TRIBUNWOW.COM - PT Liga Indonesia Baru (LIB) menjawab laporan yang diajukan oleh Persib Bandung tentang insiden setelah lawatannya ke markas Tira Persikabo.
Diketahui Persib Bandung mengalami insiden pelemparan batu seusai laga melawan Tira Persikabo, Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (14/9/2019) malam.
Dalam insiden tersebut, bus dilempari batu yang berukuran cukup besar dan mengenai bagian kaca sisi kanan.
Lemparan batu tersebut membuat kaca bus pecah hingga membuat dua pemain Persib Bandung Omid Nazari dan Febri Hariyadi terluka.
Diktuip TribunWow.com dari laman resmi liga Indonesia, Selasa (17/9/2019) Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Dirk Soplanit memberikan pernyataan terkait laporan yang diberikan oleh Persib Bandung.
• Setelah Gagal Bela Persib Bandung di Putaran Kedua Liga 1 2019, Begini Nasib Fabiano Beltrame
“Kami sudah menerima surat dari Persib Bandung dan laporan terperinci dari Match Commissioner terkait pertandingan Tira Persikabo versus Persib," ucap Dirk.
"Berikutnya kami akan menindaklanjuti laporan itu sesuai dengan kapasitas kami sebagai operator kompetisi Shopee Liga 1 2019,” imbuhnya.
Dirk Soplanit juga mengatakan pihaknya akan melakukan upaya maksimal untuk mengusut tuntas insiden yang dialami Persib Bandung.
• Gagal Bela Persib Bandung, Fabiano Dibolehkan Pulang ke Brasil, Musim Depan Kembali dengan Syarat
Selain itu upaya yang dilakukan PT LIB juga untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak dialami dengan klub-klub lain.
“Kami akan lebih mengintensifkan lagi pelaksanaan pertandingan untuk putaran kedua, terutama aspek safety security," ucap Dirk Soplanit.
"Lebih dari itu, kami akan lebih memaksimalkan kerja sama kami dengan PSSI melalui direktur infrasturture safety and security,” tambah Dirk.
Dengan insiden tersebut Dirk Soplanit menyatakan rasa kekecewaanya kepada sejumlah oknum yang diduga bukan bagian dari suporter Tira Persikabo.
Menurutnya sepakbola merupakan suatu sarana untuk pemersatu bangsa.
“Kami sangat kecewa dengan ulah oknum yang mencoreng pertandingan tersebut," ucap Dirk.
"Bagaimana pun sepak bola telah menjadi hiburan yang berkualitas bagi rakyat dan media pemersatu bangsa,” pungkasnya.
• Striker Persib Bandung Ezechiel Belum Ada Kabar, Robert Alberts Doakan yang Terbaik
Sebelumnya Persib Bandung setidaknya menyuarakan empat butir tuntutan yang ditujukan kepada Panitia Pelaksana (Panpel) Tira Persikabo dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Berikut empat butir tuntutan PERSIB atas insiden penyerangan bus, 14 September 2019 malam:
1. Bahwa pihak panitia pelaksana pertandingan (Panpel) PS Tira Persikabo abai akan keamanan dan keselamatan tim PERSIB dengan memperbolehkan kami meninggalkan Stadion Pakansari setelah sempat tertahan selama satu jam usai pertandingan.
2. Bahwa selain kaca bus yang pecah, dua pemain PERSIB, Febri Hariyadi dan Omid Nazari menderita luka robek di bagian kepala. Karenanya, kami menuntut pihak Panpel dan PT Liga Indonesia Baru untuk bisa mengusut tuntas kejadian ini karena kejadian ini sudah masuk ke ranah hukum pidana.
3. Bahwa insiden seperti ini adalah yang kedua kalinya kami terima saat menjalani laga tandang di Liga 1 2019 dan dikhawatirkan akan menjadi trauma bagi beberapa pemain. Sebelumnya, tim PERSIB mendapatkan perlakuan serupa setelah sesi official training di Stadion Kanjuruhan dalam rangkaian pertandingan melawan Arema FC. Oleh karenanya, kami menuntut agar PT Liga Indonesia Baru dan PSSI untuk membuat regulasi baru terkait standar keamanan dan keselamatan tim selama dalam rangkaian pertandingan supaya ke depannya tidak ada kejadian-kejadian seperti ini lagi.
4. Sepakbola adalah alat pemersatu bangsa dan tidak sepatutnya menjadi ajang rivalitas seperti ini. Maka, kami, PERSIB meminta kepada semua pihak untuk segera menyudahi segala bentuk pertikaian yang ada.
Demikian keberatan ini kami sampaikan sebagai bentuk pernyataan sikap PERSIB demi kebaikan sepakbola Indonesia ke depannya.
(TribunWow.com/Khistian Tauqid Ramadhaniswara)