Reuni Akbar 212

Kapitra Ampera Tanggapi soal Hambatan di Reuni Akbar 212, Haikal Hassan: Saya Punya Arsip Banyak

Penulis: Vintoko
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi PDIP, Kapitra Ampera (kanan) dan Jubir Persaudaraan Alumni (PA) 212 Haikal Hassan (kiri) memberikan pendapatnya soal Reuni Akbar PA 212 di Monas.

TRIBUNWOW.COM - Politisi PDIP, Kapitra Ampera tampak menanggapi sejumlah tudingan ada yang menghambat reuni akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 di Monas.

Hal itu disampaikan Kapitra Ampera saat menjadi narasumber dalam program Apa Kabar Indonesia Malam, yang diunggah kanal YouTube Talks Show tvOne, pada Sabtu (23/11/2019).

Mulanya, Kapitra Ampera mengatakan bahwa segala tudingan ada yang menghambat digelarnya reuni akbar 212 di Monas seharusnya dilaporkan pada pihak yang berwenang.

Jubir PA 212 Haikal Hassan mengatakan sudah ada tindakan-tindakan yang menghalangi terjadinya reuni akbar PA 212 di Monas, Jakarta (YouTube Talk Show tvOne)

 

Undang Anies Baswedan di Reuni Akbar 212, Ketua Panitia: Pak Anies Kan Beda

Kapitra Ampera meminta untuk melakukan investigasi terhadap penghambat reuni akbar 212.

"Kalau ada yang menghambat lakukan investigasi. Jangan langsung tuduh negara yang melakukan. Lakukan investigasi, ini kelompok mana, kalau itu terjadi laporkan itu ke polisi. Negara hadir enggak," kata Kapitra Ampera.

Pernyataan Kapitra Ampera langsung dipertanyakan oleh Juru Bicara (Jubir) PA 212, Haikal Hassan yang turut jadi narasumber dalam acara tersebut.

"Kalau polisi yang menghambat gimana?," tanya Haikal Hassan.

"Buktikan," jawab Kapitra Ampera.

Lantas, Haikal Hassan mengaku memiliki banyak bukti jika ada yang menghambat dalam gelaran reuni akbar 212.

"Saya punya arsip banyak di daerah-daerah. Mobil enggak boleh keluar, bus enggak boleh mengangkut, sampai anak-anak dari Garut jalan kaki itu apa, dari setiap reuni begitu," ungkap Haikal Hassan.

"Kita lihat ke depan saja deh, ada perubahan tidak," imbuh dia.

Anies Baswedan Izinkan PA 212 Reuni di Monas, Berdoa untuk Kepulangan Habib Rizieq dari Arab Saudi

Menanggapi hal itu, Kapitra Ampera mengatakan bahwa di dunia ini tidak ada yang kebal hukum.

Menurutnya, apabila ditemukan pelanggaran maka polisi akan menindaklanjutinya.

"Di dunia ini tidak ada yang kebal hukum," kata Kapitra Ampera.

"Jadi begini, kita ikut pada legal formil aja. Ini ada aturan main, ini dilanggar tidak, kalau dilanggar berarti ada yang salah dan ada solusinya. Sekarang, adakan kasih tahu kepolisian akan mengadakan ini, udah lakukan. Dan buat seperti tahun-tahun sebelumnya," sambung dia.

Haikal Hassan tampak memotong pernyataan Kapitra Ampera dan meminta pihak stasiun televisi untuk mengundang pengusaha bus daerah.

"Undang pengusaha-pengusaha bus daerah, boleh enggak bawain temen-temennya. Coba tanyain," tantang Haikal Hassan.

"Ini kenapa (peserta) jalan kaki, karena tidak ada bus yang ngangkut," tandas dia.

Lihat video selengkapnya mulai menit 18:35:

Anies Baswedan Berikan Izin untuk PA 212 Gelar Reuni di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara soal perizinan rencana reuni 212 yang akan diadakan di Monas, Jakarta.

Anies Baswedan mengatakan dirinya akan mengizinkan reuni 212 untuk digelar di Monas.

Dikutip TribunWow.com dari Kompastv, Jumat (22/11/2019), menjelaskan bahwa reuni 212 yang rencananya akan dilakukan pada 2 Desember 2019 nanti, dapat dilakukan di Monas.

"Tapi secara prinsip dari diskusi itu akan dapat izin," kata Anies Baswedan.

Tak akan Mengemis ke Jokowi & Prabowo Pulangkan Rizieq, PA 212: Pulang atau Nggak, Nggak Masalah

Anies Baswedan mengatakan dari pihak pemerintah, hanya memberikan izin tempat.

Ia menjelaskan untuk izin keramaian dan keamanan harus tetap dari pihak yang berwenang.

"Dari sisi DKI akan memberikan izin dari sisi tempat, adapun untuk keramaian atau kemanan harus dari kepolisian," jelas Anies Baswedan.

Ketua GNPF Ulama, Yusuf Martak menjelaskan tujuan dari diadakannya reuni 212.

Yusuf menegaskan reuni 212 bukanlah ajang untuk pamer kekuatan.

"Reuni Mujahid 212 bukanlah sekadar ajang unjuk kekuatan, dan bukan ajang gagah-gagahan," kata Yusuf.

Nantinya kegiatan reuni 212 akan diisi dengan berdoa bersama dan berzikir bersama di Monas.

"Kita berkumpul dalam satu momen, dalam satu titik pertemuan dengan tujuan untuk munajat, berdoa dengan iringan zikir kepada Allah SWT," ujar Yusuf.

Doa yang akan dipanjatkan di antaranya adalah doa untuk perlindungan masyarakat Indonesia, menjaga kesatuan negara, hingga kepulangan Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi, yang sampai saat ini belum pulang ke Indonesia.

"Memohon kepada yang maha kuasa untuk selalu memberikan perlindungan kepada masyarkat indonesia, menjaga NKRI agar selalu aman, damai, tentram, dan sejahtera," jelas Yusuf.

"Hingga kepulangan imam besar kita, Habib Muhammad Rizieq Shihab ke tanah air tercinta," tambahnya.

Video dapat dilihat di awal:

Anies Baswedan Diundang ke Reuni Akbar 212

Diberitakan Kompas.com, Ketua Reuni Akbar 212 Awit Masyhuri mengatakan, pihaknya tidak mengundang secara langsung para pejabat dalam Reuni Akbar 212.

Namun, salah satu pejabat yang diundang secara langsung adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Itu bebas siapa saja mau datang, kita mah tidak ngundang. Kalau Pak Anies kan beda, Beliau kan tuan rumah. Kalau itu ngundang, karena kan izinnya ke Beliau,” ujar Awit, Sabtu (23/11/2019).

Bahkan, Anies diagendakan untuk memberikan sambutan dalam reuni akbar yang rencananya akan diselenggarakan di Monas, Jakarta Pusat, pada Senin (2/12/2019).

6 Poin Perjalanan Ahok Jadi Pejabat Publik: Partai Pertama, Beberapa Kegagalan, hingga Bos Pertamina

Meski demikian, Awit mengatakan, pihaknya membuka diri bagi siapa pun pejabat yang mau hadir dalam acara Reuni Akbar 212 itu.

Kemudian, reuni akbar itu juga mendoakan kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi.

Awit mengatakan, tema Reuni Akbar 212 kali ini adalah berdoa bagi bangsa dan keselamatan negara Indonesia.

Selain itu, lanjut Awit, Reuni Akbar 212 itu juga nantinya berdoa agar negara Indonesia dilindungi dari penista agama.

“Kami tolak penista agama. Sebab Penistaan agama masih terjadi lagi. Jadi jangan terjadi lagi menyinggung masalah agama. Agama apapun tidak boleh dinistakan,” ujar Awit. (TribunWow.com/Vintoko/Anung Malik)