Terkini Daerah

Kronologi Pria Asal Jakarta Bunuh Diri di Bali dengan Racun, Tulis Wasiat: Abu Dibuang di Laut Bali

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi jenazah. Seorang pria asal Jakarta, Susanto Soo (47) ditemukan tewas akibat bunuh diri di sebuah hotel di Jalan Raya Uluwatu, Badung, Bali, Minggu (6/10/2019) sore.

TRIBUNWOW.COM - Seorang pria asal Jakarta, Susanto Soo (47) ditemukan tewas akibat bunuh diri di sebuah hotel di Jalan Raya Uluwatu, Badung, Bali, Minggu (6/10/2019) sore.

Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Bali.com, Senin (7/10/2019), Susanto diduga bunuh diri dengan racun.

Ia juga meninggalkan surat wasiat berbahasa Inggris yang di antaranya membahas soal keinginan agar abunya dibuang di laut Bali.

Polisi memeriksa kamar hotel tempat seorang pria asal Jakarta, Susanto Soo (47) ditemukan tewas akibat bunuh diri di Jalan Raya Uluwatu, Badung, Bali, Minggu (6/10/2019) sore. (KOMPAS.com/Istimewa)

BREAKING NEWS - Pria Asal Jakarta Bunuh Diri di Hotel di Bali, Tulis Surat Wasiat Berbahasa Inggris

Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu I Putu Ika Prabawa menjelaskan kronologi penemuan jasad Susanto.

Susanto ditemukan sudah tak bernyawa pada Minggu (6/10/2019) pukul 15.30 WITA.

Susanto check in sendirian pada Sabtu (5/10/2019) dan berencana check out pada hari berikutnya.

"Identitas laki-laki itu adalah Susanto Soo. Korban check in seorang diri pada tanggal 5 Oktober 2019 dan rencana check out 6 Oktober 2019 kemarin," terang I Putu Ika, Senin (7/10/2019).

Duty Manager hotel tersebut, Dewik Suryani mengungkap obrolan Susanto dengan resepsionis.

Saat check in sekitar pukul 13.30 WITA, Susanto meminta kamar kepada resepsionis bernama Devi.

Jeritan sang Anak Selimuti Pemakaman Polisi dan Istrinya yang Tewas dengan Luka Tembak: Mamak, Mamak

Susanto sempat bertanya kepada Devi apakah ia bisa meminta perpanjangan satu hari lagi di kamar yang sama.

Lantaran jenis kamar yang ia sewa sudah penuh, korban diminta untuk menyewa kamar jenis setingkat di atasnya namun menolak.

"Karena kita penuh di kategori superior room, kita suggest bapaknya untuk mengambil suite room, tapi bapaknya bilang kemahalan," terang Dewik.

Besoknya sekitar pukul 12.00 WITA, Susanto yang tak kunjung check out akhirnya ditelepon oleh pihak hotel.

Resepsionis bernama Edi mencoba menghubungi telepon di kamar korban namun tak ada respons.

30 menit kemudian, respsionis kembali menelepon Susanto namun tetap tak ada jawaban.

Aiptu Pariadi Diduga Tembak Istri dari Jarak Dekat hingga Tewas sebelum Pilih Bunuh Diri

Lantaran kamar Susanto akan digunakan oleh tamu yang lain, akhirnya pihak hotel datang ke kamar untuk mengecek.

Petugas hotel sempat memencet bel kamar hingga tiga kali namun tak ada jawaban.

Akhirnya petugas membuka sedikit pintu kamar Susanto dan melihat ada baju rapi dan sandal masih tertata rapi menunjukkan tamu masih di dalam.

Kemudian petugas hotel kembali lagi ke resepsionis agar staf menunggu Susanto hingga waktu check out paling lambat, yakni pukul 14.00 WITA.

Namun petugas kebersihan memberitahu bahwa Susanto masih tidur menjelang batas waktu.

"Tetapi sekira pukul 13.45 WITA salah satu room attendant yang akan membersihkan kamar menelepon ke front office kalau tamunya masih dalam keadaan tidur," ujar Dewik.

5 Fakta Penemuan Mayat Wanita Hamil di Sulbar, Istri Mantan TNI hingga Dipastikan Korban Pembunuhan

Dewik dan stafnya pun pergi ke kamar Susanto untuk memastikan ia masih tertidur di sana.

Dewik juga didampingi Supervisor Security bernama Jayok untuk melihat kamar Susanto.

Mereka mendapati Susanto dalam kondisi berbaring seperti tidur namun tampak kaku.

Akhirnya pihak hotel menelepon Rumah Sakit Kasih Ibu untuk mengirim dokter dan ambulans demi mengecek kondisi Susanto.

Sekitar pukul 15.30 WITA, Dokter Rama dan ambulans tiba di hotel.

"Ambulans datang jam 15.30 WITA dengan dokter jaga untuk mengecek keadaan tamu tersebut," ucap Dewik, dikutip dari Kompas.com.

Rama menyebut Susanto sudah meninggal dunia sejak sebelum pukul 12.00 WITA.

Kronologi Polisi Tembak Istri hingga Tewas, Berawal dari Cekcok hingga Pilih untuk Bunuh Diri 

Saat ditemukan meninggal dunia, Susanto mengenakan kaus warna biru serta celana pendek motif garis abu-abu.

Jasad Susanto masih dalam keadaan berselimut putih saat ditemukan.

Tampak busa keluar dari mulut Susanto dan tubuhnya membiru.

"Dari mulut korban keluar busa. Tangan kanan menekuk ke dada, tangan kiri bengkok ke samping badan," ujar I Putu Ika.

Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Susanto.

"Tubuh korban mulai membiru. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," terang I Putu Ika.

Dari pemeriksaan, polisi menemukan barang-barang yang diduga milik korban.

Polisi dan Istrinya di Medan Tewas Tertembak, Begini Kesaksian Warga

Di antaranya satu gelas kosong, satu botol kecil yang hanya terisi air setengahnya, satu botol balsem, dan selembar surat wasiat.

Sedangkan di dompet korban terdapat SIM, uang Rp 265 ribu, kartu Visa Jenius, plester luka, sebatang tusuk gigi, dan botol Fusion berisi serbuk putih yang diduga racun.

Botol diduga berisi racun itu ditemukan polisi di tempat sampah kamar.

Dari keterangan dalam surat wasiat Susanto, ia diduga kuat memang mengakhiri nyawanya sendiri.

"Dengan adanya surat wasiat yang diduga dibuat oleh korban dalam bahasa Inggris, dan ditemukannya serbuk putih diduga Vottas (racun), dan kamar terkunci dari dalam, maka sementara korban meninggal dunia diduga karena bunuh diri,” jelas I Putu Ika.

Adapun surat wasiat Susanto untuk sang istri yang menyebut dirinya memiliki depresi dan selalu ingin bunuh diri.

Ia juga meminta agar keluarganya tidak diberitahu soal kematian ini.

Temukan Bekas Penganiayaan di Tubuh Mayat Wanita Dalam Karung, Polisi Pastikan Korban Tewas Dibunuh

Susanto berpesan agar sang istri menjaga anak-anak mereka dan membuang debu Susanto ke laut Bali.

"Aku sepertinya punya penyakit mental dan depresi, yang selalu berpikiran untuk bunuh diri dan aku tidak tahan lagi.

Maaf mengakhiri seperti ini dan saya minta jangan beri tahu tentang ini kepada keluargaku dan aku minta agar abuku dibuang ke laut Bali.

Aku mencintaimu. Selalu ingat itu dan tolong jaga anak-anak kita," tulis Susanto.

Diketahui, Susanto tinggal di Green Hill Blok BL 3 nomor 17 RT 004 RW 003 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

 (TribunWow.com/Ifa Nabila)