TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang fokus membangun 63 kilometer jalur sepeda di sejumlah ruas jalan di Jakarta.
Jalur-jalur tersebut mulai diuji coba sejak 20 September lalu hingga Senin (19/11/2019) kemarin.
Namun, baru dua bulan berjalan, jalur sepeda di Jalan Diponegoro, tepatnya di bawah jalur kereta layang di Cikini, Jakarta Pusat, dibongkar.
• Curhatan Warga Sunter, Digusur hingga Ungkit Janji Anies Baswedan: Peribahasanya Kita Punya Pemimpin
Publik pun bertanya-tanya, mengapa jalur yang baru dibangun itu dibongkar lagi.
Pembongkaran itu awalnya diketahui dari sejumlah foto yang beredar di media sosial Twitter.
Foto-foto itu diunggah oleh akun @iina_surbakti dengan keterangan "Diponegoro, di bawah jembatan kereta Cikini, bongkar pasang dah kaya lego @aniesbaswedan," tulis akun tersebut.
Jalur sepeda tersebut dibongkar karena imbas pelebaran trotoar di Cikini.
Akun @iina_surbakti juga mempertanyakan mengapa jalur itu dibongkar, padahal belum genap dua bulan dibangun.
"Bikin jalur sepeda belum 2 bulan udah kebongkar pelebaran trotoar. Apa ga pada ngobrol ya di Pemprov?," lanjutnya.
• Politisi PDIP Ungkit Lagi Janji Anies Baswedan pada Warga saat Kampanye: Bulan Madu Itu Hanya Mimpi
Imbas revitalisasi trotoar
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, pembongkaran jalur sepeda itu bersifat sementara karena tengah ada proyek pelebaran trotoar di jalur tersebut.
"Cuma perbaikan doang kok, enggak dihilangin. Itu trotoar perbaikan jalur sepedanya tetap ada," kata Irwandi saat dihubungi wartawan, Selasa.
Ia melanjutkan, jalur sepeda akan tetap ada setelah proyek pelebaran trotoar selesai dibangun.
Pembongkaran terpaksa dilakukan karena jalur sepeda lebih dulu dibuat ketimbang rencana pelebaran trotoar.
"Iya, dibikin lagi tinggal cat lagi, cat ijo kayak semula. Perbaikan aja kan gitu. Karena jalur sepeda kemarin kan memang duluan (dibuat) terus trotoarnya harus ada pelebaran sedikit," ujar dia.
• Tanggapi Anies yang Disebut Ingkar Janji karena Gusur Warga Sunter, Politisi PDIP: Cepat atau Lambat
Jalur lama
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, jalur tersebut merupakan jalur lama, sebelum tahun 2017 dan bukan jalur yang baru dibuat.
"Jadi di Cikini itu adalah jalur sepeda yang sudah dibangun sebelumnya, sebelum 2017 tapi sekarang ada revitalisasi trotoar, nah setelah trotoar dirapikan, akan dibangun kembali," ucap Syafrin.
Menurut dia, jika jalur sepeda di lokasi tersebut sudah dibangun kembali, jalur akan terhubung dengan jalur sepeda fase 1.
"Dia akan terkoneksi dengan fase 1 (jalur sepeda), yang ke arah Diponegoro. Setelah dibangun trotoarnya, akan dicat ulang, dipasang kembali," kata dia.
Syafrin juga membantah tudingan soal tidak adanya koordinasi dengan Dinas Bina Marga dalam pembongkaran tersebut.
Ia menyebutkan, awalnya Dinas Perhubungan meminta agar jalur tersebut tak dibongkar.
• Tak Mau Jawab soal Penggusuran di Sunter, Anies Baswedan: Tanya ke Wali Kota Jakarta Utara Saja
Namun, karena wilayah tersebut terkena revitalisasi trotoar, jalur sepeda pun ikut dibongkar.
"Itu memang komunikasi kami di awal di sana tidak dikenakan pembongkaran itu di area Tugu Proklamasi. Tapi mungkin karena ada pertimbangan lain, mungkin digeser ke sana. Tapi prinsipnya nanti akan dilengkapi kembali oleh Bina Marga," kata dia.
Setelah revitalisasi trotoar dilakukan, Bina Marga akan kembali menyesuaikan dengan desain yang telah ditetapkan.
Ia menyebutkan bahwa pembongkaran itu bersifat situasional dan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.
"Ada pekerjaan tambah kurang sekitar 10 persen. Dan ini masuk dalam pekerjaan tambah kurang oleh Bina Marga. Tapi bukan berarti tidak ada koordinasi, kami ada koordinasi," kata dia. (Kompas.com/Ryana Aryadita Umasugi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Baru Dibangun, Jalur Sepeda di Cikini Dibongkar Lagi, Apa yang Terjadi?"