Terkini Nasional

Daftar Mantan Elite Parpol yang Masuk Partai Gelora, Anis Matta, Fahri Hamzah, hingga Deddy Mizwar

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inisiator Partai Gelora Indonesia Anis Matta (kiri) dan Fahri Hamzah (kanan) memberikan keterangan usai perkenalan partai baru tersebut di Jakarta, Minggu (10/11/2019). Partai Gelora Indonesia yang akan diketuai oleh Anis Matta tersebut menargetkan deklarasi resmi Partai Gelora Indonesia akan berlangsung pada awal Bulan Januari 2020, usai merampungkan dokumen pendaftaran kepengurusan partai di Kementerian Hukum dan HAM. TRIBUNNEWS/ILHAM RIAN PRATAMA

TRIBUNWOW.COM - Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) baru saja dibentuk pada Sabtu (9/11/2019) melalui penandatanganan akta pendirian di Hotel Park Regis Arion, Jakarta Selatan.

Dalam partai yang baru dibentuk tersebut, terdapat nama-nama yang tak asing di dunia politik.

Sebut saja Anis Matta, Fahri Hamzah, dan Deddy Mizwar.

Bentuk Partai Gelora, Fahri Hamzah Kecewa dengan Mantan Partai: Pimpinan Tak Boleh Dipertanyakan

Anis Matta sempat menjadi Presiden PKS pada 2013-2015.

Adapun Fahri Hamzah adalah mantan kader PKS yang dipecat pada 2016.

Ia dipecat karena sikapnya yang bertentangan dengan PKS dalam hal revisi UU KPK.

Setelah dipecat, Fahri Hamzah mendirikan organisasi masyarakat bernama Gerakan Arah Baru (Garbi).

Fahri Hamzah juga mengungkapkan, pembentukan Partai Gelora ini merupakan aspirasi dari para anggota Ormas Garbi.

Menurutnya, banyak anggota Garbi yang ingin membentuk partai politik sebagai saluran perjuangan.

"Itu sekali lagi aspirasi dari temen-temen setelah membuat Ormas, sebagian ingin membentuk parpol. Muncullah ide-ide, mudah-mudahan bulan Oktober akan kita konkret kan di lapangan," ucapnya, Selasa (10/9/2019) seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Sementara Deddy Mizwar adalah anggota Partai Demokrat yang resmi keluar beberapa hari sebelum diadakan konsolidasi Partai Gelora.

Dilansir oleh TribunWow, Deddy Mizwar membeberkan alasannya keluar dari Partai Demokrat.

Ia mengatakan dirinya mundur karena ingin berkontribusi dalam Partai Gelora.

Pihak Demokrat sendiri tak mempermasalahkan keputusan Deddy tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Halaman
1234