TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi menyebut keberadaan partainya di kubu oposisi bukan lah hal yang mudah.
Untuk menggambarkan sulitnya posisi PKS sebagai oposisi, Aboe Bakar bahkan mengutip sebuah kalimat dalam film 'Dilan 1990'
Meskipun sulit, Aboe Bakar menyebut PKS akan tetap berada di kubu oposisi, meskipun sebelumnya mendapat undangan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Aboe Bakar saat menjadi bintang tamu dalam acara 'Mata Najwa', Rabu (22/10/2019).
Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi (YouTube Najwa Shihab)
• Sayangkan Dua Kubu yang Bersaing di Pemilu tapi Ujungnya Bersatu, PKS: Mending Uangnya Dibagikan
• Najwa Shihab Pertanyakan Perkataan Surya Paloh untuk Jadi Oposisi, NasDem: Tapi Kan Sudah Ada PKS
Aboe Bakar menyatakan PKS tetap menjadi oposisi sebagai konsekuensi kekalahan dalam Pilpres 2019 lalu.
Seperti diketahui, pada Pilpres 2019 lalu PKS menjadi partai pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang akhirnya gagal menjadi presiden dan wakil presiden 2019-2024.
"Karena kita sadar kita kalah (di Pilpres 2019), kita menempatkan diri kita di tempat yang kalah," ucap Aboe Bakar.
"Kita mengfungsikan diri kita sebagai pengawal, pengontrol, check and balance."
Abu Bakar mengaku PKS sebetulnya tak ingin sendirian di kubu oposisi.
"Kita bukan ingin sendiri, enggak enak sendiri sebenarnya itu," ujar Aboe Bakar.
Terkait sikap oposisi yang diambil PKS, Aboe Bakar menyebutnya sebagai konsekuensi kekalahan.
Jika di Pilpres 2019 lalu PKS menang, maka partai tersebut disebut Aboe Bakar dengan senang hati berada di kubu pemerintah.
"Kita juga enggak ingin oposisi kok sebenarnya," ucap Aboe Bakar.
"Kalau kita menang kita berkuasa lah, lebih baik, lebih enak."
Menjadi oposisi sendirian, PKS disebutnya tak ingin membuat kegaduhan di parlemen.
"Sekarang dengan posisi begini, makanya kita ingin dalam posisi oposisi di parlemen tetapi tidak membuat kegaduhan," ucapnya.
Ia mengaku ingin membuat suasana parlemen menjadi nyaman dengan keberadaan PKS yang menjadi oposisi.
"Kita ingin juga membuat kenyamanan, artinya suasana parlemen yang modern, parlemen yang produktif, parlemen yang membangun undang-undang lainnya," kata Aboe Bakar.
"Dibuktikan dengan apa? PKS kemarin kita keliling semua fraksi, kita datangi."
Aboe Bakat menyebut PKS juga telah berdialog dengan partai politik yang lain.
"Ke PDI kita datangi, ke Golkar kita datangi, kita menyesuaikan, mendialogkan bagaimana pengurus kita dan bagaimana parlemen modern ke depan dengan pimpinan yang baru dan pengurus yang baru," kata dia.
"Kita berharap suasana ini adalah suasana check and balance yang rapi."
Terkait posisinya di oposisi, Aboe Bakar menyebut adanya kemungkinan partai lain yang akan bergabung.
Ia menyebut partai tersebut adalah PAN dan Demokrat.
"Rasanya saya enggak (sendiri di oposisi), kayaknya nambah," ujar Aboe Bakar.
"Jadi saya dengar hari ini PAN kemarin sudah mengatakan 'Bib, jangan ngomong sendiri dong, saya juga ikut loh' kata Bung Fahri.
Jika PAN dan Demokrat bergabung dalam oposisi, Aboe Bakar menyebut pemerintahan akan seimbang.
"Terus yang kedua, kita dengar katanya jumpa pers hari ini Demokrat," ucap Aboe Bakar.
"Kalau pun misalkan jadi bertiga, ya anggaplah kita enggak sendiri, kita lebih senang, semakin banyak paling enggak 50:50."
Terkait alasan PAN dan Demokrat masuk dalam oposisi, Aboe Bakar mengaku tak tahu.
"Tanya beliau, kalau PKS enggak ada urusan," kata Aboe Bakar.
PKS disebutnya juga pernah mendapat undangan bertemu dengan Jokowi.
Namun, Aboe Bakar menyebut PKS menolak undangan itu.
"Malah diundang sama Pak Jokowi, PKS bilang nanti maunya setelah pemilihan menteri," ujarnya.
"Oh diundang, kita diundang lalu disampaikan kita ingin datang setelah kabinet selesai."
• Prabowo Jadi Menteri Jokowi, Media Asing Tuliskan Hari Duka untuk Hak Asasi Manusia
• Tak Jadi Menteri Jokowi, AHY Unggah Foto Jajaran Kabinet Baru dan Sampaikan Pesan Ini
Ia menyebut PKS menolak undangan pertemuan tersebut karena tak ingin dibilang ikut campur urusan susunan kabinet.
"Sehingga tidak ada dikatakan PKS cawe-cawe," kata dia.
Lebih lanjut Aboe menjelaskan, PKS akan menjalankan tugas oposisi secara profesional.
"Jadi artinya kita berharap dengan posisi oposisi kita ini adalah posisi yang konstruktif, bermartabat," kata Aboe Bakar.
"Ketika pemerintah presiden dan jajarannya sesuai dengan misi presiden, sesuai dengan rakyat PKS bersamanya."
Ia juga tak menampik akan mengkritik pemerintah jika kebijakan yang dibentuk merugikan rakyat.
"Ketika jauh dari kepentingan rakyat, insya Allah PKS akan suara terlantang, dia di depan, kalau ada yang lain ikut," kata dia.
"Karena yang namanya oposisi ada masyarakat yang kontrol, ada Nana (Najwa Shihab) juga media."
Terkait posisi PKS di oposisi, Aboe Bakar lantas mengutip sebuah kalimat dari film 'Dilan 1990'.
"Memang di luar kabinet di luar sendiri itu saya katakan tidak mudah," kata dia.
"Kalau kata Dilan begini 'Menjadi oposisi itu berat, kamu tidak kuat, biar aja deh PKS'," lanjutnya.
Simak video selengkapnya berikut ini menit 2.45:
(TribunWow.com)