TRIBUNWOW.COM - Politisi PDIP Adian Napitupulu mengaku bingung saat diminta menilai tingkat keringat yang sudah dikeluarkan oleh para pendukung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Pada acara Mata Najwa yang tayang di Trans 7, Adian Napitupulu diminta untuk memberikan tanggapan atas pernyataan Ketua Tim Sukses Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir.
Pembawa acara Najwa Shihab mengatakan kembali kalimat Erick Thohir mengenai anggota Kabinet Indonesia Maju.
"Saya mau mengutip, ketua tim sukses Jokowi Erick Thohir yang mengatakan 'Harus yang berkeringat yang menjadi menteri Jokowi'," ucap Najwa Shihab dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (24/10/2019).
• Adian Napitupulu Buat Candaan Prabowo Kehabisan Duit, Waketum Gerindra Langsung Beri Penegasan Ini
• Adian Napitupulu Ungkap Dugaan Sebab Prabowo Subianto Mau Jadi Menhan: Mau Ditaruh di Mana Lagi?
Najwa Shihab pun meminta Adian Napitupulu untuk mengomentari anggota kabinet baru Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Komposisi kabinet ini mencerminkan keringat orang-orang yang bekerja kemarin tidak?," Najwa Shihab.
Adian Napitupulu mengaku bingung dengan konsep 'keringat' yang disampaikan oleh Erick Thohir.
Baginya, semua orang yang terlibat untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin bisa saja berkeringat.
"Nah ini juga ni, ini juga persoalan ni. Artinya keringatannya di mana? Karena di ruang AC juga bisa keringatan, yang di lapangan keringatan," ucap Adian Napitupulu.
Adian Napitupulu pun ingin agar konsep 'keringat' itu diperjelas.
Bahkan ia juga meminta supaya bisa diperjelas hingga perhitungan jumlah 'keringat' yang dikeluarkan.
• Empat Kali Dapat Tawaran Jadi Menteri dan Ditolak, Adian Napitupulu Mengaku Sadar akan Kemampuannya
"Artinya keringat itu harus kita bedah lagi, keringatnya di mana, kapan, dan seberapa banyak. Dan bagaimana mengukurnya," ucap Adian Napitupulu.
Adian Napitupulu yang sudah cukup lama berada di PDIP mempertanyakan durasi waktu yang bisa disebut sebagai pendukung paling berkeringat untuk Jokowi.
"Apakah cuma 10 bulan saat pilpres berjalan atau dari 2012. Dari Jokowi pindah ke Solo, 2014, 2019, atau cuma sekian bulan," ucap Adian Napitupulu.
Kader partai PDIP itu pun meminta agar Erick Thohir bisa menjelaskan lebih spesifik mengenai 'keringat' yang disampaikannya.