TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyebut putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, tidak dapat langsung menjadi bakal calon Wali Kota Solo, Jawa Tengah, dalam Pilkada 2020 mendatang.
Meski demikian, pihak Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Solo siap mengumpulkan 40 ribu kartu tanda penduduk (KTP) untuk mendukung Gibran melalui jalur independen.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (30/9/2019), Djarot menyebut untuk mencalonkan diri sebagai wali kota harus melalui proses dan tidak bisa tiba-tiba.
• Nyatakan Dukungan pada Gibran Rakabuming di Pilwalkot Solo 2020, PSI Siap Kumpulkan 40.000 KTP
Diketahui, Gibran sudah resmi mendaftarkan diri dan menjadi kader PDIP dan sempat disebut-sebut akan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo.
"Tentunya kita semua, partai, akan mengevaluasinya," ujar Djarot dijumpai di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Rabu (25/9/2019).
"Seseorang menjadi kepala daerah tidak bisa ujug-ujug, tidak bisa tiba-tiba. Tentu ada prosesnya."
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut untuk menjadi calon kepala daerah yang diusung partainya harus ditimbang dari faktor pengalaman.
Mulai dari pengalaman di legislatif, di partai politik, di dunia bisnis, serta rekam jejaknya di tengah masyarakat.
• Gibran Rakabuming Anak Jokowi Urus KTA PDIP, Purnomo-Teguh Prakosa Resmi Daftar Calon Wali Kota Solo
Djarot juga menegaskan PDIP tidak akan asal-asalan memilih kader yang akan diusung untuk Pilkada 2020.
PDIP disebut memperhatikan visi dan misi dari tokoh yang dicalonkan sehingga jelas pandangannya ke depan untuk calon daerah yang akan ia pimpin.
"Tapi setelah menang itu mau ngapain? Itu yang penting," tegas Djarot.
Menurut Djarot, kepala daerah yang nantinya terpilih harus bisa membuktikan kemampuannya.
"Jadi setelah menang, dia betul-betul bisa bekerja dengan baik dan menyelesaikan tanggung jawab dengan baik, bisa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila," imbuhnya.
Kini PDIP Solo mengajukan nama Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa dalam Pilkada Solo 2020.
• Naik ke Panggung saat Demo Mahasiswa Samarinda, 3 Anggota DPRD Kaltim Dikurung: Jangan Kasih Jalan
Lantaran peluang Gibran mencalonkan diri jadi Wali Kota Solo melalui PDIP sudah tidak mungkin, PSI pun mencari cara lain dengan jalur independen.
Dewan Penasihat DPD PSI Solo Antonius Yogo Prabowo menyebut pengumpulan 40 ribu KTP merupakan bentuk dukungan PSI terhadap Gibran.
Menurutnya, dukungan tersebut sudah melalui berbagai pertimbangan matang di internal partai, mulai dari tingkat ranting hingga pusat.
Antonius mewakili PSI berpendapat bahwa sosok Gibran yang pengusaha dengan jiwa sosial yang tinggi sehingga cocok menjadi pimpinan daerah.
"Kami memutuskan mendukung Mas Gibran itu tentu ada pertimbangan matang," ujar Antonius, Senin (30/9/2019).
"Selain Beliau sosok yang muda, visioner, enterpreneur-nya luar biasa, juga bisnisnya kita akui, rasa sosialnya tinggi, secara anak muda Beliau magnet," terangnya.
• Jansen Sitindaon Puji Fahri Hamzah yang akan Lengser Jadi Anggota DPR: Anda Jadi Role Model
Antonius menyebut alasannya mengumpulkan 40 ribu KTP lantaran syarat jalur independen adalah 36 ribu suara.
"Kami mengambil 40 ribu KTP supaya ketika nanti diverifikasi KTP tersebut bermasalah atau tidak terverifikasi kami masih aman," kata Antonius.
"Jadi ada cadangan kalau ada KTP yang tidak terverifikasi."
PSI juga sudah melakukan komunikasi politik dengan beberapa partai politik di Solo untuk mendukung pencalonan Gibran sebagai calon Wali Kota Solo lewat jalur independen.
(TribunWow.com/Ifa Nabila)