Kongres PSSI

PSSI Batalkan Debat Calon Ketua, Caketum Duga Ada Upaya Menangkan 1 Pihak hingga Singgung Iwan Bule

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Ketua Umum (Caketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Vijaya Fitriasa

TRIBUNWOW.COM - Calon Ketua Umum (Caketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Vijaya Fitriasa menduga adanya upaya memenangkan satu di antara caketum untuk tujuan tertentu.

Saat menjadi bintang tamu dalam acara 'Mata Najwa', Rabu (30/10/2019), Vijaya Fitriasa menyinggung nama Komjen Mochamad Iriawan atau kerap disapa Iwan Bule yang juga merupakan caketum PSSI.

Vijaya Fitriasa mengungkapkan PSSI kini cenderung bersikap tertutup.

"PSSI ini saya lihat cenderung tertutup dan tidak transparan gitu," ucap Vijaya.

Wasekjen Gerindra Andre Rosiade Ungkap Visinya jadi Exco PSSI, Najwa Memotong: Selama Ini Ngapain?

Calonkan Diri sebagai Exco PSSI, Ini Misi dan Visi Eks Manajer Timnas Indonesia

Ia lantas menyinggung tentang kongres PSSI yang akan digelar pada 2 November 2019 mendatang.

Vijaya berharap kongres PSSI dapat berlangsung secara transparan.

"Makanya saya mengimbau sering kali di media supaya dalam kongres kali ini PSSI lebih transparan dan jangan ada silent operation," kata Vijaya.

Menurutnya, pengurus PSSI seolah terburu-buru ingin segera menggelar kongres tersebut.

"Yang saya tangkap seolah-olah pengurusnya ini pengin cepat-cepat selesai kongres dan setelah itu lepas tangan, gitu loh," ungkapnya.

Terkait 'Silent operation' yang dimaksudnya, Vijaya mengungkap satu di antara beberapa contoh.

Ia menyinggung tentang penyelenggaraan kongres PSSI yang terkesan mendadak.

"Contohnya misalnya kita baru dapat undangan kongres baru hari ini, sementara kongres sudah tinggal hari Sabtu kan," ucap Vijaya.

Lebih lanjut, Vijaya menyebut bahwa PSSI juga membatalkan secara mendadak sosialisasi bagi calon pimpinan baru.

Menurutnya, pembatalan tersebut tidak memiliki alasan yang jelas.

"Kemudian sosialisasi yang rencana dilakukan tanggal 26 (Oktober 2019) seluruh kandidat, baik itu calon ketua umum, calon wakil ketua umum, calon Exco (anggota komite eksekutif), kemudian mendadak dibatalkan tanpa ada pemberitahuan dan tanpa ada penjelasan," ucap Vijaya.

"Ketika saya telepon ke panitia, panitia cuma bilang 'Nanti ada penjelasan tertulis', tapi sampai saat ini penjelasan tertulis tidak diberikan."

Vijaya lantas menyebut tentang debat para caketum PSSI yang dibatalkan secara tiba-tiba.

Ia juga mengungkapkan tidak megetahui alasan pembatalan debat caketum PSSI itu.

"Pada saat kita mendaftar, dijelaskan ada agenda debat kandidat tanggal 31 Oktober (2019) dan rencananya disiarkan oleh televisi nasional supaya publik semua bisa menilai, visi dan misi semua kandidat," ujarnya.

"Tapi ini juga dibatalkan lagi oleh PSSI di depan voters supaya voters ini bisa memilih mana calon yang visi misinya dan programnya paling bagus."

Menurutnya, pembatalan tersebut cukup merugikan para caketum PSSI.

Sebab, tanpa debat tersebut para voters tidak bisa memilih caketum PSSI yang memiliki visi misi terbaik.

"Dengan dibatalkannya ini kan bagaimana voters bisa memilih calon-calon yang terbaik kalau tidak ada kesempatan memaparkan visi misi," ujarnya.

"Makanya saya bilang ini seperti ada silent operation gitu."

Vijaya menduga hal tersebut merupakan upaya pengurus PSSI untuk memenangkan satu di antara caketum.

"Ya mungkin memenangkan kandidat tertentu untuk tetap memertahankan dominasi kartel lama gitu loh, kan ini yang harus kita bongkar sama-sama," ujarnya.

FIFA Sudah Pilih 6 dari 10 Stadion yang Diajukan oleh PSSI untuk Gelaran Piala Dunia U-20 2021

Laga Lawan PSS Sleman Ricuh, Persebaya Kena Imbas: Mulai Ganti Rugi Stadion hingga Sanksi dari PSSI

Menanggapi pernyataan tersebut, Najwa Shihab selaku pembawa acara lantas memberikan pertanyaan.

"Oke, boleh tolong dibongkar malam ini, siapa kartel lamanya dan siapa kandidat yang mau dimenangkan?," tanya Najwa Shihab.

Najwa Shiha meminta Vijaya untuk menegaskan pernyataannya yang menduga adanya pihak yang sengaja akan dimenangkan sebagai ketua umum PSSI yang baru.

"Siapa? Tolong tunjuk kartel-kartel lama di PSSI dan siapa kartel itu maunya yang menang siapa?," imbuh Najwa Shihab.

Vijaya lantas menyinggung tentang hasil penyelidikan tim anti-mafia bola.

"Kan bisa dilihat dari hasil penyelidikan tim anti-mafia bola itu," kata Vijaya.

"Ada 5 pengurus PSSI yang ditangkap karena kasus match fixing, kita bisa nilai lah siapa orang-orangnya yang selama ini mengendalikan PSSI."

Lebih lanjut, Vijaya lantas menyinggung nama Iwan Bule.

"Yang saya sayangkan, Pak Iwan Bule sebagai jenderal polisi bintang 3 harusnya menggunakan momen ini untuk memperbaiki PSSI dan memberantas kartel," ujarnya.

"Bukan kemudian negosiasi dengan kartel supaya terpilih kemudian akhirnya 'Yaudah kita atur aja bagusnya gimana', kan enggak boleh gini."

Simak video selengkapnya berikut ini menit 9.53:

(TribunWow.com)