Wacana Pemekaran Kota

Bekasi Ingin Gabung Jakarta: Anies Baswedan Mempersilakan, Pengamat Hukum Nilai Ada Kecemburuan 

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan imbauan jelang laga Persija Jakarta vs Persib Bandung.Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku heran dengan keinginan sejumlah daerah perbatasan yang ingin bergabung.

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku heran dengan keinginan sejumlah daerah perbatasan yang ingin bergabung.

Sebagaimana diketahui, muncul wacana adanya sejumlah daerah perbatasan seperti Bekasi dan Tangerang ingin bergabung dengan Jakarta. 

"Baiknya gimana ya? Kenapa pada ingin gabung?" tanya Anies Baswedan dikutip TribunWow.com dari Warta Kota, Kamis (22/8/2019).

Padahal menurutnya, secara ekonomi daerah perbatasan sudah cukup terintegrasi.

Kendati demikian, Mantan Menteri Pendidikan ini akan tetap menunggu keputusan dari pemerintan pusat.

"Bagi kami tidak perlu beropini, karena itu keputusannya bukan wewenang DKI, itu wewenangnya pusat," ujar Anies Baswedan saat ditemui seusai rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).

Bekasi dan Depok Ingin Bergabung dengan Jakarta, Anies Baswedan Pasrah Serahkan pada Pemerintah

Sebut Jokowi Tak Koordinasi DPR, Fahri Hamzah: Anies Baswedan Tak Tahu Rencana Ibu Kota Pindah

Anies Baswedan mengatakan, dirinya tak bisa ikut campur dengan proses wacana penggabungan tersebut.

"Kalau sebagai proses, silakan saja. Saya tidak bisa menganjurkan, saya juga tidak bisa melarang," lanjutnya.

Pada kesempatan itu, ia hanya menegaskan dirinya tetap mendukung program pembangunan di Tangerang Bekasi.

Itu semata-mata untuk memberikan semangat.

"Semangat itu yang saya sampaikan. Karena itu, bagi kami di Jakarta, ketika mendukung program pembangunan di Tangerang dan Bekasi, itu adalah bagian dari menunaikan kewajiban sesama penyelenggara negara," beber Anies Baswedan.

Jokowi Sebut Lokasi Ibu Kota Baru Belum Ditentukan: Masih Nunggu Kajian

Sementara itu, Pengamat Hukum dan Tata Negara Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Asep Warlan Yusuf turut menanggapi wacana keinginan Kota Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta.

Asep Warlan menilai, Bekasi ingin memisahkan dari Jawa Barat dan gabung dengan Jakarta lantaran adanya kecemburuan.

Jakarta dianggap lebih bagus dari berbagai hal.

"Karena wilayah perbatasan itu memang kecemburuannya tinggi. DKI sangat bagus, jalan mulus, perumahan, kesehatan, pendidikan, tapi sebelahnya wilayah Jabar agak kurang, timbul lah kecemburuan," kata Asep Warlan dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (22/8/2019).

Sehingga, menurut Asep Warlan tidak ada faktor politik dalam wacana tersebut.

Rhoma Irama Terima Ibu Kota Pindah dari Jakarta, namun Singgung Utang Negara

"Jadi bukan politik tapi kecemburuan sosial, ekonomi. Jangan dianggap ini isu anti-Jabar, anti-Sunda, ini sesuatu yang rasional. Itu dugaan kuat saya," ucap Asep saat dihubungi via telepon seluler, Kamis (22/8/2019).

Asep Warlan mengatakan, keinginan penggabungan tersebut sudah berdengung sejak dahulu.

"Sepanjang rencana itu untuk mensejahterakan rakyatnya bukan menyusahkan sah saja secara hukum. Mungkin nanti juga ada Depok atau misalnya Banten yang melepaskan Tangerang menjadi DKI Raya," terang dia.

Asep Warlan menilai, hal itu sah-sah saja dilakukan.

Banyak manfaat yang terjadi jika Bekasi benar-benar bergabung dengan Jakarta.

Pengamat Hukum dan Tata Negara Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Asep Warlan Yusuf turut menanggapi wacana keinginan Kota Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta. (Kompas.com)

 

Di ILC Ridwan Saidi Enggan Bicara soal Pindah Ibu Kota, Cerita Kabar Heboh Sekitar Jakarta

Manfaat itu antara lain, pembangunan infrastrukur, pelayanan pendidikan hingga kesehatan.

Kendati demikian, Asep Warlan menyarankan agar melakukan pertimbangan yang cukup serius sebelum benar-benar dilakukan.

"Banyak hal yang harus diukur potensinya, masalahnya, tantangannya dari aspek fisik, geografis, ekonomi utamanya, kualitas SDM yang mesti diukur dengan cermat dan detail jangan sampai ada kekalahan."

"Secara politik DKI itu enggak punya daerah otonom tapi wilayah administratif. Jadi nanti enggak ada DPRD nanti kalau gabung dengan Jakarta," kata Asep Warlan panjang lebar. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

WOW TODAY: