TRIBUNWOW.COM - Menteri Ketenagakerjaan dalam Kabinet Kerja Jilid I pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Hanif Dhakiri pamit.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dalam unggahan akun Instagram resmi Hanif Dhakiri, Minggu (20/10/2019).
Di akhir masa jabatannya, Hanif Dhakiri mengungkapkan perjalanannya hingga menjadi seorang menteri.
• Bagikan Pengalaman Selama di Kabinet Kerja, Hanif Dhakiri Ceritakan Terbentuknya Elek Yo Band
Awalnya, Hanif Dhakiri menceritakan bahwa ia pertama kali ke Jakarta pada tahun 1997.
Pria asal Salatiga itu mengaku ke Jakarta naik bus dengan ongkos Rp 8.000.
Ia bahkan sampai pernah tidur di tangga bus, lantaran penumpang yang penuh sesak.
"TERIMA-KASIH.
Awal 1997 saya berangkat ke Jakarta, dipanggil Pak Matori Abdul Djalil, Ketum @dpp_pkb pertama & Menteri Pertahanan Kabinet Ibu Megawati Soekarnoputri.
Sbg mahasiswa yg baru lulus kuliah (1996), saya berangkat ke Jakarta naik bis trayek Solo-Jakarta dr Salatiga.
Ongkos bis ekonomi waktu itu sekitar Rp. 8000 & saya tertidur di pintu tangga bus yg penuh penumpang.
Bekal saya merantau ke Jakarta adalah tas ransel andalan waktu kuliah & berisi bbrp potong baju, kaos & celana jeans," ungkap Hanif Dhakiri.
Setibanya di Jakarta, Hanif Dhakiri mengaku tinggal di yayasan politik yang didirikan oleh Menteri Pertahanan Kabinet Megawati Soekarnoputri, Matori Abdul Djalil.
Ia bahkan sampai tidur di atas meja rapat kantor.
• Disebut Jadi Menteri BUMN, Erick Thohir Singgung Ancaman Jokowi untuk Copot Menteri yang Tak Becus
"Di Jakarta, saya tidur di kantor ISIS (Institute for Social Institutions Studies), yayasan sosial politik yg didirikan Pak Matori dkk di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
Tidur di atas meja rapat kantor, persis di bawah kipas angin yg dipasang di langit2 krn Jakarta sangat panas.
Berbeda dg kampung halaman saya, Salatiga, yg dingin krn berada di lembah Gunung Merbabu.
Bantal tidur saya istimewa, namanya Yellow Pages, buku telepon sangat tebal, yg dulu pasti dimiliki rata-rata kantor & bahkan rumah tangga," ungkapnya.
Ia pun tak menyangka sebagai anak kampung bisa menjadi menteri Jokowi.
Hanid Dhakiri mengaku dulu ibunya pernah menjadi seorang TKI di Arab Saudi selama 6 tahun.
Sedangkan ayahnya hanya seorang guru dan pekerja serabutan.
Ia pun menegaskan bahwa siapapun, selama bekerja keras, dan bermanfaat untuk orang lain, pasti mimpinya bisa terwujud.
"Tak menyangka, perjalanan hidup membawa saya yg orang kampung super biasa layaknya kebanyakan orang Indonesia, mjd pembantu Pak @jokowi dan Pak @jusufkalla sbg Menteri @kemnaker RI 2014-2019.
Tentu ini kehormatan luar biasa buat saya & keluarga besar di kampung,
terutama Abah yg guru SD & pekerja serabutan, serta Ibu yg pernah menjadi TKI di Arab Saudi selama sekitar 6 tahun.
Ada hikmah buat semua orang disini:
tak peduli kita ini siapa, dari mana berasal, apapun keyakinan dan agamanya, selama kita percaya kerja keras & kebaikan, kita bisa menjadi apapun yg kita mimpikan.
• Prabowo Disebut Datang ke Istana Sore Ini, Adi Prayitno Ungkap Kemungkinan Jadi Menteri Pertahanan
Setidaknya pasti bisa bermanfaat untuk orang lain, sekecil apapun.
Maha baik Allah dengan segala ketentuan-Nya," ungkapnya.
Terakhir, Hanif Dhakiri mengucapkan salam perpisahan sekaligus rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan sebagai menteri.
"Semua awal pasti ada akhir. Syukur pd Allah SWT & terima kasih tak terhingga kpd Pak Jokowi,
Pak JK dan Ketum Umum saya yg luar biasa @cakiminow yg telah memberi kepercayaan dan kehormatan pada saya untuk menjadi anggota Kabinet Kerja 2014-2019.
Mohon maaf jika ada salah khilaf dan hal yg kurang berkenan.
Doa terbaik saya untuk beliau-beliau, smg selalu sehat, sukses dan senantiasa dlm bimbingan serta lindungan Allah SWT. Jazakumullah ahsanal jaza. Alfaatihah," tulisnya.
• Asosiasi Pengemudi Ojek Online Menolak Nadiem Makarim Jadi Menteri Jokowi: Ojol Mitranya Belum Happy
Sementara itu, pada Senin (21/10/2019), Presiden Jokowi telah memanggil satu persatu tokoh yang disebut bakal menjadi menteri Kabinet Kerja Jilid II.
Hingga pukul 16.25 WIB, berikut daftar para tokoh yang sudah hadir di Istana Kepresidenan:
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD
Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir
Komisaris Net TV Whisnutama
Pendiri Go-Jek Nadiem Makarim
Kapolri Jendral Tito Karnavian
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
Menteri Sekretaris Negara pada kabinet kerja 2019-2024 Pratikno
Komisaris Utama Adhi Karya Fadjroel Rahman
Mantan Staf Khusus Presiden Nico Harjanto
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)