TRIBUNWOW.COM - Tersangka pembunuhan Aulia Kesuma (AK) mengatakan, ide membakar jenazah suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23) itu terinspirasi dari adegan pembunuhan dalam sinetron.
Adapun pembunuhan berencana itu berawal ketika Aulia merasa sakit hati kepada Edi.
Aulia berharap, rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan dijual untuk melunasi utangnya.
Menanggapi hal ini, Koordinator Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI) Pusat bidang pengawasan isi siaran, Mimah Susanti mengatakan, pihaknya perlu informasi lebih jauh terkait sinetron mana yang disebut tersangka menginspirasinya untuk melakukan pembunuhan.
"Kan itu kan kalau sinetron secara umum kan apakah semuanya itu mengandung unsur kekerasan yang akhirnya dia misalnya (membunuh) itu kan tidak bisa digeneralisir," ujar Mimah ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (4/9/2019).
• Eksekutor Sewaan Aulia Sempat Tak Tega, Ludahi Obat Nyamuk dan Gagalkan Pembakaran Mayat Pupung-Dana
Ia mengatakan, dalam penayangan sinetron di televisi ada dua pihak yang melakukan pengawasan, yaitu KPI dan Lembaga Sensor Film (LSF).
Menurutnya, jika suatu tayangan mengandung unsur kekerasan, maka dua pihak inilah yang akan melakukan tindakan.
Mimah menambahkan, KPI selalu melakukan pemantauan untuk memastikan suatu konten layak tayang di televisi Indonesia.
Selain memantau langsung tayangan di televisi, KPI juga menerima aduan masyarakat terkait konten-konten melanggar.
"Nah dari data atau temuan itu akan ada proses kajian, analisa selanjutnya yang mana yang diduga melanggar," sebut Mimah.
"Apakah dalam bentuk gambarnya, kata-katanya, nanti kan kita lihat tayangannya dulu," lanjutnya.
Mimah menyebut pihaknya akan memberikan sanksi untuk penanggung jawab siaran konten-konten yang melanggar.
Telah diberitakan sebelumnya, karena adegan sinetron yang ditontonnya di televisi, Aulia mengaku terinspirasi untuk meracuni kedua korban dengan menggunakan 30 butir obat tidur.
Setelah diracun, Pupung dan Dana kemudian dibekap di rumahnya di Lebak Bulus.
Kedua korban kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat oleh Aulia dan KV, anak kandung Aulia, untuk dibakar di dalam mobil yang diparkirkan di pinggir jurang.
Awalnya Aulia membuat skenario pembunuhan seolah-olah korban terbakar karena mobil terjun ke jurang.
Namun, rencana jahat tersebut gagal karena KV menderita luka bakar saat berusaha membakar kedua jenazah di dalam mobil.
"Kami ini ya mungkin karena kebanyakan nonton sinetron atau bagaimana," ujar Aulia dalam wawancara dengan wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
Kenal melalui aplikasi kencan online
Aulia mengaku mengenal Edi melalui aplikasi kencan online, Tagged, pada 2011 lalu.
Namun, Edi selalu menjelaskan kepada keluarganya bahwa mereka berkenalan sebagai rekan kerja.
Kala itu, Aulia telah memiliki dua anak, yakni KV dan Angel.
• Bunuh Lalu Bakar Suami dan Anak Tiri, Aulia Kesuma Mengaku Terlalu Banyak Nonton Sinetron
Saat perkenalan awal, Aulia menyebut dirinya tidak tertarik kepada Edi.
Aulia pun luluh ketika dipertemukan dengan Dana.
Dana secara khusus meminta Aulia untuk menikah dengan ayahnya.
Aulia merasa Dana membutuhkan sosok seorang ibu dalam hidupnya sejak sang ayah bercerai dengan ibu kandungnya.
"Jadi, waktu itu saya dikenalkan sama anaknya, Dana. Waktu itu karena saya merasa Dana itu dari kecil tidak punya sosok seorang ibu," ujar Aulia, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
"Enggak bisa tante, pokoknya tante harus menjadi ibunya aku," lanjut Aulia menirukan ucapan Dana.
Aulia memutuskan menikah dengan Edi pada 2011.
• Polisi sampai Geleng-geleng Kepala saat Aulia Kesuma Ngaku Lega seusai Bunuh Suami dan Anak Tirinya
Suami tak bekerja, Aulia berutang
Seiring berjalannya waktu, kehidupan pernikahan Aulia dan Edi ditempa banyak masalah.
Aulia mengklaim dirinya harus banting tulang seorang diri dalam menopang ekonomi keluarganya.
Menurut Aulia, Edi tidak memiliki pekerjaan sejak mereka menikah tahun 2011.
Mereka juga sering bertengkar karena hal-hal sepele.
Salah satu sumber percekcokan adalah soal pergaulan anak tirinya, Dana.
"Bapak Edi selalu mem-protect kesalahan Dana. Dia enggak mau anaknya dianggap salah. Saya ngomong seperti ini bukan untuk membela diri, tapi tolonglah jangan judge (menhakimi) saya. Coba kalian menjadi saya satu hari saja, bagaimana rasanya," ujar Aulia.
Masalah selanjutnya muncul ketika Aulia memutuskan untuk meminjam uang senilai Rp 10 miliar ke bank pada tahun 2013.
Uang tersebut digunakan untuk membuka usaha restoran.
Dari pinjaman itu, Aulia harus mencicil uang senilai Rp 200 juta setiap bulan.
Ia sempat merasa stres dan memiliki niat untuk bunuh diri karena merasa berat membayar cicilan tersebut.
Namun, Edi kembali lepas tangan dalam menanggung cicilan tersebut.
"Pak Edi itu orangnya enggak pernah kerja. Memang saya yang harus menanggung utangnya itu. Sedangkan dia enggak mengerti sama sekali, dia enggak pernah ada niat untuk mencari kerja," kata Aulia sambil terisak menahan tangis.
Selain itu, Aulia menambahkan, Dana juga pernah mengancam membunuh Aulia yang disampaikan melalui aplikasi pesan singkat.
Alasannya, Dana merasa hidupnya berubah sejak Aulia hamil anak hasil pernikahan dengan Edi.
"Di situ ada bukti chat (percakapan) bahwa Dana pernah mempunyai niat untuk membunuh saya karena dia enggak suka waktu saya hamil Rena (anak Edi dan Aulia). Dana waktu itu bilang bahwa 'hidup gue hancur gara-gara perempuan itu (Aulia)'," ujar Aulia.
Lega setelah membunuh
Aulia mengaku lega usai menghabisi nyawa suaminya dan anak tirinya karena rumahnya di kawasan Lebak Bulus bisa disita oleh bank guna melunasi utangnya.
"Maksudnya lega itu, iya saya sempat mengucapkan alhamdulillah dalam hati. Akhirnya, saya lepas dari utang yang benar-benar menghimpit saya, yakni Rp 200 juta per bulan," kata Aulia disambut gelengan kepala penyidik yang mendengar pengakuannya.
Selain itu, kata Aulia, KV bersedia membantu upaya pembunuhan itu karena KV ingin meredakan stres yang diderita ibunya.
"Seorang anak mana yang tega melihat mamanya diperlakukan seperti itu (menanggung utang Rp 10 miliar), makanya KV mengatakan, 'Ya sudahlah Bunda, aku ikut (dalam upaya pembunuhan itu)'," ungkap Aulia.
KV hingga kini masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur karena terkena luka bakar saat berusaha membakar ayah tirinya yang sudah tak bernyawa di dalam mobil.
Selain Aulia dan KV, polisi telah menangkap S dan A, pembunuh bayaran untuk membunuh Edi.
Kedua pembunuh bayaran itu ditangkap di Lampung Timur, Lampung oleh tim Jatanras Polda Metro Jaya dibantu Polda Lampung.
Keempat tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati. (Kompas.comSherly Puspita/Rindi Nuris Velarosdela)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata KPI soal Aulia Bakar Suami dan Anak Tiri Terinspirasi Sinetron" dan"Motif dan Kronologi Pembunuhan Berencana Suami dan Anak Tiri Versi Aulia Kesuma"
WOW TODAY: