Kabinet Jokowi

Mahfud MD Ungkap Fokus pada Pemberantasan Korupsi, Disinggung Jokowi Banyak Korupsi di Pertambangan

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Detik-detik jelang pengumuman, pakar tata hukum negara, Mahfud MD mengungkapkan visinya menjadi menteri, Rabu (23/10/2019)

TRIBUNWOW.COM - Detik-detik jelang pengumuman, pakar tata hukum negara, Mahfud MD mengungkapkan visinya menjadi menteri.

Sedangkan sebelumnya, Mahfud MD mengatakan dirinya akan mengurus bidang-bidang yang tak jauh dari masalah hukum.

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV, Mahfud MD mengatakan, dirinya akan fokus pada masalah pemberantasan korupsi.

Detik-detik Jelang Pelantikan, Mahfud MD Beberkan Kronologi Dipilih Jokowi, Sempat Tak Mau Jawab

"Kalau ke saya sih lebih ke pemberantasan korupsi, harapannya," kata Mahfud MD pada Rabu (23/10/2019).

Kendati demikian, ia tidak bisa menjawab jabatan apa yang akan diemban.

"Oleh sebab itu kalau tidak Menkumham ya Jaksa Agung yang mungkin nanti ada yang lain ya, karena itu harus diumumkan oleh Presiden," sambung Mahfud MD.

Mahfud MD lantas membeberkan hal-hal yang sempat disinggung Jokowi pada dirinya.

Menurut keterangan Mahfud MD, Jokowi banyak membahas soal banyaknya tindak korupsi di negeri ini, khususnya sektor pertambangan.

Selain itu, masalah HAM di Indonesia turut menjadi sorotan.

"Tapi presiden memang berbicara soal tantangan makro Indonesia itu ekonominya defisit transaksi."

"Korupsi di berbagai sektor pertambangan, kemudian penyelesaian HAM, perlindungan HAM dinilai rendah," papar dia.

Menteri yang juga pernah menjadi Menkumham pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, tingkat kepercayaan masyarakat pada presiden soal hukum masih rendah.

Sehingga, ia diminta untuk membenahi masalah tersebut.

Soal Menteri Pilihan Jokowi, Ibas Sebut Demokrat Hanya Bisa Menonton: Semoga yang Dipilih Kompeten

"Hukum, indeks persepsi presiden masih di bawah 50 kan? Pak Presiden itu menyebutkan 'Pak Mahfud hukum kita itu persepsi masyarakat di bawah 50, hanya 49. Pak Mahfud benahi di situ."

"Lalu derekalisasi, derekalisasi itu kan kira-kira Pertahanaan atau agama kan," jelasnya.

Sehingga, pos-pos menteri terkait masalah tersebut tak hanya terbatas menjadi Menkumham.

Sedangkan selama ini, Mahfud MD santer disebut akan menjabat Menkumham.

"Bisa Menkumham, bisa Jaksa Agung, bisa Menteri Pertahanan, bisa juga Menteri Dalam Negeri. Karena itu semua yang disebut presiden," lanjutnya.

Mahfud MD menuturkan, dirinya sendiri tak mengetahui secara persis posisi apa yang akan diemban.

"Persisnya apa? nantinya presiden hanya akan yang mengumumkan, saya tidak bisa, saya tidak tahu juga," tutur Mahfud MD.

Pada kesempatan itu, Mahfud MD juga membongkar kronologi pemanggilan dirinya sebagai menteri.

Mahfud MD mengungkapkan bahwa dia sejak dulu telah menduga dirinya akan diminta membantu Jokowi.

• Jokowi Umumkan Kabinet Kerja Jilid 2 Hari Ini, Berikut Nama-nama Calon Menterinya

Bahkan, Mahfud MD mengungkapkan dirinya telah diminta oleh Jokowi bahkan sejak Pemilihan Presiden 2019 berlangsung.

"Sebenarnya sudah lama sih yang isyarat-isyaratnya, itu dulu waktu itu Pilpres dia katakan 'Pekerjaan negara masih banyak nanti Pak Mahfud ikutlah gabung'," jelas Mahfud.

Meski beberapa isyarat sudah dikirim secara gamblang, namun Mahfud MD saat itu belum mau menjawab secara pasti kesediannya.

"Terus waktu saya ada konverensi pengajar hukum tata negara di Istana kan jalan berdua karena saya ketuanya. 'Pak Mahfud nanti Oktober gabung ya', tapi saya ndak jawab juga cuma mudah-mudahan semoga lancar gitu," katanya.

Pakar tata hukum negara, Mahfud MD masuk menjadi Menteri Kabinet Jokowi periode 2019-2024. (Channel Youtube Kompas TV)

Sedangkan, permintaan Jokowi untuk menjadikan dirinya sebagai menteri baru jelas diucapkan saat pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Minggu (20/10/2019).

"Tetapi yang langsung kemudian itu memang Pak Setneg, Pak Pratikno memberi Pak Mahfd pilihan-pilihannya ini, calon jabatannya ini."

"Sesudah Pak Jokowi pelantikan di MPR, saya ditelpon lagi oleh Pak Pratikno, Pak Mahfud hari Senin dan Selasa jangan meninggalkan Jakarta," jelas Mahfud MD.

Pria 62 tahun ini lantas membongkar percakapannya dengan Jokowi pada Minggu malam.

• Dipanggil ke Istana, Luhut Binsar Pandjaitan Akui Ditunjuk Jokowi Jadi Menteri Maritim dan Investasi

Jokowi meminta dirinya menjadi menteri lantaran Mahfud MD dianggap dibutuhkan oleh negara.

"Tengah malam gitu saya mau shalat Tahajud gitu, saya buka pesen dulu jam 10 ditunggu di Istana Negara. Dari situlah saya resmi diminta untuk bergabung kabinet," kata Mahfud MD

"'Pemerintah ini banyak tantangannya, negara perlu Pak Mahfud' gitu saja," imbuh Mahfud menirukan kata-kata Jokowi kala itu.

Sedangkan tanggapan keluarga ketika dirinya dipilih menjadi menteri, Mahfud MD mengungkapkan bahwa orang-orang terdekatnya tersebut mendukungnya.

"Ndak, sejak dulu saya 19 tahun sudah keluar masuk Istana ya, istri saya sudah tahu apa yang bisa saya lakukan tidak pernah apa namanya menanyakan apa kok harus begini, dia tahu apa yang saya pilih saya lakukan itu sudah benar, dia mendukung saja terus," papar dia.

Dalam kesempatan itu, menteri asal Madura tersebut menjelaskan bahwa keluarga besarnya, mulai dari istri hingga cucu akan datang menyaksikan pelantikan.

Lihat videonya mulai menit ke-3:54:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)