Ledakan Bom di Polrestabes Medan

Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Warga Sebut Tanah di Sekitar Lokasi Sampai Bergetar

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LEDAKAN BOM - Kondisi Polrestabes Medan, Sumatera Utara, setelah terjadi bom bunuh diri, Rabu (13/11/2019). Diduga merupakan aksi bom bunuh diri.

TRIBUNWOW.COM - Seorang warga, Lila Mayasari sedang menelepon sambil duduk dengan tenang di kursi tunggu layanan pembuatan SKCK di Polrestabes Medan, selang beberapa saat tanah tempatnya berpijak bergetar layaknya gempa dan terdengar dentuman keras, Rabu (13/11/2019).

Sesaat setelah dentuman keras terjadi, seluruh pengunjung Polrestabes Medan yang sedang mengantre untuk membuat SKCK langsung panik dan berhamburan keluar.

Ledakan bom itu terjadi di dekat bangunan tempat Lila berada.

Identitas Pelaku Ledakan Bom di Polrestabes Medan Terungkap, Statusnya Mahasiswa

Hal ini disampaikan Lila, seperti tampak dalam tayangan YouTube metrotvnews, Rabu (13/11/2019).

Ia menuturkan, perasaannya kala itu setelah mendapat kabar tentang terjadinya ledakan bom.

"Langsung panik, nggak karu-karuan langsung saya masukkan hp ke dalam tas tanpa saya matikan," cerita Lila.

Warga Medan yang berada di dekat lokasi ledakan bom (YouTube metrotvnews)

Asap putih tebal juga terlihat mengepul di dekat lokasi.

Lila juga menggambarkan suasana saat itu, sesaat setelah ledakan.

"Yang lain pada panik pada udah bingung semuanya," tutur Lila.

Wanita berhijab ini menyebut seluruh pengunjung berusaha untuk menyelamatkan diri.

Tak hanya pengunjung dewasa, juga terdapat anak kecil yang dibawa orangtuanya untuk mengurus SKCK.

Polisi yang berada di sekitar lokasi kejadian juga turut mengarahkan pengunjung menuju pintu keluar Polres.

Kata Warga soal Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Berjualan Bakso hingga Ojek Online

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengungkapkan identitas pelaku peledakan bom di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).

Informasi ini disampaikan dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung Mabes Humas Polri, Jakarta seperti yang dikutip dari tayangan YouTube metrotvnews, Rabu (13/11/2019).

Ia mengatakan identitas pelaku didapat dari sidik jari pelaku yang diambil oleh Tim INAFIS.

"Dari pemeriksaaan sidik jari tersebut, penyidik dalam hal ini adalah INAFIS berhasil mengidentifikasi pelaku, pelaku ini atas nama inisial RMN, usianya 24 tahun, lahir di Medan, statusnya adalah pelajar atau mahasiswa," ujar Dedi Prasetyo.

Dari pemeriksaan sementara, pelaku melakukan aksinya seorang diri.

"Dugaan sementara, pelaku melakukan aksinya lone wolf ya, namun demikian pengembangan nanti sangat ditentukan tim di lapangan," paparnya.

Terkait barang bukti, Dedi mengtakan polisi sudah mengamankan beberapa barang yang berada di lokasi ledakan.

"Ada baterai 9 volt, lalu ada plat besi metal, lalu ada paku cukup banyak dari berbagai ukuran, kemudian ada irisan kabel yang masih didalami, kemudian ada tombol switch," jelas Dedi.

Selain benda-benda tersebut, polisi juga mengamankan potongan tubuh dari pelaku yang ikut hancur saat insiden terjadi.

Potongan tubuh ini akan menguatkan proses identifikasi terhadap pelaku melalui tes DNA.

"Nanti akan dicek DNAnya ya sementara tadi pengungkapan dari sidik jari, kemudian nanti akan dikuatkan lagi dari tes DNA," imbuhnya.

Selanjutnya, hasil tes tersebut akan disandingkan dengan kedua orangtua pelaku.

Tak hanya itu, masih terdapat beberapa kendaraan dua yang dicurigai.

Dedi memohon doa dari masyarakat agar kasus ini cepat selesai.

Dalam konferensinya tersebut, Dedi juga menyebut jumlah korban yang diakibatkan ledakan ini.

"Kejadian ledakan yang dilakukan oleh sesorang yang dugaan sementara melakukan suicide bomber, mengakibatkan ada enam orang mengalami luka, empat orang anggota Polri, satu adalah pekerja harian lepas, dan satu masyarakat," kata Dedi.

Selain mengakibatkan korban luka, ledakan tersebut juga mengakibatkan kendaraan yang berada di dekat ledakan juga ikut rusak.

"Ada empat kendaraan yang ikut mengalami kerusakan, ada tiga kendaraan milik dinas dan satu kendaraan milik pribadi," tutur dia.

Dedi juga mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan olah tempat kejadian perkara(TKP) dan investigasi lebih lanjut.

"Tim Densus 88 bersama Inafis dan Labfor melakukan proses olah tempat kejadian perkara(TKP), untuk betul-betul memastikan identitas pelaku," ujar Dedi.

"Dengan teknologi yang dimiliki oleh Tim Inafis, apabila pelaku ini sidik jarinya berhasil diambil dengan baik, dan apabila pelaku ini memiliki e-ktp, maka databasenya akan terkoneksi dengan database di Dukcapil," lanjutnya.

Selanjutnya, serpihan-serpihan dari ledakan bom ini akan dibawa ke laboratorium forensik untuk diuji lebih lanjut.

Hal ini untuk mengetahui jenis bom yang digunakan terduga pelaku.

Lihat video selengkapnya:

(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)