TRIBUNWOW.COM - Mantan Ajudan Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, Kolonel TB Hasanuddin mengungkapkan pribadi BJ Habibie di matanya.
BJ Habibie meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, pada pukul 18.05 WIB, Rabu (11/9/2019).
Diketahui, BJ Habibie sebelum meninggal telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak Minggu (1/9/2019).
Hasanuddin yang dihubungi melalui telewicara menuturkan kehilangan sosok ayah, dikutip TribunWow.com dari Kompas TV Live, Rabu (11/9/2019).
"Saya benar-benar kehilangan seorang ayah, seorang Bapak," ujar Hasanuddin.
Ia mengaku banyak hal yang dipelajarinya sejak mengikuti BJ Habibie.
"Banyak yang saya pelajari dan yang saya dapat selama menjadi ajudan Presiden. Suka dan duka kami tahu persis keadaannya," paparnya.
• BJ Habibie Wafat, Hanum Rais Ungkap Cerita Amien Rais tentang sang Mantan Presiden
Disebutkannya, bahwa sosok BJ Habibie merupakan pibadi yang dekat dengan pembantunya.
Tak hanya itu, Beliau juga tak segan untuk berdiskusi dan mendengarkan masukan dari orang di sekitarnya.
"Kami tahu beliau adalah tokoh yang seorang negarawan tetapi juga yang dekat dengan para pembantu beliau."
"Jadi kalau sudah duduk dengan siapa saja dan mau berdiskusi mau mendengarkan masukan dari seorang kolonel seperti saya," kata Hasanuddin.
"Mau duduk mendengarkan dan mau menyampaikan. Dan yang paling penting beliau adalah seorang suami dan Bapak yang sangat baik. Setia dan menjadi panutan kita semua," paparnya.
• BJ Habibie Wafat, Hanum Rais Ungkap Cerita Amien Rais tentang sang Mantan Presiden
Keinginan Terakhir BJ Habibie
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie mengungkapkan keinginan terakhir Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie sebelum meninggal dunia.
Dikutip TribunWow.com dari tvOne Live, Rusli Habibie menuturkan BJ Habibie membicarakan mengenai pesawat R80 yang sedang dirancangnya.
"Pak Habibie terakhir pembicaraan masalah itu hanya mengenai masalah pesawat R80," ujar Rusli yang juga keponakan BJ Habibie ini.
Ia menuturkan, BJ Habibie hingga menghabiskan waktu 2 jam untuk membicarakannya.
"Sampai 2 jam Beliau menjelasakan niatnya ke saya ingin membuat pesawat."
Disebutkannya, BJ Habibie juga menuturkan sedih akan kondisi PT Industri Pesawat Terbang dahulu.
"Dan Beliau sangat sedih dengan kondisi IPT dulu dan Beliau menguraikan ke saya. Beliau berusaha untuk pesawat R80 ini untuk terwujud untuk diberikan kepada putra-putri Indonesia," paparnya.
"Karena menurut beliau Indonesia sangat butuh pesawat yang kecil itu untuk menyambungkan pulau-pulau kecil," pungkasnya.
• Deretan Ucapan Duka dari Artis atas Meninggalnya BJ Habibie, Gading Marten hingga Atta Halilintar
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (11/9/2019), R80 merupakan pesawat kecil mampu mengangkut 80-90 penumpang.
R80 memiliki kecepatan maksimal 611 kilometer per jam dan kecepatan ekonomis 537 kilometer per jam.
Sekali melesat, pesawat ini juga mampu menjangkau 1.480 kilometer.
Jika sesuai rencana, R80 akan mengudara pada 2025 dan bersamanya, harapan Habibie akan kejayaan industri dirgantara Indonesia akan mengudara.
Berikut ini riwayat kesehatan dari Habibie sejak tahun 2014 hingga kini:
- 20 Oktober 2014, Habibie dirawat di RS Borromeus Bandung karena kelelahan
- 25 Oktober 2014, Habibie dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena kelelahan
- 22 Agustus 2015 Habibie dirawat di rumah dan mendapatkan perawatan
- 4 Maret 2016 Habibie dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena demam dan infeksi bakteri
- Maret 2018 Habibie dirawat di rumah sakit di Kota Munchen, Jerman
- Agustus 2018 Habibie dirawat di RSPAD karena kelelahan
- 1 September hingga Rabu (11/9/2019) Habibie di RSPAD Gatot Soebroto
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
WOW TODAY: