Kabar Tokoh

Enggan Kembali Duduk di Senayan, Fahri Hamzah: Saya Sudah Hampir 20 Tahun Ya dalam Pemerintahan

Penulis: AmirulNisa
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fahri Hamzah enggan kembali ke pemerintahan setelah berada di Senayan selama 20 tahun.

TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fahri Hamzah mengaku sudah 20 tahun bekerja sebagai di pemerintahan.

Saat disinggung mengenai kembali bekerja bersama pemerintah di Gedung DPR MPR RI Senayan, Jakarta, Fahri Hamzah langsung menolak.

Dalam penolakannya itu, Fahri Hamzah juga berpesan agar pemerintah dapat terus bejalan dengan baik tanpa hambatan yang besar.

Fahri Hamzah menyampaikan pesannya itu pada channel YouTube Asumsi yang tayang pada Senin (30/9/2019).

Fahri Hamzah mengaku sudah cukup bekerja dalam pemerintah. (YouTube Asumsi)

Fahri Hamzah Jelaskan Maksud Pasal Penghinaan Presiden di RKUHP, Sebut Sudah Dibatalkan MK

Ia mengaku sudah 20 tahun diipercaya sebagai wakil rakyat, dan menurutnya itu sudah cukup.

"Enggaklah (kembali ke pemerintah), saya sudah dipilih rakyat. Saya sudah hampir 20 tahun ya dalam pemerintahan," ucap Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah pun mengaku ingin melihat jalannya pemerintahan tanpa ikut andil di dalamnya.

Walau begitu, Fahri Hamzah berharap agar pemerintah dapat berjalan dengan baik tanpa masalah serius yang harus dihadapi.

"Menurut saya biar saja pemerintahan ini mengambil jalannya. Tapi jangan sampai tercipta gelombang konflik yang lebih besar hanya karena pemerintahan ini tidak capable," ujar Fahri Hamzah.

Selain itu Fahri Hamzah berharap agar sistem demokrasi di Indonesia dapat berjalan sesuai dengan jadwal.

"Kita ingin demokrasi kita itu terjadwal. Kalau bisa lima tahun," ujar Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah Ungkap Jokowi Faktor Besar Keberhasilan Pemberantasan Korupsi: Setahun Korupsi Hilang

Fahri Hamzah juga menyebut masalah yang dihadapi Indonesia saat ini cukup membuatnya khawatir.

Ia juga menyebut ada beberapa daerah di Indonesia yang belum berjalan dengan stabil.

"Jangan sampai pemerintahan kita jatuh di tengah jalan. Kalau jatuh yang kita khawatirkan adalah, kita muncul konflik lain. Karena kita banyak daerah yang belum stabil," ujar Farhri Hamzah.

Satu wilayah yang dimaksud Fahri Hamzah yaitu masalah di timur Indonesia, Papua.

"Papua sekarang kayak begitu, kita belum tahu daerah-daerah lain," ucap Fahri Hamzah.

Pada perbincangan tersebu, Fahri Hamzah menyinggung masalah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Bahas Demo, Fahri Hamzah Ungkit Usulnya Buat Alun-alun Demokrasi Ditolak: Banyak yang Enggak Paham

Ia menjabarkan wilayah yang dimenangkan oleh calon presiden (capres) nomor urut 02 saat itu yaitu Prabowo Subianto.

Disebutnya, hasil Pilpres 2019 lalu membuatnya teringat pada sistem pemerintahan federal.

"Kalau lihat hasil pilpres, antara hasil pilres yang menang Prabowo dan yang menang Jokowi itu. Itu mengembalikan memori tentang sistem federal," ujar Fahri Hamzah.

Ia menyebutkan beberapa wilayah di mana Prabowo mendapat kemenangan dengan jumlah suara mendominasi.

"Prabowo itu menangnya di negara Pasundan, di negara Indonesia Timur, di negara Sumatera Timur. Itu semua konsepsinya adalah negara federasi," ucap Fahri Hamzah.

Soal RKUHP dan UU KPK Disebut Tak Sepenuhnya Mewakili Rakyat, Fahri Hamzah: Hati-hati Provokasi

Dan baginya kemenangan Prabowo di beberapa wilayah adalah fakta yang tidak bisa ditolak.

"Dan itu fakta, apakah kita mau terima atau tidak, ya faktanya seperti itu," ujar Fahri Hamzah.

Dari itulah, Fahri Hamzah menilai bahwa Indonesia belumlah stabil.

"Ini yang menandakan NKRI-nya belum stabil, nah gimana stabilkan NKRI, ini perlu pikiran," ujar Fahri Hamzah.

Lihat video pada menit ke-9:28:

(TribunWow.com/Ami)