TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah buka suara soal kualitas para menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Fahri Hamzah, para menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin kali ini memiliki kualitas yang cukup baik dibanding periode pertama.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Mata Najwa, Rabu (20/11/2019), dalam pemaparannya, Fahri Hamzah tampak menyinggung soal kinerja Menteri BUMN Erick Thohir yang kini sedang jadi sorotan.
• Fadjroel Ungkap Jokowi Selamatkan Uang Negara hingga 477 M dari Koruptor, Fadli Zon Malah Kritik Ini
• Soal Kasus Ahmad Dhani, Irma Chaniago Bela Jokowi sampai Tunjuk-tunjuk Fadli Zon: Manusia Macam Apa?
Mulanya, Fahri Hamzah menyinggung soal kelemahan Jokowi sebagai kepala negara.
"Ada problem pada orang yang ingin seperti Pak Jokowi itu, pertama, dia memerlukan operator," terang Fahri Hamzah.
Menurutnya, para menteri di kabinet periode pertama belum dapat sepenuhnya menyelenggarakan program Jokowi secara baik.
"Periode pertama dulu sudah saya kritik, ini banyak sekali pidatonya Pak Jokowi ini tidak terakselerasi oleh operator-operator yang tangguh," jelasnya.
Lantas, Fahri Hamzah menyebut para menteri di periode pertama tak memiliki keberanian yang cukup untuk membuat gebrakan baru.
"Banyak menteri yang tidak berani pasang badan dan maju mundur," terang Fahri Hamzah.
Ia menambahkan, di periode kedua, para menteri memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan periode pertama.
"Menurut saya di kabinet periode kedua ini pemilihan menterinya relatif oke, banyak orang-orang besar, banyak operator lah ya kira-kira," tutur Fahri Hamzah.
"Kalau saya bandingkan dulu banyak yang lucu-lucu yang tidak mengerti apa-apa, sekarang oke lah begitu," ujarnya.
Meskipun menilai kabinet periode kedua ini lebih baik, Fahri Hamzah tak menampik adanya sejumlah menteri yang justru menimbulkan masalah baru.
"Tapi memang saya masih melihat ada circle dapur yang keliru sehingga advice kepada presiden banyak yang keliru," jelas Fahri Hamzah.
Terkait hal itu, ia lantas menyebut nama Menteri BUMN Erick Thohir.
Diketahui, Erickk Thohir beberapa waktu belakangan menjadi sorotan setelah wacana penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi BUMN diketahui publik.
"Termasuk sebenarnya misalnya kayaka kasus saudara Erick Thohir itu, dia harus ditegur, BUMN itu harus berbau bisnis, jangan berbau politik," ucap Fahri Hamzah.
• Fahri Hamzah Curiga dengan Orang di Dekat Jokowi: Penulis Pidato-pidato Presiden
• Gara-gara Bahas Jokowi Siap Gigit, Fadli Zon Beri Tanggapan hingga Ditertawakan Narasumber Lain
Fahri Hamzah menyebut kini BUMN seolah telah dicampuri kepentingan politik.
"Ini sekarang berbau politik, ini yang harusnya yang kayak begini ada yang ngomong ke presiden 'Pak itu jangan begitu, kita mau kerja, jangan politiknya terlalu banyak karena kita ini ingin kerja'," terangnya.
"Ini yang begini menurut saya belum ada gitu loh."
Simak video berikut ini menit 12.20:
Fahri Hamzah Tanggapi Prabowo Masuk Kabinet
Dalam kesempatan itu, sebelumnya Fahri Hamzah juga menyinggung soal persaingan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 lalu.
Setelah berebut kursi presiden, Prabowo Subianto yang kalah dalam Pilpres 2019 lalu kini justru menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Fahri Hamzah menyinggung soal keputusan Jokowi menunjuk Prabowo sebagai menteri.
Mulanya, Presenter Najwa Shihab menanyakan soal pendapat Fahri Hamzah tentang penolakan terhadap penunjukan Ahok di BUMN.
"Dan bagaimana membaca berbagai suara-suara yang menolak (Ahok)? Apakah itu suara-suara politis?," tanya Najwa Shihab.
"Apakah itu yang Anda maksud sebagai bagian terlalu banyak politisnya dibandingkan dengan kinerja BUMN-nya Bang fahri?," sambungnya.
Menurut Fahri Hamzah, di periode kedua pemerintahan Jokowi ini, ada sejumlah hal yang terkesan janggal.
Terutama terkait penunjukan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
"Jadi kan Pak Jokowi itu kan bilang saya mau cepat karena itu kira rekonsiliasi, kita bersatu," ucap Fahri Hamzah.
Lantas, ia menyinggung soal kontestasi Pilpres 2019 lalu.
"Bahkan musuh utamanya kan namanya Pak Prabowo kan, ini kita bilang musuh dalam tempurung," terang Fahri Hamzah.
Namun, pernyataan itu disanggah oleh Najwa Shihab.
"Udah bukan musuh," sahut Najwa Shihab.
Lantas, Fahri Hamzah menyebut penunjukan Prabowo di kabinet itu merupakan sebuah misteri.
"Dia diajak jadi menteri, ini kan misteri sebenarnya kalau kita bicara," ucap Fahri Hamzah.
• Fahri Hamzah Curigai Orang yang Berada di Sekitar Jokowi: Ngapain Presiden Berantem Sama Saya?
• Prediksikan Kabinet Jokowi, Fahri Hamzah Blak-blakan Soroti Kontroversi Menag Fachrul Razi
Ia juga menyinggung soal rapat perdana Prabowo dengan Komisi I DPR RI beberapa waktu lalu.
Dalam rapat tersebut, Prabowo memaparkan program yang akan dilaksanakannya lima tahun ke dapan sebagai Menteri Pertahanan.
Menurut Fahri Hamzah, apa yang disampaikan Prabowo di hadapan Komisi I DPR RI itu sama dengan apa yang disampaikan pada kampanye Pilpres 2019 lalu.
"Gimana orang yang habis debat (di Pilpres 2019) sama dia (Prabowo) hasil debatnya itu dipresentasikan di DPR itu sama," kata Fahri Hamzah.
"Jadi Pak Jokowi membiarkan Pak Prabowo masuk ke dalam kabinet dan membawa agenda-agenda yang dia perdebatkan," sambungnya.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah menyinggung soal rekonsiliasi yang terjadi antara Jokowi dan Prabowo seusai Pilpres 2019 lalu.
"Ini kan sebenarnya satu simbol rekonsiliasi kalau dipaket secara baik ini sebenar-nya mengirim pesan kepada masyarakat 'Hei sudah enggak ada berkelahi lagi, ini kita menuju ke satu titik'," ucapnya.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)