TRIBUNWOW.COM - Sebuah video yang memperlihatkan tiga orang yang menembakkan senjata api ke udara di sebuah acara adat di Lampung viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 48 detik itu, terlihat pria menembakkan senjata laras panjang ke udara di acara hajatan tersebut.
Setelah menembakkan senjata itu, sejumlah anak yang berada di lokasi langsung berebut benda yang diduga selongsong peluru.
Tak hanya itu, ada dua pria lainnya yang juga menembakkan senjata laras pendek ke udara.
Lihat videonya:
Dikutip TribunWow.com dari tayangan yang diunggah INews, Jumat (20/9/2019) tiga orang itu diketahui sebagai oknum polisi dari satuan yang berbeda.
Ketiga oknum polisi itu telah dimintai keterangan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Lampung.
• Ungkap Kejadian setelah Kecelakaan Ambulans Vs Truk, Ini yang Buat Sopir Truk Urung Bantu Korban
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahawani Pandra Arsyad membeberkan kronologi kejadian yang menjadi viral tersebut.
Zahawani Pandra Arsyad mengatakan awalnya, prosesi pernikahan itu berlangsung pada Jumat (13/9/2019) hingga Minggu (15/9/2019).
Dalam acara adat itu, juga ada sesi pemberian gelar.
"Sesi pernikahan di mana kegiatan itu sudah berlangsung dari mulai 13-15, di tengah-tengah acara prosesi pernikahan tersebut, juga ada pemberian satu gelar ada yang cukup terhormat bagi warga dan masyarakat setempat dan ini merupakan suatu acara bersukacita," kata Zahawani Pandra Arsyad.
Lalu, kata Zahawani Pandra Arsyad, acara dilanjutkan dengan tradisi adat yang bernama Begawi.
"Pada hari minggu tanggal 15 September 2019, sekitar pukul 09.00, kegiatan tersebut sampai pada tahap turun mandi atau untuk kegiatan ke luar, pada saat keluar itu acara disebut dengan acara tradisi adat Begawi."
"Dalam acara itu ada tiga oknum anggota polri yang ketiganya itu adalah kerabat daripada keluarga yang tengah melaksanakan hajat dan pesta acara pernikahan dan pemberian gelar tersebut," jelas dia.
• Hanif Dhakiri Dipilih Jadi Plt Menpora, Mensesneg Pratikno: Ia Harus Rangkap Jabatan 1 Bulan Ini
Menurut, Zahawani Pandra Arsyad acara adat Begawi itu ditandai dengan suara bunyi-bunyian yang biasa menggunakan petasan atau mercon.
"Di dalam acara Begawi tersebut, biasanya dibuat dengan rasa sukacita dengan memberikan bunyi-bunyi untuk kegembiraan. Biasanya selama ini dalam bentuk letusan mercon. Karena saat itu memang tidak ada mercon dengan inisiatif daripada ketiga oknum tersebut untuk meletuskan senjata api dinas milik polri tersebut untuk memeriahkan suasana atau membuat sukacita," urai dia menambahkan.
Zahawani Pandra Arsyad mengatakan ketiga oknum polisi itu kini tengah diperiksa.
Lihat videonya mulai menit 1:10:
Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan satu di antara oknum tersebut merupakan Direktorat Polisi Air Baharkam Polri (Ditpolair), sementara yang lainnya merupakan personel Polda Lampung.
"3 oknum ini kita sudah tindak tegas, diperiksa propam langsung. Yang menggunakan senjata panjang, oknum Polair Mabes dibawa ke sini, beserta barang buktinya. Kita akan periksa dan tindak tegas," kata Iqbal di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019).
Iqbal meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut.
• Pria Tebas Dokter di Puskesmas Abiansemal I karena Cemburu, Istri Pelaku Sempat Lerai Keduanya
Ia mengatakan, senjata tersebut merupakan senjata organik milik Polri.
Senjata tersebut, katanya, seharusnya digunakan dalam rangka menjalankan tugas.
"Makanya pimpinan harus tegas untuk melakukan proses tindakan disiplin pada yang bersangkutan. Banyak sanksinya, dari ditunda kepangkatan, dicabut dalam jabatan struktural, sampai dikurung," ujarnya.
(TribunWow.com/Vintoko)