Mobil Tertabrak Kereta Api di Jombang

5 Fakta Mobil Tertabrak KA di Jombang: Kronologi Kejadian hingga Perlintasan Rel Segera Ditutup

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga mengerubungi mobil Datsun yang tertabrak KA Rapih Dhono, Kamis (12/9/2019).

TRIBUNWOW.COM - Sebuah mobil sedan Datsun GO Panca merah Kereta Api (KA) Rapih Dhono jurusan Blitas-Surabaya, Kamis (12/9/2019) siang.

Kecelakaan itu terjadi di perlintasan rel tanpa palang pintu di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Jombang, Jawa Timur.

Akibatnya, seorang guru dan tiga pelajar tewas.

Berikut sejumlah fakta yang dirangkum TribunWow.com dari kronologi hingga pernyataan PT KAI, Jumat (13/9/2019):

1. Kronologi

Kepala Unit Lakalantas Polres Jombang, Iptu Sulaiman menyebutkan kecelakaan itu terjadi karena supir mobil, Wawan Raharjo (31), diduga ceroboh saat menyeberangi rel kereta api tanpa palang pintu.

"Dugaan sementara, pengemudi kendaraan mobil Datsun GO Panca ceroboh saat menyeberang rel kereta api," kata Sulaiman seperti dikutip TribunWow.com dari TribunJatim.com, Kamis (12/9/2019). 

Sulaiman menjelaskan, kecelakaan itu bermula ketika mobil Datsun GO Panca wana merah yang bernomor polisi S 1681SZ melaju dari arah Jombang.

Saat akan melintasi rel kereta api tanpa palang pintu di Desa Sumbermulyo, supir diduga tak memperhatikan situasi sekitar.

Nahas, saat itu KA Rapih Dhono sedang melintas di perlintasan rel kereta api tersebut.

Kecelakaan pun tak dapat dihindari

2. Kondisi Korban

Wawan Raharjo (31), seorang guru di Jombang yang saat itu menyetir mobil Datson GO Panca tersebut langsung tewas di lokasi kejadian setelah mengalami luka parah pada kepala.

Ia merupakan warga Desa Mojotreno Kecamatan Mojoagung, Jombang.

Sementara itu, tiga murid Wawan Raharjo yang terdiri atas dua pria dan satu wanita turut tewas dalam kejadian itu.

Korban atas nama Fajar Nur Hidayat (13) yang merupakan warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, juga dikabarkan tewas di lokasi kejadian.

Sedangkan dua korban lain, Sabanet De Dayev (13), warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, serta Nabila Hada Salsabila (13), warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang.

Keempat korban tewas dengan luka yang cukup parah karena mobil sempat terseret kereta api sejauh 20 meter ke arah selatan.

Aris Prasetyo, saksi mata, menyebutkan empat korban tewas itu sempat terjepit dalam mobil yang sudah ringsek.

"Di dalam mobil tadi ada 4 penumpang, terjepit. Sekarang sudah dibawa ke rumah sakit," kata Aris Prasetyo seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (12/9/2019).

3. Mobil Antar Jemput Sekolah

Dwi Harianto, seorang kerabat dari korban mengungkapkan, mobil yang ringsek tertabrak kereta api tersebut merupakan kendaraan antar jemput sekolah.

Dilansir TribunWow.com dari saluran YouTube Info Jombang yang diunggah Kamis (12/9/2019), Dwi Harianto mengungkapkan biasanya korban memang menjadi langganan mobil antar jemput sekolah.

"Mobil sekolah kan itu antar jemput, enggak tahu dari Sumbermulyo itu kan enggak ada palang pintu," kata Dwi.

"Itu supirmya naik (rel) pas keretanya lewat, terus terjadi kecelakaan," lanjutnya.

Kondisi mobil Datsun setelah tertabrak KA Rapih Dhono. (Tangkapan Layar YouTube Info Jombang)

Dwi menambahkan, biasanya mobil yang digunakan untuk antar jemput siswa sekolah berjenis Luxio.

Namun, saat kejadian, sang supir menggunakan mobil berjenis Sedan Datsun.

"Kalau setahu saya ada 4 orang (di dalam mobil)."

"(Mobil sekolah) rutin jemput (korban), biasanya pakai mobil kayak Luxio gitu," ucap Dwi.

Dwi menyebutkan, satu di antara korban merupakan keponakannya.

"Kalau keponakan saya (rumahnya) ya dekat kejadian (kecelakaan) itu," kata dia,

Ia lantas menegaskan bahwa mobil yang ringsek tertabak KA Rapih Dhono itu adalah kendaraan antar jemput sekolah.

"Iya, itu kan antar jemput dari sekolah mobil itu," pungkasnya.

4. Pengakuan Kepala Desa

Fuad, Kepala Desa Sumbermulyo, Jogoroto, Jombang, Jawa Timur mengungkapkan, perlintasan rel tanpa palang pintu yang menjadi lokasi mobil Datsun GO Panca tertabrak Kereta Api (KA) Rapih Dhono sebenarnya sudah lama akan ditutup.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (13/9/2019), Fuad mengungkapkan, rencana penutupan perlintasan rel tanpa palang pintu itu tak kunjung direalisasikan karena mendapat penolakan dari warga setempat.

Fuad menyebutkan, insiden kendaraan tertabrak kereta di lokasi tersebut sudah sering terjadi.

"Sudah lama ada rencana ditutup. Tapi karena sebagian warga masih menolak, jadi sampai sekarang belum ditutup."

"Padahal sudah sering kejadian (insiden tertabrak kereta)," tutur Fuad.

Ia menyatakan, sepanjang tahun 2019, terdapat setidaknya 3 kendaraan yang tertabrak kereta api di perlintasan rel Desa Sumbermulyo.

5. PT Kereta Api Indonesia (KAI) segera Tutup Perlintasan Rel

Manajer Humas Daop, Ixfan Hendriwintoko menyampaikan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana untuk segera menutup secara permanen perlintas rel tanpa palang pintu tersebut.

Ixfan mengungkapkan, perlintasan yang menjadi lokasi kecelakaan antara mobil Datsun GO Panca dengan Kerata Api (KA) Rapih Dhono itu merupakan perlintasan tak resmi.

Meskipun sering terjadi kecelakaan, Ixfan menuturkan perlintasan itu tak kunjung ditutup karena menjadi satu di antara akses masuk ke Desa Sumbermulyo.

"Kalau berapa kali terjadi kecelakaan di perlintasan itu, kami belum lengkap datanya."

"Tapi disitu (perlintasan rel) memang sudah sangat sering terjadi. Itu perlintasan yang tak terjaga," ucap Ixfan. (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)