TRIBUNWOW.COM- Di tengah isu radikalisme yang sedang ramai dibicarakan masyarakat, Menteri Agama Fachrul Razi mengusulkan larang penggunaan cadar.
Dikutip TribunWow.com dari unggahan kanal Youtube Kompas TV, Kamis (31/10/2019), larangan tersebut didasari oleh alasan keamanan negara.
Fachrul mengatakan memakai cadar tidak ada perintahnya di Alquran dan hadis.
• Lawan Radikalisme, Kapolri Baru Idham Azis Sebut akan Rangkul Kemenag dan Kemensos
"Enggak cadar itu hanya saya bilang tidak ada dasar hukumnya di Alquran maupun hadis menurut pandangan kami," kata dia.
Ia juga mempersilakan bagi orang yang masih tetap ingin menggunakan cadar penutup wajah.
"Kalau orang mau pakai, silakan," kata Fachrul Razi saat ditemui di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019).
Fachrul mengingatkan, penggunaan atribut agama seperti cadar bukan ukuran untuk tingkat ketakwaan seseorang.
"Dan itu bukan ukuran ketakwaan orang, bukan berarti kalau sudah pakai cadar takwanya tinggi, sudah dekat dengan Tuhan, silahkan saja kalau mau pakai," paparnya.
Lebih lanjut, mantan Jenderal TNI tersebut menjelaskan dirinya mendengar akan ada aturan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Aturan tersebut mengatur tentang hal-hal yang dilarang ketika memasuki instansi pemerintah.
• Lawan Radikalisme, Kapolri Baru Idham Azis Sebut akan Rangkul Kemenag dan Kemensos
Satu di antaranya adalah, wajah tidak boleh tertutup.
Ketika memasuki instansi pemerintah, orang tersebut harus menampakkan wajahnya dengan jelas.
"Tapi saya dengar akan ada keluar aturan tentang masuk ke instansi pemerintah tidak boleh pakai helm dan muka harus kelihatan jelas," jelasnya.
Fachrul menambahkan adanya aturan tersebut untuk meningkatkan keamanan.
"saya kira betul untuk keamanan" ujar Fachrul.
Pria kelahiran 1947 tersebut lanjut bercerita, ketika ada orang bertamu yang wajahnya tidak terlihat, dia akan mengusirnya.
"kalau ada orang yang bertamu ke rumah saya tidak kelihatan mukanya, tidak mau saya, keluar Anda," tambahnya.
• Menggebu-gebu, Haikal Hassan Ungkap Kecewa soal Tudingan Radikal, Karni Ilyas Lalu Beri Imbauan Ini
Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit 1.00
Respon PKB
Dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (31/10/2019), Ketua DPP PKB Bidang Pertahanan dan Keamanan Yaqut Cholil Qoumas menganggap Menag tidak perlu mengurus soal pelarangan cadar.
Yaqut mengatakan soal radikalisasi, terorisme dan seterusnya bukan masalah busana dan apa yang dikenakan.
Ia menambahkan radikalisme dan terorisme berasal dari ideologi.
"Dari pada ngurusin yang tampak mending Menag itu ngurusin yang subtansial aja deh. Karena soal radikalisasi, soal terorisme dan seterusnya itu bukan soal penampakan, bukan apa yang keliatan, tapi ini soal ideologi," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Yaqut kemudian membahas sejarah Indonesia yang turut dimerdekakan oleh ras Arab.
Ia mengatakan bukan hal yang salah ketika ada orang Indonesia yang mewariskan budaya Arab.
Menurut dirinya, hal yang paling penting adalah toleransi terhadap sesama.
"Indonesia kan dimerdekakan salah satunya oleh ras Arab juga. Sah-sah aja dong kalau ada budaya Arab, ada budaya Cina, Jawa dan lain-lain, sebaiknya saling menghargai. Itu lebih penting," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini.
(TribunWow.com/Anung Malik)