TRIBUNWOW.COM - Pengacara Farhat Abbas mengaku telah berjuang keras untuk menjunjung Hak Asasi Manusia (HAM) saat mengikuti acara Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Swiss.
Pengakuan telah berjuang keras di PBB itu disampaikan Farhat Abbas melalui akun Instagramnya, @farhatabbas, Rabu (11/9/2019)
Dari video yang diunggah, Farhat Abbas terlihat tengah berdiri di dekat sebuah sungai.
• Hotman Paris Sindir Orang yang Baru Pertama ke Eropa, Farhat Abbas Pamer Momen di Pesawat, Ekonomi?
Dengan mengenakan jaket warna cokelat, Farhat Abbas mengaku memanfaatkan kesempatan untuk berlibur setelah mengikuti acara PBB.
Farhat Abbas menunjukkan, Swiss yang memiliki pemandangan yang asri dengan sungai yang bersih.
Sebagaimana diketahui, Farhat Abbas sebelumnya mengaku berada di PBB untuk membicarakan soal HAM termasuk kasus Elza Syarief yang berseteru dengan Hotman Paris Hutapea dan Nikita Mirzani.
Farhat Abbas mengaku akan memperjuangkan kasus Elza Syarief atas kasus penghinaan yang diduga dilakukan oleh Hotman Paris Hutapea dan Nikita Mirzani.
"Habis acara PBB, pokoknya fokus liburan menenangkan diri setelah habis berjuang untuk HAM bareng teman-teman," kata Farhat Abbas.
"Sekarang nikmati Swiss, ada jam Rolex di sana tuh."
"Air mancurnya ini ikon kota di Swiss ini, luar biasa," sambungnya.
Setelahnya, ia menunjukkan sejumlah rekan-rekannya yang ikut menikmati suasana di negara dengan julukan Land of Milk and Honey tersebut.
Satu di antaranya yakni Bupati Luwuk Banggai, Herwin Yatim.
Dalam pemaparannya, Herwin Yatim menyinggung soal kebersihan di negara tersebut yang patut ditiru oleh Tanah Air.
"Pak Herwin Yatim, gimana nikmati kota di Swiss ini?," tanya Farhat Abbas.
"Ini bagian dari pelajaran kita, melihat tentang lingkungannya yang bersih, sungai yang jernih," papar Herwin Yatim.
"Indonesia perlu belajar tentang keindahan dan bagaimana komitmen tentang menjaga kebersihan dan lingkungan yang asri," sambungnya.
• Hotman Paris Bandingkan Dirinya dengan Seseorang yang Baru Pertama ke Eropa, Sindir Farhat Abbas?
Menanggapi itu, Farhat mengatakan bahwa para penduduk negara maju yang terletak di kawasan Eropa itu sudah sadar pentingnya lingkungan.
Untuk itu, tak heran jika negara tersebut memiliki pemandangan yang asri dan bersih.
"Karena penduduknya sudah sadar tentang lingkungan," tutup Farhat Abbas.
Sementara melalui kolom komentar, Farhat Abbas mengait-ngaitkan kebersihan lingkungan dengan cara bicara seseorang.
Seolah hal itu disampiakan dengan nada sindiran.
Farhat Abbas mengatakan kebersihan bangsa bisa dimulai dari cara berbicara yang sopan dan tak suka melayangkan hujatan.
Bahkan, menurutnya yang terutama harus dimulai dari seorang publik figur nasional mau pun internasional.
Namun, ia tak menyebut secara pasti siapa sosok yang ia maksud.
Kendati demikian, sebagaimana diketahui Farhat Abbas terbang ke Swiss untuk mengikuti PBB di mana ia sempat menyatakan membawa kasus Elza Syarief.
Sebagai kuasa hukum Elza Syarief, Farhat Abbas sebelumnya mengaku akan memperjuangkan kasus kliennya yang kini tengah kontra dengan Hotman Paris Hutapea dan Nikita Mirzani.
"Kebersihan suatu bangsa dimulai dari membersihkan bahasa/bicara dari mulut yg kotor, suka menghujat, membenci dan perang.
Terutama publik figur, artis dan internasional, Sungai di Swiss bersih jernih dan sehat,kab Luwuk banggai kota kembar Swiss nya Indonesia. @herwin_yatim," tulis Farhat Abbas.
Pamer Tiba di PBB, Farhat Abbas Minta Jokowi dan Kapolri Kawal Kasus Elza Syarief
Di beritakan sebelumnya, Farhat Abbas sempat meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian untuk mengawal kasus Elza Syarief.
Permintaan kepada Jokowi dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian untuk mengawal kasus Elza Syarief itu dikemukakan Farhat Abbas setibanya di gedung PBB, Jenewa, Swiss.
Farhat Abbas mengajukan permintaan demikian melalui akun Instagramnya @farhatabbasofficial, Selasa (10/9/2019).
• Soal Perwakilan PBB, Hotman Paris Tak Rela Indonesia Ditertawakan, Sindiran Pedas ke Farhat Abbas?
Terlihat Farhat Abbas mengenakan setelan jas hitam yang dipadukan menggunakan dasi warna merah.
Dirinya juga mengenakan headphone hitam yang dikenakan di kepalanya.
Terlihat Farhat Abbas tengah berada di sebuah gedung berlapiskan dinding kayu cokelat dengan latar sejumlah orang berkewarganegaraan asing.
Mantan suami Nia Daniati ini menyebut, dirinya kini tengah berada di gedung PBB Jenewa, Swiss untuk membicarakan soal HAM.
"Oke saya Farhat Abbas di gedung PBB, saya berharap penghargaan atau penghormatan Hak Asasi Manusia bisa dimulai dari Indonesia," ujar Farhat Abbas.
"Para orang-orang terkenal dan para tokoh-tokoh itu harus hati-hati untuk menjaga mulutnya."
"Karena menghina itu merupakan penindasan terhadap Hak Asasi Manusia," sambungnya.
Hal itu dikatakannya tak lain berkaitan dengan kliennya, Elza Syarief yang kini kasusnya tengah santer dibicarakan publik.
Sebagaimana diketahui, Elza Syarief terlibat perseteruan dengan artis Nikita Mirzani dan Hotman Paris Hutapea saat berada dalam acara Hotman Paris Show di iNews.
• Unggah Data Diri di Acara PBB, Farhat Abbas Sindir Program TV dan Warung Kopi Hotman Paris
Pertikaian yang semula terjadi antara Elza Syarief dan Nikita Mirzani kini merembet hingga melibatkan Hotman Paris dan putri Elza, Poppy Kelly hingga saling melontarkan sindiran bahkan saling lapor.
Menanggapi pertikaian yang semakin melebar, Farhat Abbas yang diketahui sudah terlebih dahulu berkonflik dengan Hotman Paris, lantas mengajukan permintaan kepada Jokowi dan Tito Karnavian.
Dirinya meminta supaya Jokowi dan Tito Karnavian menghukum berat dan menindak tegas para pelaku yang sering melontarkan hujatan di media sosial.
"Oleh karena itu pemerintah Indonesia khsusnya Bapak Jokowi dan Bapak Kapolri untuk menghukum berat para orang-orang yang menghujat di media sosial," minta Farhat Abbas.
"Penghinaan dan menghina dengan cara-cara kekerasan baik fisik mau pun psikis," sambungnya.
Selain itu, Farhat Abbas juga meminta supaya kasus Elza Syarief bisa segera diproses dan para terlapor bisa segera ditangkap.
Menurutnya, hal itu disampaikan Farhat Abbas sebagai bagian perwakilan PBB untuk membicarakan soal HAM di mata dunia.
"Oleh karena itu kasus Ibu Elza Syarief ini dapat diproses dan segera ditangkap para pelakunya dan dihentikan acara televisinya," ujar Farhat Abbas.
"Mudah-mudahan tidak terjadi lagi terhadap siapa saja di Indonesia."
"Dari Indonesia memulai Hak Asasi Manusia, salam untuk Pak Jokowi," tutupnya.
• Farhat Abbas akan Lapor Kasus di Hotman Paris Show ke PBB, Titip Elza Syarief ke Wartawan saat Pamit
Melalui caption, dirinya menyebut sebagai perwakilan di PBB menyampaikan kasus yang mendera Elza Syarief.
Farhat Abbas menyebut soal hukum yang selalu ditegakkan tanpa tebang pilih.
"Dari geneva PBB ,suara bu elza syarief kami sampaikan, hukun tanpa tebang pilih tegakkan selalu," tulis Farhat Abbas.
Soal Perwakilan PBB, Hotman Paris Tak Rela Indonesia Ditertawakan
Pengacara Hotman Paris Hutapea mengaku tak rela jika Indonesia sampai ditertawakan lantaran mengirim wakil yang dinilai kurang berkompeten dalam membicarakan HAM di PBB.
Pengakuan tak rela Indonesia ditertawakan itu disampaikan Hotman Paris melalui akun Instagramnya @hotmanparisofficial, Senin (9/9/2019).
Hotman Paris meminta supaya pihak terkait seperti lembaga pemerintah, perusahaan swasta, atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) benar-benar menyaring orang yang akan diwakilkan di PBB.
Pengacara yang kerap memamerkan mobil mewah itu meminta supaya orang yang dikirim ke PBB merupakan orang yang benar-benar berkompeten mengenai HAM.
• Unggah Data Diri di Acara PBB, Farhat Abbas Sindir Program TV dan Warung Kopi Hotman Paris
"Cegah jangan sampai nama Indonesia ditertawakan di luar negeri," jelas Hotman Paris.
"Apabila ada kegiatan, seminar atau acara terkait Hak Asasi Manusia di luar negeri, agar lembaga pemerintah atau perusahaan swasta atau LSM yang mengirim utusan mewakili Indonesia di PBB membicarakan HAM."
"Pilih benar-benar orang yang mencintai HAM antara lain yang sayang anak, memberikan nafkah kepada anak, dan tidak terlibat dalam berbagai kasus cerai, cerai, cerai," sambungnya.
Dengan nada menyindir, Hotman Paris menilai, jika yang diwakilkan merupakan sosok yang pernah bercerai dan memiliki masalah dalam keluarga, maka justru akan kembali ditertawakan.
Hotman Paris menyampaikan saran tersebut lantaran dirinya tak ingin nama Indonesia tercoreng begitu juga dengan dirinya sebagai pengacara.
"Karena kita akan ditertawakan, kalau ternyata orang yang kita kirim tidak melambangkan perilaku yang menghormati HAM," kata Hotman Paris.
"Ini hanya saran, ini menyangkut nama bangsa Indonesia dan nama saya juga salam Hotman Paris," lanjut dia.
• Farhat Abbas akan Lapor Kasus di Hotman Paris Show ke PBB, Titip Elza Syarief ke Wartawan saat Pamit
Pada unggahan berikutnya, Hotman Paris juga menyarankan supaya yang menjadi perwakilan di PBB bisa fasih berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris.
"Saran saya yang kedua, apabila mengirim utusan ke luar negeri, pastikan utusan tersebut bisa berbahasa Inggris," ungkap Hotman Paris.
"Terutama kalau datang ke PBB jangan sampai kirim orang yang tidak bisa bahasa Inggris," imbuhnya.
Saran itu disampaikan bukan berarti Hotman Paris ingin menjadi bagian dari perwakilan di PBB.
Melainkan, Hotman Paris menyampaikan hal itu sebagai bentuk kepeduliannya terhadap bangsanya sendiri.
"I can't believe if Indonesia said somebody who can not speak in english (aku tak bisa percaya jika Indonesia disebut seseorang yang tidak bisa berbahasa Inggris -red)," jelas Hotman Paris.
"Bagaimana jadinya nanti itu kelihatan dari jam terbang dan baground seseorang."
"I'm not interested to be representatif because I'm so busy but I want just to protect the nations and my name (Aku tidak tertarik menjadi perwakilan karena aku terlalu sibuk, tetapi aku ingin melindungi negeriku dan namaku sendiri -red).
"So make sure you send somebody who can speak english very well (Jadi, pastikan yang dikirim merupakan sosok yang bisa berbahasa Inggris dengan lancar -red)," tukasnya.
(TribunWow.com/Atri Wahyu Mukti)
WOW TODAY: