Kabinet Jokowi

Didebat Rocky Gerung soal Menag hingga Isu Radikalisme, Ade Armando: Kalau Anda Enggak Masalah, Fine

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rocky Gerung vs Ade Armando

TRIBUNWOW.COM - Dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Ade Armando terlibat perdebatan sengit dengan Pengamat Politik, Rocky Gerung.

Keduanya memperdebatkan tentang isu radikalisme yang menjadi program utama Presiden Joko Widodo (Jokowi) lima tahun ke depan.

Ade Armando dan Rocky Gerung berdebat saat sama-sama menjadi bintang tamu dalam acara 'Rosi' yang diunggah channel YouTube KOMPASTV, Kamis (31/10/2019).

Dalam acara tersebut, Ade Armando mengungkapkan pendapatnya terkait keputusan Jokowi menunjuk Fachrul Razi duduk di kursi kabinet.

Usulkan Pelarangan Cadar, Menag Fachrul Razi: Tidak Ada Hukumnya di Alquran dan Hadis

Lawan Radikalisme, Kapolri Baru Idham Azis Sebut akan Rangkul Kemenag dan Kemensos

Diketahui, Fachrul Razi merupakan Jenderal Purnawirawan TNI yang diangkat menjadi Menteri Agama (Menag) periode 2019-2024.

"Saya pikir kita enggak usah menutupi fakta bahwa ini semua penunjukkan para jenderal, penunjukkan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama ini jelas," ucap Ade.

"Penjelasannya adalah pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan menempatkan agenda melawan kelompok radikal sebagai salah satu agenda utama."

Ade lantas menyinggung tentang kelompok radikal yang dinilainya sering menyebarkan kebencian.

"Kita enggak sebut sebagai radikal sebenarnya, mereka yang memperjuangkan syariah, memperjuangkan khilafah," kata Ade.

"Mereka yang memusuhi menyebarkan kebencian terhadap minoritas itu jelas ditempatkan sebagai agenda utama Jokowi lima tahun ke depan."

Ade mengaku mendukung program Jokowi untuk memberantas radikalisme.

Ia menyebut pernah mendapat ancaman langsung dari kelompok radikal.

"Kalau saya sebaliknya, barangkali beda saja pengalaman saya dengan Rocky, kalau saya melihat langsung dan mengalami ancaman langsung," ujar Ade.

Rocky Gerung pun langsung memotong pembicaraan Ade.

"Apa (ancamannya) dan siapa (yang melakukan)?," sahut Ricky.

"Enggak perlu begitu Rock (Rocky -red)," jawab Ade.

Karena Ade tak menjelaskan secara rinci terkait ancaman yang didapat, Rocky menyebutnya hanya berhalusinasi.

"Kalau enggak bisa diucapkan berarti halusinasi," ujar Rocky.

"Ancamannya itu sudah sangat jelas, ada banyak," jawab Ade.

Saling tak terima dengan jawaban masing-masing, perdebatan keduanya pun terjadi.

"Kalau enggak bisa disebutin itu artinya orang cuma berpikir-pikir aja," terang Rocky.

Panitia Sengaja Tak Undang Menteri Agama, Puncak Hari Santri di Jatim Dihadiri Wamenag Zainut Tauhid

Jadi Menag Latar Belakang Militer, Fachrul Razi Sebut Ada Ustaz Angkat Hal Sensitif dan Provokatif

Memiliki pandangan yang berbeda terkait radikalisme dengan Rocky Gerung, Ade pun mengaku tidak mempermasahkan itu.

"Rock (Rocky -red) kalau buat anda enggak masalah, fine, buat saya itu masalah, buat Pak Jokowi saya rasa itu masalah, makanya ditempatkan para jenderal," kata dia. 

Simak video selengkapnya berikut ini menit 10.05:

 Rocky Gerung Tanggapi Susunan Kabinet Jokowi-Ma'ruf

Pada kesempatan itu, Rocky Gerung juga menyebut kabinet Jokowi-Ma'ruf sebagai 'kabinet dempulan'. 

Terkait keberadaan Prabowo Subianto dalam kabinet, Rocky lantas menyinggung tentang munculnya dua matahari dalam pemerintahan.

"Dan itu akan menimbulkan kecemburuan, akan mulai ada dua matahari," ujar Rocky.

"Loh Prabowo kasih postur in optimal forma hari ini, bukan (saya) asal bunyi, tapi saya mau gambarkan itu."

Kekuasaan Prabowo yang pernah menjadi calon presiden dalam Pilpres 2019 itu disebutnya dapat menimbulkan konflik baru.

Kini, Prabowo selaku Menhan berada di bawah naungan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

Rocky lantas menyinggung soal adanya persaingan antara Mahfud MD dan Prabowo.

"Dan itu bisa menimbulkan semacam waduh mulai ada intrik lagi nih, belum apa-apa udah timbul kesan ada persaingan antara Menko Polhukam dengan Menteri Pertahanan," imbuh Rocky.

"Pak Mahfud sampai mengalami delirium istilah psikiatrinya, gugup dan gagap untuk menerangkan ide yang sederhana di kepala dia terus menerus," ucap Rocky menambahkan.

Terkait susunan kabinet baru, Rocky menyebutnya dengan istilah 'piala kaleng'.

"Itu kan memperlihatkan bahwa ini seperti 'piala kaleng'," kata Rocky.

Tak hanya itu, Rocky melanjutkan pernyataannya dengan menyinggung istilah 'kabinet dempulan' .

"Supaya enggak kedengeran kalengnya didempul tebel gitu, itu 'kabinet dempulan' semua," imbuhnya.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

WOW TODAY: