Terkini Nasional

Gara-gara Pertanyaan Ini, Ketua PBNU dan Ketua Lembaga Dakwah FPI Berdebat, Presenter Ikut Menengahi

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Lembaga Dakwah DPP Front Pembela Islam (FPI), Idrus Al Habsy memberikan jawaban saat ditanya NKRI sudah sesuai Islam atau belum.

TRIBUNWOW.COM - Ketua Lembaga Dakwah DPP Front Pembela Islam (FPI), Idrus Al Habsy memberikan jawaban saat ditanya NKRI sudah sesuai Islam atau belum.

Idrus Al Habsy mendapat pertanyaan tersebut dari Ketua PBNU, Marsudi Syuhud dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam TV One pada Jumat(29/11/2019).

Namun, sempat terjadi perdebatan hingga presenter acara ikut menengahi.

 

Rocky Gerung Dukung FPI dan Sebut Mereka Punya Hak, Budiman Sudjatmiko: Bung Rocky Juga Ada di Sana

"Apakah model negara Indonesia saat ini yang kita duduki, yang kita di dalamnya kita hidup di dalamnya sudah sesuai dengan Islam apa belum nah itu mohon dijawab," tanya Marsudi Syuhud.

Menjawab pertanyaan itu, Idrus Al Habsyi justru menjawabnya dengan konsep khilafah menurut FPI.

Menurut FPI, khilafah adalah meningkatkan kerja sama antara negara-negara Islam.

"Ya sekarang saya mau tanya balik lagi Pak Kyai Marsudi, artinya begini kita ingin mendorong persatuan negara-negara Islam melalui payung OKI ini seperti pembentukan mata uang bersama, Uni Eropa kok bisa, Pertahanan bersama Uni Eropa ada NATO, nah salahnya di mana kita?" ujar Idrus.

Sehingga, apa yang dikhawatirkan dari FPI.

"Apakah kita akan menghapus NKRI seperti itu," lanjutnya.

"Tapi NKRI Pancasila itu sudah khilafah belum, sudah sesuai dengan Islam belum," tanya Presenter.

Kemudian, Idrus justru menjelaskan bahwa Indonesia telah mendasarkan Ketuhanan yang Maha Esa untuk membangun bangsa.

"Sudah Islam atau belum kan begitu, kita lihat sila yang pertama apa Ketuhanan Yang Maha Esa itu tahun 1976 kalau enggak salah tim lima untuk merumuskan Pancasila kalau enggak salah tuh ada Bapak Mohamad Hatta, Profesor Achmad Subardjo, tim lima itu."

"Yang intinya poinnya menarik bahwasanya Ketuhanan Yang Maha Esa itu menjadi dasar untuk memimpin bercita-cita dalam membangun bangsa kita," tutur Idrus panjang lebar.

"Lantas salahnya kita ?" imbuhnya.

Ketua Lembaga Dakwah DPP Front Pembela Islam (FPI), Idrus Al Habsy menjelaskan konsep khilafah menurut kelompoknya. (Channel Youtube Talk Show tvOne)

 

• Bukan Hapus NKRI, Ini Konsep Khilafah Menurut FPI, Termasuk Dorong OKI Cetak Mata Uang Sendiri

Tak puas dengan jawaban Idrus, Marsudi lantas meminta secara jelas pertanyaan soal NKRI sudah sesuai Islam atau belum.

"Bukan itu dijawab dulu, pertanyaaanya," kata Marsudi.

"Ya itu jawaban saya," jawab Idrus.

"La ya sudah syariah apa belum, sudah khilafah apa belum jawab dulu," tanya Marsyudi lagi.

Kemudian Idrus mengatakan bahwa NKRI bersyariah itu merupakan NKRI yang benar-benar sudah menjauhi segalam kemaksiatan.

"Ya kita lihat bahwasanya syariah ini yang kita maksudkan dengan NKRI Bersyariah ini NKRI yang betul-betul yaitu apa anti segala kemaksiatan, antiprostitusi, anti dengan minuman keras, anti dengan segala hal-hal yang bertentangan dengan Ketuhanan yang Maha Esa," katanya.

Lantas Idrus kembali menyinggung sila pertama Pancasila.

"Itu poinnya sila pertama itu menjadi dasar untuk memimpin bercita-cita negara kita itu sesuai dengan diskursi 1976 yang presiden itu membentuk tim lima," ujar dia.

"Jadi jangan dibentur-benturkan Pancasila NKRI dengan Islam," tambah Idrus.

Namun, Marsudi kembali meminta agar Idrus menjawab secara jelas NKRI yang kini sudah sesuai Islam atau belum.

"Maksud saya dijawab sudah apa belum itu saja," tanya Marsudi.

"Loh itu lah jawabannya kita," jawab Idrus.

"La ya sudah syariah, khilafah belum negara berdasarkan Pancasila ini," tanya Marsudi lagi.

"Ya tadi yang saya jelaskan Pak Kyai itulah khilafah versi kita," kata Idrus.

• Budiman Sudjatmiko Tanya Apakah FPI Bisa Berdebat, Rocky Gerung Malah Balik Tanya soal Hal Ini

Didesak demikian, Idrus justru balik bertanya apakah konsep khilafah yang disampaikan sudah benar atau belum

"Jawabnya sudah apa belum," tanya Marsudi lagi.

"Kita balik tanya, khilafah yang kita sampaikan ini salah atau tidak," jawab Idrus.

"Nggak, pertanyaan saya dijawab dulu," ujar Marsudi lagi.

"Artinya seperti itu, kita juga pengen bertanya apakah salah yang kita sebutkan itu," kata Idrus balik bertanya.

Perdebatan lantas terus berlanjut

"Itu pertanyaan saya dijawab dulu," tanya Marsudi lagi.

"Pertanyaan Pak Kyai sudah terjawab dengan pertanyaan kita," jawab Idrus.

"Sudah khilafah apa belum?" tanya Marsudi.

"Pertanyaan Pak Kyai sudah terjawab dengan jawaban-jawaban yang tadi kita uraikan," jawab Idrus.

"Sudah khilafah apa belum?" tanya Marsudi.

"Pertanyaan Pak Kyai sudah terjawab dengan jawaban-jawaban yang tadi kita uraikan," jawab Idrus.

Yang tadi sudah kita jawab pertanyaan Pak Kyai," imbuhnya.

Mendengar perdebatan yang tak kunjung berhenti, presenter lantas menengahi.

"Tapi sebenarnya mungkin saya mau menengahi, FPI belum bisa menegaskan posisi Indonesia bahwa sudah khilafah atau sudah syariah atau belum sehingga tidak bisa kalau disuruh milih sudah atau belum bagaimana ustaz?," tanya presenter pada Idrus.

Kemudian Idrus menjelaskan lagi apa yang dimaksud NKRI bersyariah itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Sedangkan, Pancasila sudah terdapat sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa.

"Artinya, kita balik lagi Indonesia ini yaitu apa sih yang dimaksud NKRI bersyariah yang kita sampaikan, NKRI yang betul-betul kita inginkan."

"Artinya kita inginkan untuk betul-betul kita amalkan Pancasila sesuai dengan dasar Ketuhanan yang Maha Esa," jelas Idrus lagi.

Ketua Partai Pernusa Sebut FPI Dianakemaskan, Minta Ormas Itu Bilang Insaf di Depan Rakyat Indonesia

Dengan penjelasan tersebut, presenter tampak mulai memahami apa yang dimaksud Idrus.

"Saya sudah menangkap," ujar presenter.

Namun, Marsudi tampaknya belum paham dengan penjelasan Idrus, hingga bertanya kembali.

"Artinya segala sesuatu kita jalankan jangan ada hal-hal yaitu NKRI bersyariah yang anti protitusi, anti korupsi, itu kan bertentangan dengan Ketuhanan yang Maha Esa," ungkap Idrus lagi.

"Pertanyaanya Indonesia yang negara demokrasi yang kemudian membuat undang-undang atau aturan-aturan," tanya Marsudi lagi menanggapi.

Marsudi bertanya lebih detail contoh undang-undang yang sudah dianggap bersyariah atau belum.

"Selanjutnya pertanyaannya misalnya, undang-undang lintas dan undang-undang IT E itu sudah syariah atau belum, sudah syariah atau belum coba jawab," katanya.

Idrus menjawab, bahwa undang-undang itu sudah bagus dan tak ada salahnya.

"Ya itu hal yang bagus lalu lintas tata tertib itu hal yang bagus. Salahnya di mana?," ucap Idrus.

"La ya sudah syariah apa belum?," tanya Marsudi lagi.

Marsudi akhirnya mendapatkan jawabannya ketika, Idris mengatakan bahwa undang-undang di Indonesia tidak bertentangan dengan Islam.

"Ya artinya begini yaitu bahwasanya itu bisa yaitu sesuai dengan kita jalankan sesuai yaitu dengan syariah, artinya tidak bertentangan dengan Ketuhanan yang Maha Esa," ucap Idrus.

"Artinya sudah syariah," ungkap Marsudi akhirnya

Lihat videonya mulai menit ke-00:51:

 

(TribunWow.com/Mariah Gipty)