TRIBUNWOW.COM - Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato pertama setelah dirinya dan Ma'ruf Amin resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2019-2024 sejak dilantik pada Minggu (20/10/2019).
Dilansir TribunWow.com dari siaran langsung kanal YouTube KOMPASTV, Jokowi mengenang lima tahun lalu saat dirinya pertama menjabat sebagai presiden.
Jokowi mengawalinya dengan pidato soal perkembangan Indonesia yang harus diikuti dengan perkembangan pola pikir masyarakatnya.
• Pidato Pertama Jokowi setelah Dilantik, Ungkap Cita-cita Tahun 2045: Kita Keluar dari Jebakan
Jokowi mengingatkan agar masyarakat dan pemerintah tak melulu menggunakan cara yang sama sehingga monoton.
"Dalam dunia yang penuh risiko yang sangat dinamis, yang sangat kompetitif, kita harus terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru, jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton," kata Jokowi.
Jokowi ingin agar inovasi menjadi bagian dari budaya yang diaplikasikan sehari-hari.
"Harusnya inovasi bukan hanya pengetahuan, inovasi adalah budaya," tuturnya.
Jokowi kemudian mengenang momen lima tahun lalu dalam acara halalbihalal di Kompleks Gedung DPR-MPR, Senayan, Jakarta Pusat.
"Ini cerita sedikit, lima tahun yang lalu, tahun pertama saya di istana, saya mengundang pejabat dan masyarakat untuk halalbihalal," kenang Jokowi.
• Jokowi Singgung Kinerja Para Menteri dalam Pidato Pelantikan: Saya Tanya ke Rakyat, Belum Merasakan
Jokowi menyebut protokol negara yang memintanya untuk berdiri di tempat yang sama hingga tahun berikutnya.
"Protokol meminta saya untuk berdiri di titik itu, saya ikut, tahun pertama saya ikut, tahun kedua ada halal bihalal lagi, protokol meminta saya berdiri di titik yang sama, di titik itu lagi," kata Jokowi.
Jokowi yang merasa monoton pun sampai berbisik ke Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Pratikno.
Ia meminta pada Pratikno agar tempat halalbihalal tidak selalu sama, apalagi tempat dirinya harus berdiri juga sama dari tahun ke tahun.
"Langsung saya bisik-bisik, saya bilang ke mensesneg, 'Pak, ayo kita pindah lokasi, kalau kita tidak pindah, ini akan menjadi kebiasaan di titik itu lagi'," kata Jokowi.
Jokowi tidak ingin kebiasaan itu menjadi aturan yang padahal tidak tercantum di mana pun layaknya undang-undang.
• Sampaikan Pidato seusai Dilantik, Jokowi Sebut Nama Prabowo dan Sandiaga Uno dengan Panggilan Khusus
"Dan itu akan dianggap sebagai aturan, dan kalau diteruskan, bahkan nantinya akan dijadikan seperti undang-undang, berdirinya di situ terus," ungkapnya.
Bagi Jokowi, hal tersebut sifatnya monoton sehingga harus didobrak.
Hal ini berkaitan dengan persoalan memajukan bangsa yang harus senantiasa berinovasi dan meningkatkan produktivitas.
"Ini yang namanya monoton dan rutinitas, sekali lagi, mendobrak rutinitas adalah satu hal, dan meningkatkan produktivitas adalah hal lain yang menjadi prioritas kita," ujar Jokowi.
"Jangan lagi kerja kita berorientasi pada proses, tapi harus berorientasi pada hasil, hasil yang nyata," imbuhnya.
• Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Diberi Sambutan Khusus pada Pidato Jokowi, Begini Reaksi Keduanya
Dalam pidatonya, Jokowi mengawali dengan ungkapan cita-citanya untuk Indonesia di tahun 2045 kelak.
Jokowi mengistilahkan rakyat Indonesia sudah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah menuju kelas atas.
"Mimpi kita, cita-cita kita di tahun 2045, satu abad Indonesia merdeka, mestinya insya Allah Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah," ujar Jokowi.
Melalui proses kalkulasi, Jokowi memperkirakan pendapatan rakyat Indonesia menyentuh angka Rp 320 juta per kapita per tahun atau 27 juta per kapita per bulan.
"Indonesia telah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungan, Rp 320 juta per kapita per tahun," kata Jokowi.
"Atau Rp 27 juta per kapita per bulan," imbuhnya.
"Itulah target kita, itulah target kita bersama."
Jokowi menargetkan Indonesia sudah berada lima besar ekonomi dunia.
Mantan Wali Kota Solo ini juga berharap kemiskinan akan menurun drastis.
"Mimpi kita di tahun 2045, produk domestik bruto Indonesia mencapai 7 triliun USD," kata Jokowi.
"Dan Indonesia sudah masuk ke-5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati 0 persen."
• VIDEO dan Foto Pangeran Tampan yang Curi Perhatian di Pelantikan Jokowi-Maruf Amin, Ini Sosoknya
Jokowi-Ma'ruf Amin Ucap Sumpah
Jokowi dan Ma'ruf Amin mengucapkan sumpah sebagai presiden dan wakil presiden sekitar pukul 16.00 WIB.
Sumpah tersebut sudah tertuang dalam Pasal 9 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam pasal tersebut, Jokowi dan Ma'ruf Amin mengucap sumpah di bawah kitab suci Alquran di depan MPR dan DPR untuk memenuhi kewajibannya.
Keduanya juga bersumpah untuk mengatur negara sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Berikut isi Pasal 9 Ayat 1 UUD 1945 yang diucapkan Jokowi-Ma'ruf Amin:
"Sebelum memangku jabatannya, presiden dan wakil presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut:
Sumpah presiden dan Wakil presiden: Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa."
Setelah mengucap sumpah, Jokowi dan Ma'ruf Amin menandatangani berita acara pelantikan.
Jokowi dan Ma'ruf Amin menuju meja penandatanganan didampingi para pimpinan MPR.
Keduanya menandatangani berita acara secara bersamaan.
Kemudian Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet turut menandatangani lembar tersebut diikuti para pimpinan MPR yang lain.
Berikut siaran langsungnya:
(TribunWow.com/Ifa Nabila)