tersebut.
Ihsan lalu bertanya lebih lanjut soal alasan ketidakhadiran Ari Askhara.
"Kenapa tidak hadir? Bukan karena urusan Harley kan," selorohnya disambut tawa para anggota legislatif.
Direktur Niaga Garuda Indonesia Ilham Kurniansyah pun membantah perntanyaan Wakil Ketua Komisi VIII itu itu.
"Enggak pak," katanya singkat.
Ilham mengaku saat ini Dirut Garuda tersebut sedang ada urusan lain yang tak terkait dengan penyelundupan.
Pada lain kesempatan, Vice President Corporate Communication PT Garuda Indonesia Ikhsan Rosan juga tak mau bicara banyak soal kasus ini.
"Kita enggak komenlah itu kan pak menteri udah kasih statement," ujar Ikhsan seraya pergi meninggalkan para wartawan yang mengerubunginya.
(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)