Pelantikan Jokowi dan Maruf Amin

Pidato Jokowi setelah Dilantik, Sampaikan 5 Program dari 'Endowment Fund' hingga Pangkas Eselon

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato pertamanya setelah dilantik, Minggu (20/10/2019).

TRIBUNWOW.COM - Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato pertama setelah dirinya dan Ma'ruf Amin resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2019-2024 sejak dilantik pada Minggu (20/10/2019).

Dari lima program tersebut, Jokowi menyebutkan beberapa rencananya, mulai dari pengembangan sumber daya manusia (SDM), endowment fund, hingga penyederhanaan birokrasi.

Dari rilis yang diterima TribunWow.com, pada poin pertama, Jokowi ingin memprioritaskan pembangunan SDM.

Sampaikan Pidato Pertamanya, Jokowi Ancam Copot Jabatan jika Tak Serius: Saya Tak akan Beri Ampun

Jokowi berharap masyarakat bisa menjadi SDM yang berkualitas dengan berbagai bakat dan inovasi.

"Pertama, pembangunan SDM akan menjadi prioritas utama kita, membangun SDM yang pekerja keras, yang dinamis," kata Jokowi.

"Membangun SDM yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi."

"Mengundang talenta-talenta global bekerja sama dengan kita."

"Itu pun tidak bisa diraih dengan cara-cara lama, cara-cara baru harus dikembangkan," sambung Jokowi.

Untuk pembangunan SDM yang mumpuni, Indonesia disebut membutukan endowment fund atau dana abadi, yakni sarana investasi yang berkesinambungan.

Pemberdayaan SDM itu juga disertai dengan pengembangan teknologi yang menjangkau seluruh elemen masyarakat.

"Kita perlu endowment fund yang besar untuk manajemen SDM kita," ucap presiden.

"Kerja sama dengan industri juga penting dioptimalkan."

"Dan juga penggunaan teknologi yang mempermudah jangkauan ke seluruh pelosok negeri," tuturnya.

Isi Pidato Lengkap Jokowi setelah Resmi Dilantik Jadi Presiden Indonesia 2019-2024

Program kedua adalah infrastruktur yang diharapkan bisa melancarkan berbagai industri seperti pariwisata.

"Kedua, pembangunan infrastruktur akan kita lanjutkan," ungkap Jokowi.

"Infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, yang mempermudah akses ke kawasan wisata, yang mendongkrak lapangan kerja baru, yang mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat," harap Jokowi.

Program berikutnya adalah kendala regulasi tenaga kerja yang terlalu rumit sehingga harus disederhanakan dengan aturan dalam undang-undang.

"Ketiga, segala bentuk kendala regulasi harus kita sederhanakan, harus kita potong, harus kita pangkas."

"Pemerintah akan mengajak DPR untuk menerbitkan 2 undang-undang besar," kata Jokowi.

5 Fakta Pelantikan Jokowi-Maruf Amin, dari Sapaan untuk Prabowo-Sandi hingga Kritik Kinerja Menteri

Undang-undang tenaga kerja itu terkait dengan pemotongan hal-hal yang menghambat lapangan kerja.

"Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU Pemberdayaan UMKM," ucap Jokowi.

"Masing-masing UU tersebut akan menjadi Omnibus law, yaitu satu UU yang sekaligus merevisi beberapa UU, bahkan puluhan UU."

"Puluhan UU yang menghambat penciptaan lapangan kerja langsung direvisi sekaligus."

"Puluhan UU yang menghambat pengembangan UMKM juga akan langsung direvisi," sambungnya.

Program selanjutnya adalah memprioritaskan investasi untuk penciptaan lapangan kerja sebagai pengembangan SDM.

"Keempat, penyederhanaan birokrasi harus terus kita lakukan besar-besaran," kata Jokowi.

"Investasi untuk penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan."

"Prosedur yang panjang harus dipotong."

"Birokrasi yang panjang harus kita pangkas," ujarnya.

Kisah Pedagang Nasi Goreng Masak 32 Ribu Porsi Buat Relawan Jokowi di Monas, Seporsi Dihargai Segini

Jokowi menyorot hirarki jabatan struktural yang bisa lebih disederhanakan dan lebih fokus pada keahlian.

"Eselonisasi harus disederhanakan. Eselon I, eselon II, eselon III, eselon IV, apa tidak kebanyakan?"

"Saya minta untuk disederhanakan menjadi 2 level saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi," tuturnya.

Untuk itu, Jokowi juga memerintah para menteri yang terpilih nantinya agar bisa fokus dalam urusan pembangunan.

Jokowi bahkan mengancam menteri yang tidak serius agar dicopot.

"Saya juga minta kepada para menteri, para pejabat dan birokrat, agar serius menjamin tercapainya tujuan program pembangunan."

"Bagi yang tidak serius, saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, pasti saya copot," ungkap Jokowi.

Program yang terakhir adalah mengenai transformasi ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam untuk kemakmuran negeri.

"Pada akhirnya, yang kelima adalah transformasi ekonomi."

"Kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam, menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi, bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.

(TribunWow.com/Ifa Nabila)