TRIBUNWOW.COM - Sebanyak tiga orang tukang ojek yang berada di Distrik Sugapa, Papua ditemukan tewas dengan luka tembak, Jumat (25/10/2019).
Ketiga korban tersebut adalah Rizal (31), Herianto (31) dan La Soni (25).
Ketiganya ditemukan dalam kondisi luka tembak di kepala dan luka sayat akibat senjata tajam di tubuhnya.
Kelompok separatis OPM pimpinan Lekagak Talenggen pun diduga menjadi dalang ketiga tukang ojek tersebut tewas.
Berdasarkan rilis yang diterima TribunWow.com, penemuan jenazah tersebut pertama kali dilaporkan oleh Titus Kobogau yang merupakan seorang caleg terpilih.
• Jokowi Panggil Calon Wakil Menteri ke Istana, Politisi PSI, Angela Tanoesodibjo hingga Tokoh Papua
Mulanya ia diadang dan ditodong oleh kelompok separatis bersenjata saat akan menjemput jemaat di Gereja Kingmi, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Saat itu Titus sempat melihat ketiga korban yang telah meninggal di tempat.
Diduga ketiga korban baru saja dieksekusi setengah jam sebelumnya.
Kelompok itu lalu meminta Titus agar menyampaikan kabar penemuan tiga tukang ojek tersebut pada Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni.
Tak lama warga pun mengevakuasi jenazah korban.
Tiga jenazah lalu dijemput tim penjemput yang terdiri dari Yohakim Joani (Kabag Kesra), Januarius Meisani (Kadis Pariwisata), Kristianus Tebay (Direktur RS) dan Deki Belau (tokoh pemuda) tiba di TKP dan segera mengevakuasi ketiga jenazah ke Puskesmas Boligai.
• Jawaban Jokowi soal Anggapan yang Menyebut Tak Ada Menteri Asal Papua di Kabinetnya
Setiba di Puskesmas Boligai, jenazah diautopsi oleh tim medis.
Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, yang melihat langsung kondisi jenazah mengecam keras perbuatan biadab kelompok Lekagak Telenggen.
Bupati juga mengimbau seluruh masyarakat Intan Jaya untuk tetap tenang dan waspada.
Selain itu, tukang ojek yang berada di sekitaran kejadian juga diminta untuk menghentikan sementara kegiatannya.
Perbuatan teror ini jelas membuktikan bahwa kelompok separatis selalu berusaha mengganggu kedamaian di tanah Papua. Ini jelas bukan perbuatan orang-orang yang mengenal Tuhan," jelas Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan unsur kepolisian dan pemerintah daerah untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis yang selalu menciptakan teror dan ketakutan masyarakat," tegas Pangdam.
• Jelang Pelantikan, Relawan Jokowi dari Papua: Kalau Presiden Baik Bisa Tambah Periode, Jangan Iri
Sementara itu, Juru Bicara OPM, Sebby Sambon mengklaim bertanggung jawab atas aksi penembakan itu.
“Tiga orang yang ditembak di Intan Jaya adalah anggota militer yang menyamar,” ujar Sebby Sambon melalui pesan medsosnya, Sabtu 26 Oktober.
Menurut Sebby, sesuai laporan langsung dari Intan Jaya, sempat terjadi aksi baku tembak dengan militer Indonesia.
“Management Markas pusat Komnas TPNPB-OPM telah menerima laporan langsung dari Kabupaten Intan Jaya Papua Jumat 25 October 2019 tentang Penembakan terhadap anggota TNI/POLRI ini.
Laporan ini dilaporkan langsung oleh Panglima KODAP TPNPB Sinak Brigjen Militer Murib melalui telepon selulernya,” ungkapnya.
Dalam baku tembak antara militer Indonesia dan pasukan TPNPB-OPM, tidak ada korban dari OPM.
“Dari kami tidak ada korban,” jelasnya.
Kata Sebby, 3 korban militer dievakuasi dari lokasi oleh Pemerintah Kabupaten Intan Jaya.
Sebby juga menuliskan permintaannya soal nasib bagi rakyat Papua.
"PT. Freeport Indonesia harus tutup dan PBB segera mengatur langka hak penentuan nasib bagi Bangsa Papua,” tegasnya.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)