Rusuh di Papua

Asrama Yahukimo di Jakarta Mendadak Sepi, Sebagian Mahasiswa Papua Diminta Orangtuanya Pulang

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Asrama Yahukimo yang mendadak sepi pada Kamis (29/8/2019), setelah sebagian mahasiswa memilih pulang ke Papua

TRIBUNWOW.COM - Asrama Yahukimo di Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur yang ditempati Mahasiswa Papua mendadak sepi.

Dikutip TribunWow.com dari Warta Kota pada Jumat (30/8/2019), Asrama Yahukimo mendadak sepi lantaran sebagian mahasiswa kembali ke Papua.

Mereka pulang ke Papua sejak insiden mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur beberapa minggu lalu.

Ketua Paguyuban Mahasiswa Jabodatabek dan Bandung, Gideon Adil mengatakan mahasiswa Papua pulang secara berangsur-angsur

Menurut pengakuan Gideon Adil, sebagian mahasiswa meninggalkan asrama lantaran disuruh orangtuanya pulang ke kampung halaman.

Tri Susanti Tersangka, Polisi Ajukan Cekal 6 Anggota Ormas yang Demo di Depan Asrama Mahasiswa Papua

"Jumlahnya saya kurang tahu ada berapa. Tapi, total kami di sini ada 30 orang."

"Beberapa orang kadang-kadang menginap dan tinggal di asrama lain, dan ada pula yang disuruh pulang sama orangtuanya," kata Gideon Adil saat ditemui Warta Kota, Kamis (29/8/2019).

Gideon Adil belum mengetahui secara pasti apakah mereka akan kembali tidak.

Kerusuhan di Jayapura Papua (Banjir Ambarita/Tribunnews.com)

"Nanti saya kabari mereka lagi. Mungkin mereka melihat dinamika di sana (Papua) terlebih dahulu," jelas Gideon Adil.

Asrama Yahukimo sempat dijaga oleh Kepolisian beberapa waktu lalu.

Meski aparat kepolisian sudah tak lagi berada di sana, namun Gideon Adil mengaku masih merasa tidak nyaman.

"Memang tidak ada lagi kepolisian yang datang mendadak ke asrama kami. Tapi, jujur saja, kami masih tidak tenang di sini," katanya.

Sedangkan, sebagian mahasiswa yang tidak pulang melakukan kegiatan seperti biasanya.

Jayapura Rusuh, Massa Bakar Kantor Telkom hingga Kantor Majelis Rakyat Papua serta Lempari Hotel

Kerusuhan di Jayapura Papua

Kondisi Jayapura, Papua pasca-kerusuhan yang terjadi pada Kamis (29/8/2019) pagi masih mencekam.

DilansirTribunWow.com dari Tribunnews.com pada Jumat (30/8/2019), pasca-kerusuhan, ribuan warga terpaksa mengungsi.

Mereka mengungsi ke berbagai instalasi militer.

Satu di antara warga Entrop bernama Sinta yang mengungsi ke Markas TNI Angkatan Laut Hamadi mengaku ketakutan.

Mereka takut jika massa kembali melakukan kerusuhan.

“Kami takut kalau massa balik, jadi kami milih mengungsi ke sini,” kata Sinta warga Entrop saat ditemui di tempat pengungsian.

Selain Sinta, masih ada ribuan warga yang mengungsi di tempat tersebut.

• Kronologi dan Isi Pesan WhatsApp Hoaks Tri Susanti yang Picu Kerusuhan di Asrama Mahasiswa Papua

Meski kerusuhan telah selesai, namun massa masih bertahan di halaman Kantor Gubernur Jalan Soa Siu Dok 2.

Tampak massa berjaga-jaga di Kelapa II Entrop yang berjarak 2,5 kilometer dari Kantor Gubernur.

Mereka sempat melakukan razia pada setiap kendaraan yang melintas.

Dua mobil di antaranya dibakar oleh massa.

Selain itu, aksi penjarahan juga terjadi hingga malam hari.

Mereka menjarah pertokoan Entrop hingga kemudian membakarnya.

Sementara itu, aparat keamanan berjaga-jaga di Jalan Koti yang tak jauh dari Grapari Telkomsel yang dibakar oleh massa.

Kini, sekitar 1.200 personel Brimob dikerahkan untuk mengamankan situasi Jayapura.

Dikutip dari Kompas, massa tak hanya membakar pertokoan.

• Jayapura Rusuh, Massa Bakar Kantor Telkom hingga Kantor Majelis Rakyat Papua serta Lempari Hotel

Mereka telah membakar sejumlah fasilitas publik antara lain Telkom, kantor pos, SPBU, dan kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) yang terletak di Jalan Raya Abepura.

Massa berkumpul di berbagai titik, antara lain Kabupaten Jayapura, Waena, Perumnas 3, dan wilayah Kota Jayapura.

Tak hanya warga biasa, mahasiswa turut meramaikan aksi protes.

Awalnya mereka hanya melakukan unjuk rasa secara damai namun akhirnya berujung kerusuhan.

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

WOW TODAY: