TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap soal keberhasilan sang Mantan Wali Kota Solo menyita uang miliaran rupiah hasil korupsi.
Jokowi disebut dengan tegas 'menggigit' atau menindak tegas pihak-pihak yang telah merugikan negara khususnya dalam kegiatan investasi.
Hal itu diungkapkan Fadjroel Rachman saat menjadi bintang tamu di acara Mata Najwa pada Rabu (20/11/2019).
• Komentar Fahri Hamzah soal Penolakan Ahok Jadi Petinggi BUMN, Ungkit Kembali soal Prabowo Subianto
Mulanya, dalam tayangan video di acara Mata Najwa Jokowi akan menindak tegas siapa saja pihak yang ingin menghalangi investasi.
Jokowi menggunakan kata 'gigit' untuk menggambarkan dirinya tidak main-main untuk menindak pihak-pihak yang menghalangi investasi.
Lalu, sebagai Juru Bicara Jokowi, Fadjroel Rachman lantas membenarkan Jokowi bermaksud ingin tegas terhadap pelaku-pelaku penghambat investasi
"Beliau sebenarnya hanya ingin mengatakan kami dengan presiden atau pemerintah dengan melalui hukum, infrastruktur hukumnya, kalau terjadi projek-projek infrastrukturnya ada yang diperlambat."
"Ada kemudian tindakan-tindakan berusaha untuk menghalanginya dengan tindakan-tindakan yang melanggar hukum," jelas Fadjroel Rachman seperti dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Najwa Shihab.
Namun, ia membantah bahwa Jokowi ingin meloloskan investasi tanpa mempertimbangkam AMDAL dan IMB akan dihapuskan.
"Misalnya gigit ini akan melakukan penegakan hukum setegak-tegaknya," ujar Fadjroel Rachman.
Lantas, Fadjroel Rachman menyebutkan satu di antara bukti ketegasan presiden,
Jokowi disebut telah menyelematkan uang miliaran rupiah dari koruptor melalui Jaksa Agungnya.
"Jaksa Agung kemarin melakukan penyitaan terhadap terdakwa korupsi mendapatkan Rp 477 miliar itu salah satu bukti Pak Jokowi menggigit melalui Jaksa Agungnya itu buktinya," ujar Fadjroel Rachman.
Sementara itu, Anggota DPR fraksi PDIP yang turut hadir dalam acara tersebut, Andreas Hugo Parreira turut membenarkan apa yang diungkapkan Fadjroel Rachman.
"Begini Najwa ini kan bahasa lisan jadi menggigit itu, kalau dalam bahasa tulisan dalam tanda petik, maksudnya adalah ya ini perlu melakukan tindakan tegas sehingga kemudian ada dampak dan rasanya bagi mereka yang dikenai," ujar Andreas.
• Fadli Zon Ungkit Kasus Ahmad Dhani, Irma Chaniago Balas Mulan Jameela Harusnya Kalah: Enggak Zalim?
Tanggapan berbeda datang dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.
Fadli Zon menilai pemilihan kata Jokowi kurang tepat sebagai negarawan.
"Menurut saya begini ya presiden seharusnya itu bahasanya negarawan gitu ya," kata Fadli Zon.
"Tapi juga harus merakyat Fadli," balas Andreas.
Fadli Zon menilai, kata-kata yang digunakan presiden bisa menurunkan wibawa.
Apalagi jika Jokowi tidak terbukti bisa berlaku tegas pada pelaku-pelaku penghalang investasi.
"Kenapa? Karena bahasa Presiden itu mau menggigit mau menggebuk mau meng-apa gitu kalau enggak kejadian itu kan menurunkan wibawa presiden sendiri," kata Fadli Zon.
"Tapi kan sudah Jaksa Agung menggigit," balas Fadroel Rachman.
"Nanti jadi lucu," lanjut Fadli Zon.
Kemudian, Fadjroel Rahman kembali menegaskan bahwa Jokowi telah menyelematkan uang miliaran rupiah dari koruptor melalui Jaksa Agungnya.
"Jaksa Agung telah menggigit Rp 477 miliar," kata Fadjroel Rachman.
"Itu kan baru contoh kecil," balas Fadli Zon.
• Fadjroel Rachman Didebat Fadli Zon soal Ahmad Dhani, Irma Suryani Nimbrung: Fahri Hamzah Sudah Sadar
Mendengar itu, Fadjroel Rachman, Andreas, serta Politisi NasDem, Irma S. Chaniago tertawa.
Ketiga tokoh itu merupakan tokoh-tokoh pro Jokowi.
Fadli Zon malah kembali ata-kata yang digunakan presiden bisa menurunkan wibawa.
"Secara garis besar presiden harusnya berbicara kenegarawanan artinya membangun kohesifitas dan juga jangan pake bahasa-bahasa," ucapnya.
Lihat videonya mulai menit awal:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)