Kabar Tokoh

PSI Ingatkan Anies Baswedan Tak Kerja Setengah-setengah: Anda Ini Mengelola Uang Keringat Rakyat

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI)

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara (Jubir) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk bekerja secara serius.

Ia mengatakan sebagai pejabat negara, Anies harus hati-hati dan detail dalam mengelola uang rakyat.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (4/11/2019), Rian mulanya meminta Anies untuk bertanggung jawab dirinya sendiri, dan bukan menyalahkan bawahannya.

"Kami minta Pak Anies tanggung jawab dan bukan menyalahkan bawahannya," jelas Rian saat konferensi pers di lantai 4, Gedung, DPRD DKI Jakarta, Senin (4/11/2019).

PSI menyesalkan adanya dua kepala dinas yang mundur karena kasus kejanggalan anggaran RAPBD DKI Jakarta.

"Kami menyesalkan adanya peristiwa di mana dua kepala dinas mundur dari jabatannya," terangnya.

Rian menekankan sebagai pejabat yang dipilih langsung oleh rakyat, Anies memiliki tanggung jawab politik.

"Kami berpandangan bahwa Gubernur Anies Baswedan ini pada akhirnya adalah seorang pejabat yang dipilih melalui pilkada dan memiliki tanggung jawab politik," kata jubir DPW PSI Jakarta, Rian Ernest.

Dipersilakan Anies Baswedan Buat Cek Anggaran DKI, Sri Mulyani Bakal Bicara dengan Tito Karnavian

Rian mengatakan akan membantu para aparatur sipil negara yang serius bekerja agar tidak disalahkan atas kasus yang bukan kesalahannya.

"Kami yakin akan membantu tugas teman-teman ASN yang bekerja sungguh-sungguh di Pemprov DKI Jakarta. Agar tidak lagi menjadi kambing hitam di dalam proses penganggaran," ucap Rian.

Rian kemudian mengingatkan Anies bahwa dirinya mengelola uang yang berasal dari rakyat.

"Sekali lagi kami tekankan Gubernur, Anda ini mengelola uang pajak dari keringat rakyat," tegasnya.

PSI ingatkan Anies untuk tidak kerja setengah-setengah.

"Tidak bisa kerja setengah-setengah, tidak bisa kerja kaleng-kaleng istilah kami," jelasnya.

Ia mengingatkan Anies untuk secara sungguh-sungguh memeriksa secara detail anggaran yang sedang dirancang.

"Anda harus bekerja dengan sungguh-sungguh untuk memeriksa secara rinci anggaran-anggaran," jelasnya.

Rian mengatakan untuk perbaiki cara kerja bukan menyalahkan sistem dan anak buah.

"Perbaikilah cara kerja dan tidak menyalahkan sistem. Apalagi menyalahkan anak buah," tambahnya.

Anies Baswedan Persilakan Sri Mulyani Cek Anggaran: Kalau Masih Kurang Pekerjaan, Saya Tambahin

Jubir PSI tersebut meragukan pemerintah DKI Jakarta melakukan perbaikan cara kerja.

"Tetapi dugaan kami mungkin ini tidak dilakukan," jelas dia.

Kecurigaan tersebut karena adanya permasalahan yang muncul akhir-akhir ini, seperti anggaran Rp 82,8 miliar untuk lem Aibon.

"Sehingga akhirnya polemik-polemik yang kita dengarkan beberapa hari ini, misalkan lem Aibon salah satunya, adalah salah satu gejala bahwa ada proses yang tidak berjalan dengan baik. Dan ini berujung dengan mundurnya dua kepala dinas," ucap Rian.

PSI Tuntut Anies Transparan

Juru Bicara (jubir) DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Rian Ernest mengatakan PSI ingin membantu para Aparatur Sipil Negara (ASN), yang menjadi kambing hitam dalam proses penganggaran.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube KompasTv, Senin (4/11/2019), Rian mulanya menjelaskan PSI sudah sejak awal ingin mendorong terjadinya transparansi proses penganggaran.

"PSI sejak awal mendorong adanya transparansi proses penganggaran," jelas Rian.

Jubir DPW Partai Solidaritas Indonesia DKI Jakarta Rian Ernest menyebut seharusnya Gubernur DKI Anies Baswedan terbuka soal anggaran Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020. (YouTube KOMPASTV)

Ia kemudian menjelaskan alasan transparansi adalah agar seluruh warga DKI Jakarta dapat mengecek sendiri detail anggaran dari awal hingga akhir.

"Kenapa, agar semua mata yang ada di DKI Jakarta ini bisa melihat rinci detil anggaran sejak awal," jelasnya.

Rian tidak ingin publikasi anggaran hanya dilakukan setelah di akhir penetapan.

"Bukan di akhir penetapan," kata dia.

Rian yakin adanya transparansi akan sangat membantu tugas dari para aparatur sipil negara di Pemprov DKI Jakarta.

Hal tersebut lantaran jumlah orang yang mengawasi proses penganggaran akan bertambah signifikan.

"Ini juga kami yakin akan membantu tugas temen-temen ASN di Pemprov DKI Jakarta," terangnya.

Bandingkan Kasus Anies Joker dan Jokowi Komunis, Ade Armando: Pemimpin Tidak Boleh Tipis Telinganya

Ia kemudian menjelaskan dengan dibukanya proses anggaran, PSI akan membantu melindungi para aparatur sipil negara yang bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh.

"PSI juga yakin dengan dibukanya proses penganggaran sejak awal akan membantu melindungi teman-teman aparatur sipil negara yang bekerja dengan sungguh-sungguh," tuturnya.

Rian tidak ingin ada aparatur sipil negara yang tidak bersalah menjadi korban kambing hitam dalam kejanggalan proses penganggaran.

"Agar tidak lagi menjadi kambing hitam dalam proses penganggaran," kata dia.

Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit awal:

Anies Sebut Kejanggalan Anggaran Ada dari Dulu

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal youtube realita tv, Minggu (3/11/2019), Anies merasa kasus angka fantastis pada APBD DKI Jakarta diangkat seolah-olah hanya terjadi di era kepemimpinannya.

"Sekarang persoalan ini diangkat seakan-akan hanya terjadi di era tahun ini," ujar Anies.

Karena adanya tudingan yang menuduh seolah-olah hanya terjadi di era kepemimpinannya, Anies mengatakan dirinya terpaksa menunjukkan adanya kejanggalan tersebut di tiap tahun.

"Karena dituding begitu, saya terpaksa menjawab dan terpaksa saya tunjukkan, ada semua (kejanggalan) dari tiap tahun," tambahnya.

Anies mengatakan orang yang ingin menuduh dirinya bersalah, malah membuat dirinya bisa mengatakan kalau hal ini adalah warisan dari gubernur sebelum dirinya.

"Jadi yang semula mau mengatakan ini adalah salahnya sekarang (era Gubernur Anies Baswedan), malah sekarang bisa saya katakan ini adalah warisan (gubernur terdahulu)," papar Anies.

Anies mengatakan karena ada yang mengangkat kejanggalan ini, ia terpaksa menjawab dengan memberikan data-data kejanggalan yang terjadi sebelum ia memimpin.

"Gara-gara Anda angkat, terpaksa saya harus menjawab," kata dia.

Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit 4.30:

(TribunWow.com/Anung Malik)