TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto serta Edhy Prabowo hadir di Istana Negara, Senin (21/10/2019) pukul 16.07 WIB.
Setelah bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Prabowo membeberkan dirinya dipilih menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).
Sementara itu, nasib Edhy Prabowo belum diungkap ke publik meski selama ini digadang-gadang menjadi Menteri Pertanian.
• Bersama Edhy Prabowo ke Istana Negara, Prabowo Subianto Ngaku Diminta Jadi Menhan Jokowi
Dilansir TribunWow.com, Prabowo mengaku enggan mengungkap nasib wakilnya di Gerindra, seperti dalam unggahan kanal YouTube KOMPASTV, Senin (20/10/2019).
Setelah menyebut dirinya diminta Jokowi untuk membantu bidang pertahanan, Prabowo menyebut nasib Edhy akan diumumkan oleh Jokowi.
"Saudara Edhy Prabowo, Beliau sendiri akan umumkan pada saatnya, Pak Presiden yang akan umumkan," ujar Prabowo.
Prabowo menyebut pengumuman menteri Kabinet Jilid II secara keseluruhan akan diumumkan pada Rabu (23/10/2019).
"Jadi mungkin ada sedikit konfirmasi tepatnya di mana, tapi intinya Beliau (Jokowi) sendiri yang akan umumkan, nanti mungkin hari Rabu ya," tuturnya.
Setelah itu, Prabowo langsung bergegas hendak meninggalkan awak media.
• Prabowo Disebut Datang ke Istana Sore Ini, Adi Prayitno Ungkap Kemungkinan Jadi Menteri Pertahanan
"Saya kira itu ya, terima kasih ya," pamit Prabowo.
Prabowo dan Edhy sempat melambaikan tangan tanda hendak pergi.
Namun para wartawan terus mencecar sang jenderal dengan berbagai pertanyaan, di antaranya di antara mereka berdua siapakah yang sudah pasti menjadi menteri Jokowi.
Prabowo pun menjawab dengan balik bertanya bahwa yang diundang Jokowi adalah dua orang.
"Hei, yang dipanggil dua, jadi berapa (yang jadi menteri) kira-kira?" tanya Prabowo.
"Nanti, nanti, akan (diumumkan)," ucapnya sambil berusaha pergi.
Para wartawan terdengar terus melontarkan pertanyaan, seperti kemungkinan Prabowo mundur dari jabatan Ketum Gerindra.
• Mengaku Diminta Jadi Menhan Jokowi, Prabowo: Saya akan Bekerja Sekeras Mungkin
Mendengar pertanyaan-pertanyaan itu, Prabowo hanya menggelengkan kepala sambil senyum lalu melenggang pergi.
Dalam pernyataannya itu, Prabowo menyebut dirinya dan Edhy memang diminta Jokowi untuk ikut dalam Kabinet Kementerian Jilid II.
"Saya bersama saudara Edhy Prabowo, kami diminta untuk memperkuat kabinet Beliau," tutur Prabowo.
Prabowo sebelumnya sudah sempat menyebut dirinya akan bersedia jika diminta untuk membantu pemerintah.
"Saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu dan hari ini resmi diminta dan kami sudah sanggupi untuk membantu," kata Prabowo.
• Erick Thohir Ungkap Pembicaraan dengan Jokowi di Istana: Sama seperti Nadiem Makarim dan Wishnutama
Prabowo membeberkan Jokowi menjadikan dirinya calon Menhan.
"Saya beliau izinkan untuk menyampaikan bahwa saya diminta membantu Beliau di bidang pertahanan," aku Prabowo.
Untuk itu, Prabowo berjanji akan membantu pemerintah untuk mencapai tujuan demi kemajuan dan keamanan bangsa.
"Jadi tadi Beliau memberi beberapa pengarahan dan saya akan bekerja sekeras mungkin, untuk mencapai sasaran-sasaran dan harapan-harapan yang ditentukan," pungkasnya.
Berikut video lengkapnya (menit ke-1.58):
• Apa Wisnutama Bakal Isi Posisi Menteri Pariwisata? Ini Prediksi Kabinet Jokowi Jilid II
Pendapat Fadli Zon
Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon angkat bicara terkait kabar Prabowo disebut menjadi Menhan.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Fadli Zon memberikan jawaban yang mengambang.
Dia tidak mengiyakan kabar tersebut, namun tak juga membantahnya.
"Nanti, kita lihat saja," ucap Fadli Zon singkat saat dijumpai di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Pada kesempatan itu, wartawan sempat bertanya pada Fadli Zon soal Prabowo pernah menyinggung Mantan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln yang pernah memberikan jabatan pada sang rival, William Seward.
Hal itu pernah disampaikan Prabowo di rumahnya, Hambalang, Bogor.
Fadli Zon menilai, hal itu hanyalah perumpamaan.
• Disebut Jadi Menteri BUMN, Erick Thohir Singgung Ancaman Jokowi untuk Copot Menteri yang Tak Becus
Hal itu diumpakan untuk menjelaskan bahwa kepentingan bangsa lebih penting dari pada kepentingan kelompok.
"Itu perumpamaan bahwa di dalam politik ada kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan nasional."
"Kadang-kadang kita harus mengorbankan kepentingan kelompok, kepentingan partai untuk kepentingan yang lebih besar, itu maknanya," jelas dia.
Lantas, Mantan Wakil Ketua DPR ini berpendapat bahwa keputusan menteri merupakan hak prerogatif presiden.
"Saya kira, kalau soal kementerian itu kan urusan presiden, jadi saya kira menteri itu kan pembantunya presiden, jadi kita serahkan kepada Presiden Jokowi untuk bentuk kabinet,” lanjutnya.
Sedangkan, perihal Gerindra nantinya jadi partai oposisi atau koalisi, Fadli Zon mengaku belum tahu.
Pihaknya akan menyerahkan keputusan pada Prabowo sebagai Ketua Umumnya.
"Ya belum tahu, kita lihat nanti semuanya dari sisi Gerindra, kita sudah serahkan kepada Pak Prabowo untuk mengambil sikap, baik itu berkoalisi atau berada di luar pemerintah," ucap dia.
• Dipanggil Jokowi ke Istana, Erick Thohir Digadang Jadi Menteri Sektor Ekonomi
Sejumlah Tokoh ke Istana Negara
Sementara itu, satu per satu para tokoh yang digadang jadi menteri Jokowi hadir di Istana mengenakan kemeja putih, Senin (20/10/2019).
Mereka yang sudah dipanggil Jokowi di antaranya;
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD
Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir
Komisaris Net TV Wishnutama
Pendiri Go-Jek Nadiem Makarim
Kapolri Jendral Tito Karnavian
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
Menteri Sekretaris Negara pada kabinet kerja 2019-2024 Pratikno
Komisaris Utama Adhi Karya Fadjroel Rahman
Mantan Staf Khusus Presiden Nico Harjanto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo
(TribunWow.com/Ifa Nabila/Mariah Gipty)