TRIBUNWOW.COM - Pegiat Sosial Denny Siregar banyak mendapat sebutan sebagai buzzer dari pemerintah Jokowi.
Bahkan ia juga disebut kebal hukum pemerintah.
Saat ditanya mengenai sumber dari semua informasi yang diunggahnya di media sosial, Denny Siregar mengaku tak bisa menyebutkannya.
Penolakan Denny Siregar itu disampaikan saat menjadi bintang tamu pada acara Q&A With Andini Effendi yang tayang di Metro Tv.
• Bahas Buzzer, Pengamat Medsos Singgung Pendukung 02 yang Dipenjara di Depan Jubir Gerindra
• Bandingkan Dirinya dengan Rocky Gerung, Denny Siregar Mengaku Influencer Beretika dan Tak Kasar
Seorang jurnalis senior yaitu Budi Setyarso menjelaskan beberapa peristiwa yang disebut tidak adil.
Peristiwa itu tentunya menyangkut dengan unggahan dari Denny Siregar di akun media sosial.
Bahkan Budi Setyarso menyebut unggahan Denny Siregar berbahaya walau tidak secara langsung.
"Ada satu halnya yang berbahayanya tidak secara langsung. Yang pertama perlakuan aparat hukum kita kepada para kelompok-kelompok yang pro pemerintah, tidak sama dengan kelompok-kelompok yang kritis terhadap pemerintah," jelas Budi Setyarso.
Ia menjelaskan bahwa kelompok yang mengeluarkan hoaks dapat langsung ditindak secara hukum.
Namun hal itu berbeda dengan Denny Siregar yang tidak pernah terjerat hukum walau info yang disebarkannya adalah hoaks.
"Jadi satu kelompok yang dianggap mengeluarkan hoaks langsung ditindak secara hukum," ucap Budi Setyarso.
• Bela Denny Siregar saat Dicecar Banyak Pertanyaan, Ruhut Sitompul: Ada Berapa Nyawa Kau?
Selain itu Budi Setyarso menyebutkan bahwa Denny Siregar beberapa kali menuliskan nama seseorang yang menjadi korban bully.
Bahkan tindakan tersebut tidak mendapat perhatian dari pihak berwajib.
"Ada juga ketika kelompoknya Mas Denny dan kawan-kawan melakukan doksing ya, ketika mereka mengeluarkan identitas pribadi orang yang kemudian dibully sejagat maya enggak ada tindakan apapun di pemerintah," ucap Budi Setyarso.
Budi Setyarso pun menyebut bahwa tidakan pihak berawajib dapat membuat masyarakat biasa menjadi curiga.
"Nah orang-orang curiga karena kelompoknya Mas Denny ini di-back up sama pemerintah," ucap Budi Setyarso.
Menanggapi hal pernyataan Budi Setyarso, Denny Siregar merasa tidak pernah menyampaikan sesuatu tanpa bukti yang jelas.
Bahkan ia mejelaskan kasus yang menimpanya dan memberikan penjelasan.
Orang menilai dirinya sebagai buzzer pemrintah dan kebal hukum, dianggap hanya orang yang tidak memiliki bukti.
• Disindir Denny Siregar, Partai Gerindra: Tidak Percaya Diri Sama Dapurnya Sendiri Ya?
"Wah mereka terus langsung menyerbu bagimana Denny menista agama, tidak ada video itu loh itu punya buktinya. Tetapi kemudian masuk ke polisi mereka tidak punya bukti untuk itu dan saya punya buktinya," ucap Denny Siregar.
Bahkan Denny Siregar menyebut bahwa orang yang melaporkannya tanpa buktilah lalu menyebarkan kabar tidak benar mengenai dirinya.
"Karena mereka kalah, mereka membangun freming lagi bahwa Denny dilindungi polisi. Dan itu terus yang mereka sampai Pak Budi percaya, bahwa saya kebal hukum," ujar Denny Siregar.
Host Andini kemudian mempertanyakan sumber informasi yang didapat oleh sosok Denny Siregar.
"Mungkin orang juga bertanya kok bisa Bang Denny dapat buktinya? Itu satu yang soal video pengeroyokan. Soal dapat ambulans, kok bisa dapat duluan juga buktinya. Itu sebenarnya dapatnya itu dari mana?," ucap Andini.
Bahkan Budi Setyarso turut menanyakan hal yang sama.
"Mungkin bisa disebut detail siapa sih sebenarnya informannya?," ucap Budi Setyarso.
• Terkait Kritikannya pada Jokowi, Rocky Gerung: Saya Enggak Pernah Benci Dia, Itu Kan Urusan Pribadi
Saat diminta menjelaskan mengenai sumber yang didapatnya mengenai berita ambulan di Senayan.
Denny Siregar mengaku tidak bisa menyebutkan identitas sang informan.
"Ah itu biasa dilakukan. Saya enggak bisa menyebutkan nama seseorang di acara publik seperti ini," ujar Denny Siregar.
Namun, Budi Setyarso mencurigai sumber yang didapat sama dengan buzzer-buzzer di luar sana.
"Karena uploadnya agar bersamaan dengan beberapa kelompok yang ada kesamaan," ucap Budi Setyarso.
Denny Siregar pun mengatakan bahwa ada banyak orang di lokasi kejadian sehingga tidak bisa disebutkan siapa identitas informannya.
"Kan ada banyak orang Pak Budi di sana. Pak Budikan wartawan Tempo harusnya paham di sana berapa orang," ujar Denny Siregar.
Budi Setyarso kemudian menjelaskan bahwa seorang jurnalis memberikan data selalu dengan konfirmasi pihak terkait.
"Beda, kalau jurnalis mendapat info itu kita verifikasi ke lapangan betul tidak. Anda langsung upload yang ternyata belakangan salah," ucap Budi Setyarso.
Lihat video pada menit ke-1:41:
(TribunWow.com/Ami)