TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Gubenur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengungkap keyakinannya terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk bisa mengemban tugas sebagai pimpinan di BUMN.
Diketahui, Ahok dikabarkan akan mendapat posisi strategis di satu di antara perusahaan BUMN.
Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Djarot mengungkap kepemimpinan Ahok di DKI Jakarta dan BUMN akan berbeda.
Disebutnya, Ahok telah belajar untuk menguasai diri sendiri.
• Soal Wacana Ahok Jadi Bos BUMN, Analis LIPI Ingatkan Erick Thohir soal Kontroversi Menag Facrul Razi
• Tanggapi Wacana Ahok Jadi Bos BUMN, Rizal Ramli: Saya Bingung Pak Jokowi Cari Masalah Baru
"Dia pasti akan merubah gayanya selama waktu di DKI dan nanti masuk di BUMN kalau dipercaya," terang Djarot.
"Kalau saya berbicara dengan dia beberapa kali, dia sudah berkontempelasi selama 2 tahun ya, dia sudah berusaha belajar untuk memahami dirinya dan menguasai dirinya."
Lantas, Djarot menyebut Ahok sebagai orang yang mudah mempelajari hal baru.
Ahok disebutnya juga memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan baru.
"Dia orang yang cepat belajar, saya yakin dia akan belajar tentang sistemnya kayak apa, budayanya kayak apa, kita harus masuk lewat mana," jelas Djarot.
"Dan dia menjadi pendengar yang baik ketika dia masuk pada lingkungan yang baru."
Lantas, Djarot mengaku yakin Ahok akan memimpin perusahaan BUMN secara baik dengan kemampuan yang dimiliki.
"Jadi menurut saya yakin, optimis dan percaya bahwa beliau mampu, terutama untuk membereskan persoalan-persoalan di suatu perusahaan atau suatu pemerintahan," terang Djarot.
"Dan saya yakin beliau mampu meletakkan dasar-dasar, tata kelola perusahaan yang sehat dan baik."
Djarot juga menyebut selama menjalankan pekerjaan Ahok tak pernah mementingkan diri sendiri.
Disebutnya, Ahok sudah selesai memenuhi keinginan sendiri.
"Dia orang tipe yang tidak mementingkan kepentingan pribadi, karena dia sudah selesai dengan dirinya sendiri," jelas Djarot.
Lantas, ia mengungkapkan keyakinannya tentang kemauan Ahok dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk memperbaiki BUMN.
"Saya yakin apa yang berkembang selama ini dia dipanggil oleh Pak Erick Thohir keinginannya semata-mata memperbaiki BUMN," jelas Djarot.
"Dan pendekatannya pasti pertimbangannya pasti profesionalitas."
Terkait posisi Ahok di BUMN, Djarot mengaku belum mengetahui pasti.
Namun, melihat kemampuaan yang dimiliki sang mantan gubernur, Djarot memprediksi Ahok akan ditempatkan pada posisi direksi.
"Kalau boleh saya pribadi ya? Kalau melihat karaktenya dia seperti itu, kemudian integritasnya seperti itu, dia itu seorang pekerja, dia itu seorang eksekutor, maka lebih tepat dia di jajaran direksi," terang Djarot.
"Sehingga secara langsung dia bisa memperlihatkan kinerjanya, inovasi, kreatifitas yang akan dia kerjakan, terserah sih."
• Djarot Saiful Hidayat Nilai Ahok Cocok Jadi Direksi BUMN: Dia Seorang Eksekutor
• Soal Penujukan Ahok di BUMN, Said Didu Ungkap Ketidakcocokan Posisi: Dia Tak Setuju, Anda yang Salah
Simak video berikut ini menit 2.28:
Said Didu Anggap Ahok Cocok Jadi Komisaris BUMN
Mantan Sekretaris Kementrian BUMN, Said Didu mengungkap posisi sebagai komisaris perusahaan BUMN cocok untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Said Didu menyebut posisi komisaris lebih cocok untuk Ahok dibandingkan posisi direksi.
Said Didu menyebut bahwa jabatan tersebut berkaitan erat dengan karakter Ahok yang disebutnya sering marah-marah.
Said Didu menjelaskan, posisi komisaris memungkinkan Ahok untuk memprotes pihak Istana Negara atau DPR jika kebijakan yang dibentuk merugikan BUMN.
"Ahok akan bertugas untuk meyakinkan kepada presiden bahwa 'Pak, penugasan yang bapak berikan ini merugikan BUMN'," terang Said Didu dikutip dari tayangan YouTube KOMPASTV, Jumat (15/11/2019).
"Bertugas meyakinkan DPR bahwa 'Hey jangan siksa BUMN'," imbuhnya.
Lantas, ia menyinggung sikap Ahok yang kerap marah-marah jika menemukan suatu kesalahan di pemerintahan.
"Nah, itu kira-kira cocok karakter Ahok, tapi jangan marah-marah ke luar, marah-marahnya ke istana, dan marah-marahnya ke Senayan," jelas Said Didu.
Terkait hal itu, Presenter Aiman Wicaksono pun menanyakan soal kecocokan Ahok menjadi komisaris Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Tapi menurut Anda yang paling cocok untuk Ahok adalah komisaris BPJS?," tanya Aiman Wicaksono.
Tak menjawab, Said Didu justru hanya tertawa.
Pertanyaan Aiman itu malah ditanggapi oleh Politisi Gerindra Andre Rosiade yang balik bertanya pada Said Didu.
"BPJS Kesehatan kalau gitu bang? Kan kita butuh membenahi BPJS ini bang," ucap Andre Rosiade pada Said Didu.
• Soal Penujukan Ahok di BUMN, Said Didu Ungkap Ketidakcocokan Posisi: Dia Tak Setuju, Anda yang Salah
• Djarot Syaiful Hidayat: Ahok Cocok Ditempatkan di BUMN yang Banyak Masalah
Belum sampai Said Didu menjawab, Andre Rosiade kembali menimpali bahwa BPJS Kesehatan kini tak dinaungi oleh BUMN.
"Kan BPJS kan bukan di BUMN lagi, tapi ada badan khusus dia (BPJS)," terang Andre Rosiade.
Lantas, Aiman kembali memberikan pertanyaan pada Said Didu.
"Kalau seandainya mau dipikirkan, komisaris (posisi) yang paling tepat untuk Pak Ahok?," ucap Aiman.
Terkait hal itu, Said Didu menjelaskan tentang tugas seorang direksi.
"Saya pikir kan begini, direksi itu tugasnya adalah mewakili perusahaan ke luar dan ke dalam," ujar Said Didu.
"Dan Pak Ahok ada karakter ke luar itu takutnya marah-marah ke luar, kalau komisaris kan hanya marahnya ke dalam."
Pernyataan Said Didu itu justru memancing Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga menyampaikan gurauannya.
"Kenapa? Pak Said tidur takut dimarahin Pak Ahok?," tanya Arya Sinulingga melalui sambungan telepon.
Lantas, Andre Rosiade menyampaikan harapannya terhadap Menteri BUMN, Erick Thohir.
Jika memang Ahok ditunjuk Ercik Thohir menjadi pimpinan BUMN, Andre Rosiade berharap sang mantan gubernur dapat mengubah karakter menjadi lebih baik.
"Ya jadi harapan kita ini kan keputusan adalah wewenang menteri, apapun keputusan Pak Erick Thohir sebelum mengangkat Pak Ahok pesan-pesan masyarakat ubahlah karakter (Ahok)," kata Adre Rosiade.
"Jadikan BUMN benar-benar tempat untuk memperbaiki diri dan perusahaan," sambungnya.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)