TRIBUNWOW.COM - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengaku memiliki bukti soal demo tolak RUU di DPR Selasa (24/9/2019) ditunggangi pihak lain.
Ketua BEM UI Manik Marganamahendra yang sempat viral setelah menyebut DPR sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat sampai tak bisa mengelak pernyataan Yasonna Laoly.
Menurut Yasonna Laoly demo tolak RUU di DPR sudah diarahkan oleh pihak tertentu.
• Yasonna Laoly Malu sampai Tutup Mata Dengar Argumen Mahasiswa soal RKUHP, Lihat Balasan Haris Azhar
Yasonna Laoly memperkuat argumennya dari pernyataan Fahri Hamzah yang ada di lokasi kerusuhan.
Fahri Hamzah mengaku tak bisa hadir ke ILC karena terjebak kerusuhan di Gedung DPR.
Fahri Hamzah menceritakan kronologi kerusuhan Mahasiswa di Gedung DPR.
Sesuai pengamatan Fahri Hamzah di lokasi, dirinya menyebut bahwa massa yang terlibat kerusuhan di sekitar Gedung DPR bukan dari Mahasiswa.
"Saya menyaksikan sendiri nampaknya massa mahasiswanya sudah tidak ada, tapi ini jadi kaya kelompok biasa," kata Fahri Hamzah dikutip dari acara ILC.
Fahri Hamzah mengatakan memang dirinya tidak bisa mengamati pergerakan massa yang terlibat kerusuhan di sekitar Gedung DPR.
Meski begitu dari pengamatannya Fahri Hamzah memastikan bahwa massa yang terlibat kerusuhan bukan lagi dari kalangan Mahasiswa.
"Tapi rupanya sudah tidak terlihat seperti Mahasiswa," kata Fahri Hamzah.
Yasonna Laoly memperkuat dengan mengaku memiliki bukti bahwa demo Mahasiswa tolak RKUHP dan UU KPK di Gedung DPR RI serta di sejumlah wilayah sudah diarahkan.
"Satu hal yang sangat prihatin baru saja disampaikan Pak Fahri buat adik-adik saya, maybe kalian mengatakan ok mungkin kalian tau, but you dont know, kalian tidak thau behind that, we know, saya punya bukti, ada, diarahkan kok," kata Yasonna Laoly.
Mendengar pernyataan Yasonna Laoly, Ketua BEM UI yang duduk dengan dua rekan Mahasiswa lainnya langsung menggelengkan kepalanya.
Menurut Yasonna Laoly pergerakan Mahasiswa tolak RKUHP dan UU KPK di Gedung DPR RI dan sejumlah wilayah lainnya dimanfaatkan pihak tertentu.
"Ada lagi informasi lain yang dari kalian dimanfaaatkan," kata Yasonna Laoly.
"Ada gerakan yang simultan, ada di Papua ada di mana-mana," tambah Yasonna Laoly.
Menurut Yasonna Laoly dari sejumlah kerusuhan yang terjadi ada pergerakan yang negatif.
"Ok lah kalau gak senang, tapi itu menurut informasi kita ada sesuatu yang smelly," kata Yasonna Laoly.
Yasonna Laoly mengatakan pengesahan RKUHP serta sejumlah RUU lainnya sudah diputuskan ditunda sejak beberapa hari lalu.
Meski begitu pergerakan massa yang berimbas pada kerusuhan masih saja tetap ada.
• Haris Azhar Bela Mahasiswa dan Contohkan Menkumham Ikut Demo, Yasonna Langsung Menoleh ke Arahnya
"Sudah dikatakan ditunda tapi tetap ada upaya gerakan sistematik, five day ago sudah ditunda, tetap ada build up emotion kemudian dibuat 'boom', ini yang harus dicermati Bang Karni," kata Yasonna Laoly.
Yasonna Laoly menerangkan keputusan penundaan pengesahaan RUU sudah melewati pertimbangan panjang hingga akhirnya diputuskan.
Namun menurut Yasonna Laoly pemerintah tidak mungkin untuk membatalkan RKUHP dan UU KPK yang sudah terlanjur disahkan.
"Sebagai bangsa kita harus tangani masalah,kita betul-betul duduk, nanti kan ada penundaan tapi kalau mengatakan ini kita batalin saya sebagai bagian yang kerja untuk ini tidak sanggup," kata Yasonna Laoly.
"Beberapa profesor seperti Prof Mulyadi yang sangat mengharapakan, dia sudah tua mengatakan saya mau melihat ini untuk membayar hutang saya pada guru saya," kata Yasonna Laoly.
Yasonna Laoly kemudian memberi penjelasan panjang mengenai alasan tidak mungkinnya pembatalan RUU termasuk RKUHP dan UU KPK.
Selesai Yasonna Laoly menjelaskan seorang Mahasiswa mengajukan interupsinya.
Mahasiswa tersebut ingin membantah pernyataan Yasonna Laoly yang menyebut demo tolak RKUHP dan UU KPK ini sudah ditunggangi dan diarahkan.
"Saya ingin sampaikan pemerintah sering sekali melihat pola-pola gerakan bahasanya ketika muncul ramai dipandang tidak normal, dituduh ditunggangi , gerakan kami independen barangkali kenapa sih tidak melihat gelombang massa ini bukan gerakan yang gak normal, tapi mungkin cara menjalankan pemerintahannya yang gak normal," kata Mahasiswa tersebut.
Mendengar argumentasi dari Mahasiswa tersebut Yasonna Laoly hanya mengangguk sambil senyum kecil.
Pernyataan Mahasiswa kembali datang dari Ketua BEM UI Manik Marganamahendra kembali menekankan bahwa demo Mahasiswa tolak RUU merupakan independen.
"Kami sangat kecewa, karena ketika pemerintah tidak bisa membantah begitu banyak masalah yang ada di negeri ini kemudian malah membuat isu baru yang membuat publik berpikiri ulang kembali, publik juga sudah bisa menilai mana gerakan massa yang bergerak organik, mana gerakan massa yang diarahkan oleh uang," kata Manik Marganamahendra ke Yasonna Laoly.
• Yasonna Laoly: Mahasiswa Jangan Terbawa Agenda Politik yang Tak Benar, kalau Mau Debat Datang ke DPR
Yasonna Laoly tak tinggal diam.
Yasonna Laoly mengajukan pertanyaan balik pada Manik Marganamahendra.
"Kalau sudah membakar sampai ada korban tell me, memang itu tujuan mu?," tanya Yasonna Laoly ke Manik Marganamahendra.
"Tentu bukan, tentu itu bukan kami, " kata Manik Marganamahendra.
"S?," timpal Yasonna Laoly.
"Begitu jelas (bukan kami)," kata Manik Marganamahendra.
"So?," ujar Yasonna Laoly.
"Dan itu memang bukan kami," ulang Manik Marganamahendra.
"That's it," kata Yasonna Laoly.
Manik Marganamahendra tak lagi bisa membantah pernyataan Yasonna Laoly meski Karni Ilyas sebagai pembawa acara ILC tidak melarangnya untuk kembali bicara.
(TribunBogor/Sanjaya Ardhi)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Yasonna Ngaku Punya Bukti Fakta Lain Demo Mahasiswa di DPR, Ketua BEM UI yang Viral Tak Bisa Ngelak