TRIBUNWOW.COM - Mencekamnya kejadian angin ribut yang memporakporandakan aula SMK 1 Miri Sragen masih membekas di ingatan Wakil Kepala SMKN 1 Miri, Sutarno.
Saat itu, cuaca masih terpantau cerah.
Seperti biasa, Sutarno berada di kawasan sekolah masih mengawasi kegiatan belajar mengajar.
• Kebakaran di SMK Yadika 6 Pondok Gede, Sejumlah Siswa Melompat dari Ketinggan hingga Terobos Asap
Namun, pada pukul 14.30 WIB tiba-tiba langit mendung dan hujan kemudian turun.
Sutarno melihat satu kelas dari siswanya masih belajar di Green Hall.
Ada sekitar 30-an siswa yang melakukan kegiatan di lokasi tersebut.
"Saat hujan itu, tiba-tiba angin kencang datang, bukan berputar-putar tapi lurus dan kuat," terang Sutarno ditemui TribunSolo.com di RS Karima Kartasura, Rabu (20/11/2019).
Terdengar suara "bruk", ternyata Green Hall berbentuk joglo yang dibuat para siswanya berteduh ambruk.
Suasana jadi histeris mendengar teriakan dari murid yang tertimpa reruntuhan.
"Saya kemudian bagi tugas, ada yang mengevakuasi dan saya ambil mobil untuk mengantar korban," kata Sutarno.
"Kejadian tidak sampai tiga menit," terang Sutarno.
Semuanya bahu-membahu mengangkat puing demi puing reruntuhan dari Green Hall tersebut.
Para korban dimasukkan dalam mobil kemudian dibawa ke rumah sakit.
Ada beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan para korban.
Jumlah pasti koran juga belum bisa dipastikan.
Data awal ada 22 korban yang dilarikan ke rumah sakit.
Namun, hingga pukul 20.00 WIB ada data yang masuk lagi dalam data sekolah, korban turun menjadi sebanyak 15 orang.
"Data masih kami update terus karena belum tahu ada yang rawat inap berapa atau cuman rawat jalan," kata Sutarno.
• VIDEO Detik-detik Rumah Warga di Pontianak dan Kubu Raya Dihantam Puting Beliung, Atap Beterbangan
Kronologi Kejadian
Peristiwa terjadi pada Rabu siang sekitar pukul 14.30 WIB.
Kala itu siswa kelas 11 dan kelas 12 sedang melaksanakan praktik pengelasan di lapangan tenis yang berlokasi di belakang aula SMK 1 Miri Sragen.
"Tidak lama ada angin kencang disertai hujan, anak-anak kemudian berteduh di aula," Kata AKP Agus, Rabu (20/11/2019).
Dijelaskannya, saat itu guru sudah melihat aula sudah mulai goyang dan siswa yang berteduh diminta meninggalkan aula.
Namun, sebelum para siswa yang berteduh meninggalkan ruangan, aula tersebut sudah roboh menimpa mereka.
AKP Agus menegaskan, tidak ada korban meninggal dunia dalan peristiwa tersebut.
"Tidak ada korban yang meninggal dunia," kata AKP Agus.
Sebanyak 19 orang mengalami luka-luka.
Kini semua korban luka masih dalam perawatan di rumah sakit.
(TribunSolo/Ryantono Puji Santoso)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Cerita Guru SMK 1 Miri saat Bencana Datang: Tak Bisa Lihat Apa-apa, Kejadian Tak Sampai 3 Menit