HUT Kemerdekaan RI

Mengenal Pendiri Paskibraka Husein Mutahar, Dipercaya Soekarno Amankan Bendera Pusaka dari Belanda

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Husein Mutahar, pendiri Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

TRIBUNWOW.COM - Siapa yang sudah kenal dengan sosok Husein Mutahar atau sering dipanggil H Mutahar?

Husein Mutahar merupakan pendiri Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Dikutip TribunWow.com dari laman resmi Kemenpora.go.id, Kamis (16/8/2019), Husein Mutahar merupakan ajudan Presiden Soekarno.

Pria kelahiran Semarang, 5 Agustus 1916 itu, diberi tugas untuk menyusun upacara pengibaran bendera ulang tahun pertama Republik Indonesia pada 17 Agustus 1946.

Kala itu, Husein Mutahar memilih pemuda dari beberapa wilayah di Indonesia.

Lalu, ia memilih lima pemuda yang berdomisili di Yogyakarta.

Anak Sopir Truk di Mamasa Jadi Paskibraka Nasional, Wakil Pertama Sejak Kabupaten Berdiri

Kunci (Chord) Gitar dan Lirik Lagu 17 Agustus 1945 - Husein Mutahar, untuk Hari Kemerdekaan

Lima pemuda itu terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan sebagai wakil daerah masing-masing.

Pada tahun 1967, Husein Mutahar diberi tugas oleh Presiden Suharto untuk menyusun tata cara pengibaran bendera pusaka.

Husein Mutahar menyusun satu pasukan yang dibagi menjadi tiga kelompok untuk mengibarkan bendera pusaka.

Tiga kelompok itu antara lain, kelompok 17, kelompok delapan, dan kelompok 45.

Pembagian kelompok tersebut menyimbolkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kelompok 17 bertugas sebagai pengiring atau pemandu.

5 Lomba yang Sudah Dimodifikasi Unik untuk Memeriahkan HUT ke-74 Republik Indonesia

Jokowi Ajak Masyarakat Ikut Lomba Foto Momen Hari Kemerdekaan, Ini Hadiah dan Syaratnya

Lalu, kelompok 8 bertugas sebagai kelompok inti pembawa bendera.

Sedangkan, kelompok 45 bertugas sebagai pengawal.

Selain itu, Husein Mutahar pernah ditugaskan Presiden Soekarno untuk menyelamatkan bendera pusaka.

Dikutip dari cagarbudaya.kemendikbud.go.id, Pada 4 Januari 1946 Presiden, Wakil Presiden serta jajaran menteri pindah ke Yogyakarta.

Hal itu dilakukan lantaran Jakarta tak aman oleh ancaman Belanda.

Bendera Pusaka sempat dibawa dan dikibarkan di Gedung Agung, Yogyakarta.

Namun, ketika Yogyakarta akhirnya berhasil dikuasai oleh Belanda pada 19 Desember 1948, lantas bendera pusaka diselamatkan Presiden Soekarno untuk diberikkanya pada Husein Mutahar.

Lirik dan Kunci (Chord) Gitar Lagu Kebyar-kebyar Gombloh, Cocok Dinyanyikan saat Hari Kemerdekaan

Presiden Soekarno meminta agar Husein Mutahar mengamankan bendera pusaka ke tempat yang lebih aman.

Demi keselamatan bendera pusaka, Husein Mutahar melepas jahitan bendera hingga terpisah menjadi dua bagian, yakni merah dan putih.

Lalu, dua bagian tersebut dibawa ke dalam tas yang berbeda.

Pada pertengahan Juni 1949, Presiden Soekarno yang saat itu mengasingkan diri di Bangka meminta kembali bendera pusaka tersebut.

Kemudian, Husein Mutahar memasang kembali jahitan bendera pusaka tersebut.

Ia memasang kembali jahitan bendera pusaka dengan mengikuti lubang jahitannnya satu persatu.

Lalu, bendera pusaka tersebut dibungkus dengan kertas koran dan dititipkan pada Soejoo untuk dikembalikan pada Presiden Soekarno di Bangka.

Lirik dan Kunci (Chord) Gitar Lagu Satu Indonesia - Kotak, Cocok Dimainkan saat Hari Kemerdekaan

Pada 6 Juli 1949, Presiden Soekarno kembali ke Ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta dengan membawa bendera pusaka tersebut.

Sehingga, pada 17 Agustus 1949 bendera pusaka kembali dapat dikibarkan.

Tak hanya dikenal sebagai bapak Paskibraka, Husein Mutahar merupakan satu di antara sosok terbentuknya organisasi kepanduan Pramuka.

Ia juga merupakan pencipta lagu-lagu kebangsaan seperti, Hymne Syukur hingga Dirgahayu Indonesiaku. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

WOW TODAY: