TRIBUNWOW.COM - Pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC) Karni Ilyas sempat menyindir pengamat politik M Qodari.
Karni Ilyas menyindir M Qodari setelah mendengar pengamat politik tersebut memberikan pernyataan bernada pujian pada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (12/11/2019).
• Bahas Anies Baswedan di ILC, Pengamat Politik Peringati William, Sebut PSI Bisa Dituduh Punya Capres
Awalnya, Qodari memberi peringatan pada Anies bahwa polemik RAPBD DKI Jakarta bisa jadi adalah suatu serangan politik.
"Memang betul-betul Bung Anies harus hati-hati, karena semua aspek ini bisa dianggap sebagai bagian atau proses menuju Pilpres 2024 yang akan datang," kata Qodari dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club.
Qodari menduga tuduhan-tuduhan pada Anies bisa jadi bersifat politis.
"Jadi yang namanya masalah, yang namanya kontroversi, yang namanya anggaplah serangan politik maka biasanya begitu tuh kalau ada kritik, ada tuduhan, ada masukan kadang-kadang ya kepala daerah itu bilang ini bersifat politis."
"Bisa jadi ada motif-motif politik belum tau apakah kemudian itu betul atau tidak," jelas Qodari.
Namun, Qodari juga memberikan peringatan pada Anggota DPR fraksi PSI, William Aditya Sarana untuk berhati-hati.
Meski William adalah sosok yang membongkar pertama kali kejanggalan RAPBD DKI Jakarta, PSI juga bisa dituduh.
Bisa saja PSI akan dituduh memiliki kepentingan politik.
"Tapi bisa saja orang mengatakan William juga harus siap dengan tudingan ini, jadi yang bisa dituduh itu juga bukan cuma Anies, tapi William juga bisa dituduh."
"Bahwa William melemparkan isu Aibon dalam tanda kutip karena belum jadi masalah korupsi baru indikasi dalam anggaran ini adalah dalam tanda kutip ini serangan politik," jelas Qodari.
Tuduhan itu bisa berupa adanya anggapan bahwa PSI memiliki dendam masa lalu dengan Anies maupun karena memiliki sosok yang akan diusung pada Pilpres 2024.
"Karena PSI entah punya hubungan masa lalu dengan gubernur sebelumnya."
"Atau punya agenda yang berbeda dengan Anies mungkin sudah menggadang-gadang calon presiden tersendiri, entah siapa namanya ini bisa dianggap sebagai serangan politik terhadap Anies," ujar Qodari,
Lantas, Qodari merasa kagum dengan Anies Baswedan yang dinilai tidak emosional dalam menghadapi tuduhan-tuduhan.
"Nah sekarang apa yang sudah dilakukan Mas Anies, pertama saya salut Mas Anies ketika pada kemaren ada cover majalah Tempo keluar wajah Mas Anies, dengan lem Aibon, beliau tidak emosional, beliau menjawab dengan tenang," puji Qodari.
Kemudian, ia justru mengucapkan terima kasih atas liputan Majalah Tempo mengenai Anies.
Menurutnya hal itu bisa menjadi sarana Anies untuk memperbaiki diri.
• Pengamat Politik M Qodari Nilai Wajar Anies Baswedan Terus Dituduh, Sebut Karni Ilyas Korban Utama
"Jadi terimakasih atas liputannya kita hargai sebagai upaya untuk memperbaiki diri dan menurut saya sebetulnya, peristiwa-peristiwa ini sesungguhnya batu ujian untuk Anies Baswedan kalau Beliau mau naik kelas," ujarnya.
"Untuk mau naik kelas, this is the time he will make it or break it (ini saatnya dia akan berhasil atau menghancurkannya) buktikan bahwa Anies Baswedan layak memimpin Jakarta," sambung Qodari.
Qodari melanjutkan, jika Anies bisa memimpin Jakarta maka Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu layak memimpin Indonesia.
"Buktikan bahwa Anies Baswedan karena layak memimpin Jakarta maka juga layak memimpin Republik Indonesia, buktikan bahwa Anies Baswedan adalah 'Good Bener' bukan 'Ga Bener'ya kan," ungkap dia disambut tepuk tangan sebagian hadirin.
Namun, saat akan melanjutkan pertanyaan soal Anies, Karni Ilyas langsung menginterupsi.
Karni Ilyas menyindir Qodari dengan mengaitkannya dengan Partai NasDem.
"Jadi waktu pertama kali Anies itu dilantik," ujar Qodari belum selesai.
"Kayaknya Anda gara-gara ke NasDem kemarin, sudah NasDem malam ini," sela Karni Ilyas diikuti tawa penonton.
Seakan membantah, Qodari lantas membalas sindiran Karni Ilyas.
"Kalau saya baru biru saja bang, baru Demokrat."
"Kalau Abang yang NasDem karena bajunya biru dan dasinya warna kuning begitu," balas Qodari.
Kemudian, Qodari kembali menegaskan bahwa tak bisa dipungkiri Gubernur DKI Jakarta merupakan hal yang sering menjadi sorotan.
"Tapi begini Bang, memang DKI Jakarta sekali lagi Gubernurnya adalah gubernur paling menarik untuk 2024 karena daya jangkaunya luar biasa," ucapnya.
Bahkan saking pentingnya, Gubernur DKI Jakarta disebut sebagai tempat uji coba sebelum memimpin Indonesia.
"Gubernur DKI Jakarta itu setuju atau tidak adalah audisi Capres siapapun DKI Jakarta adalah peserta calon presiden Republik Indonesia," katanya.
Lihat videonya mulai menit ke 17:30:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)