Kabinet Jokowi

Dahnil Anzar Beberkan Isi Pembicaraan Pertemuan Prabowo-Jokowi, Sebut Siap Bantu Pemerintah

Penulis: AmirulNisa
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Pertemuan tersebut membahas berbagai isu di Indonesia diantaranya pemindahan ibu kota, isu ekonomi hingga pertahanan negara. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNWOW.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan sebuah pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Negara pada Jumat (11/10/2019).

Dilansir TribunWow.com, terkait pertemuan itu, Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan isi pembicaraan yang jadi pembahasan Prabowo-Jokowi.

Bahkan Dahnil Anzar menyebut bahwa Partai Grindar dan Prabowo siap membantu selama lima tahun pemerintahan Jokowi.

Setelah Temui Jokowi, Prabowo akan Diundang Pimpinan MPR ke Pelantikan Presiden: Diundang Ya Hadir

Dahnil Anzar menjelaskan isi pertemuan Prabowo dengan Jokowi, Jumat (11/10/2019). (YouTube KOMPASTV)

Prabowo Bertemu Jokowi di Istana, Wartawan 2 Kali Minta Foto Salaman hingga sang Jenderal Bingung

Pernyataan itu disampaikan pada acara Sapa Indonesia Malam yang tayang di KompasTV, Jumat (11/10/2019).

Pada pertemuan Jokowi dan Prabowo, keduanya disebut banyak membicarakan mengenai ekonomi yang ada di Indonesia.

Dahnil Anzar juga menjawab mengenai adanya isu bahwa Prabowo akan diamanati menjadi bagian dari kabinet kerja Jokowi.

Dahnil Anzar pun menjelaskan bahwa pertemuan tersebut lebih banyak menyinggung soal ekonomi secara global, dan tidak banyak menyinggung langsung mengenai ajakan menjadi bagian dari kabinet di pemerintah.

"Secara spesifik itu disampaikan oleh Pak Jokowi terkait dengan pentingnya kondusifitas dan kemanan di Indonesia untuk memastikan kinerja teknorasi ekonomi itu bisa berlangsung dengan baik," ucap Dahnil Anzar.

Lalu Dahnil Anzar juga menjelaskan pandangan Prabowo yang disampaikan kepada Jokowi.

Prabowo banyak memberikan masukan mengenai ekonomi Indonesia dan adanya krisis secara global.

Sehingga Prabowo memberikan masukan terkait pentingnya Indonesia melakukan langkah serius dalam menghadapi krisis ekonomi secara global.

"Di Indonesia juga harus melakukan langkah-langkah serupa yaitu memastikan ekonomi domestik kita, fundamentalnya kuat," ucap Dahnil Anzar.

Prabowo Ungkap Banyak yang Tak Suka Kemesraannya dengan Jokowi

Bahkan Prabowo juga memberikan sebuah solusi yang dirasa cocok untuk dilakukan pemerintah Indonesia.

Prabowo menyarankan agar Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengenai perkonomian mulai diperkuat.

"Pak Prabowo tadi menyebutkan 'Pak, agaknya perlu kita kembali kepada identitas ekonomi Indonesia yang sesungguhnya, yaitu pasal 33 Undang-Undang Dasar 45," ucap Dahnil Anzar

Melalui pasal itu, Prabowo menekankan untuk mengarahkan perekonomian Indonesia yang lebih mendukung rakyat kecil.

Pembicaraan mengenai ekonomi negara menjadi hal utama pada pertemuan Jokowi dan Prabowo.

Selebihnya Dahnil Anzar mengatakan tidak ada pembicaraan yang lebih spesifik pada pertemuan tersebut.

"Sehingga tidak kemudian spesifik, misalnya bicara tentang apa jabatan yang tepat untuk Gerindra atau Pak Prabowo," ucap Dahnil Anzar.

Sedangkan mengenai kabar adanya kemungkinan Prabowo bergabung dalam koalisi, Dahnil Anzar tidak bisa memberikan jawaban pasti.

Namun kini Partai Gerindra hanya terfokus untuk memberikan masukan-masukan positif mengenai pemerintahan.

"Pada prinsipnya Pak Prabowo memenuhi undangan Pak Jokowi dan sudah berulang kali, Pak Prabowo menyampaikan terkait dengan konsepsi dan padangan beliau terhadap pembangunan lima tahun ke depan," ucap Dahnil Anzar.

Prabowo Subianto Bicarakan soal Sandiwara pada Penyerangan Wiranto: Saya Tidak Lihat Ada Rekayasa

Sedangkan mengenai kabinet, Prabowo tidak pernah membicarakan hal itu secara langsung.

"Nah Pak Prabowo tidak pernah secara langsung menyampaikan, misalnya minta harus masuk kabinet atau menjadi menteri dan sebagainya," ucap Dahnil Anzar.

Walau begitu Dahnil Anzar mengatakan bahwa Partai Grindra dan Prabowo siap untuk memberikan kontribusi pada pemerintah.

Sedangkan bentuk kontribusi yang diberikan belum diketahui pasti hingga kini.

"Pada dasarnya Gerindra dan Pak Prabowo ingin berkontribusi untuk kepentingan bangsa dan negara. Nah berkontribusi itu bisa sebagai oposisi dan bisa juga jadi bagian dari pemerintah," jelas Dahnil Anzar.

Hal itu juga termasuk posisi yang ditawarkan sebagai koalisi atau oposisi masih belum pasti.

"Nah apakah kami berkoalaisi, apakah kami kemudian harus berkoalisi atau beroposisi. Hal itu sangat bergantung pada persepsi Pak Jokowi," ucap Dahnil Anzar.

Posisi Gerindra akan bergerak sesuai dengan kebutuhan dari Jokowi.

"Apakah Pak Jokowi selama lima tahun ke depan membutuhkan Gerindra dan Pak Prabowo sebagai oposisi atau sebagai mitra internal pemerintah," ucap Dahnil Anzar.

Lihat video pada menit ke-8:13:

(TirbunWow.com/Ami)