Terkini Nasional

TNI AD Pertahankan Enzo Allie Jadi Taruna Akmil, Yenny Wahid: Perlu Pengawasan agar Tak Bahaya

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Enzo Allie

TRIBUNWOW.COM - TNI AD memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie, Taruna Akademi Militer berdarah Perancis yang sempat viral karena diduga terpapar ideologi radikal dari ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Meskipun demikian Putri Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid menilai tetap perlu pengawasan dan bimbingan khusus terhadap Enzo selama menjalani pendidikan.

Tak lain untuk menetralisir paparan radikalisme yang selama ini mempengaruhinya, agar dia tidak berkembang menjadi bahaya laten ditubuh TNI.

TNI AD Putuskan Pertahankan Taruna Akmil Enzo Zenz Allie, KSAD Pasang Badan Ungkap Hal Ini

"Perlu pengawasan dan bimbingan khusus terhadap Enzo selama menjalani pendidikan."

"Untuk menetralisir paparan radikalisme yang selama ini mempengaruhinya, agar dia tidak berkembang menjadi bahaya laten ditubuh TNI," ujar Yenny Wahid kepada Tribunnews.com, Rabu (14/8/2019).

Yenny Wahid yakin dengan latihan dan doktrin kecintaan pada nusa dan bangsa, disertai dengan bimbingan dan pengawasan khusus, TNI akan mampu membina Enzo menjadi pribadi yang cinta dan setia pada NKRI dan Pancasila.

Ketua Hubungan Luar Negeri PP Muslimat NU Yenny Wahid (TRIBUNNEWS.COM/THERESIA)

"Kalau TNI membutuhkan bantuan, kami siap untuk dilibatkan untuk mengimbangi pengaruh ideologi Enzo, terutama dari sisi agama," ucap Yenny Wahid.

Direktur Wahid Institute ini setuju bahwa anak muda yang terdeteksi telah terpapar oleh paham radikal, lebih baik dirangkul dan dibina.

Karena acap kali mereka belum memahami betul ideologi yang mereka perjuangkan.

"Banyak yang hanya mengerti permukaannya saja karena mereka berada dalam tahapan eksploratif diusia yang masih muda," jelas Yenny Wahid.

"Mereka senang dengan hal-hal yang berbau perlawanan, perang-perangan dan heroisme," ucapnya.

Untung juga menurut Yenny Wahid, Enzo memilih masuk tentara, daripada nekat pergi ke Syria untuk bergabung dengan ISIS.

Mahfud MD Siap Gelontorkan Uang Rp 10 Miliar untuk Hadiah Sayembara, Hal Ini yang Buatnya Yakin

Libatkan Pihak Lain Lakukan Penilaian Ideologi

KSAD TNI Andika Perkasa memutuskan tetap mempertahankan Enzo Zenz Allie.

Hal itu disampaikannya saat konferensi pers di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta Pusat pada Selasa (13/8/2019).

"Kami memutuskan, TNI Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie dan semua Taruna Akademi Militer yang kami terima beberapa waktu lalu sejumlah 364," tegas Andika.

Keputusan tersebut diambil Andika karena pihaknya telah memberikan penilaian tambahan khusus untuk Enzo dan beberapa Taruna lainnya secara acak terkait ideologi.

Sosok Enzo Zenz Allie, taruna Akmil bule yang curi perhatian Panglima TNI. (Kolase tangkap layar Instagram/@tnilovers18)

"Kami tidak akan mengklaim bahwa alat ukur yang kami miliki itu sudah valid."

"Maka kami juga mengambil salah satu alternatif alat ukur yang memang selama ini sudah dikembangkan digunakan cukup lama, akurasi, validasinya bisa dipertanggungjawabkan karena sudah digunakan selama 8 tahun," kata Andika.

Andika menjelaskan, penilaian tersebut dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu 10 dan 11 Agustus 2019 lalu.

Setelahnya, hasilnya kemudian dianalisis pada Senin (12/8/2019) kemarin.

"Kesimpulannya Enzo Zenz Allie dilihat dari indeks moderasi bernegara ternyata kalau dikonversi menjadi persentase memiliki nilai 84% atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimum 7. "

"Jadi indeks moderasi bernegaranya cukup bagus," kata Andika.

Andika Perkasa mengatakan, pihaknya menggunakan alat pengukur dari pihak di luar TNI Angkatan Darat untuk mengukur moderasi bernegara Enzo Zenz Allie.

Soal Wacana PNS Boleh Kerja di Rumah, Begini Tanggapan Pengamat hingga Wapres Jusuf Kalla

Meski demikian, ia yakin terhadap hasil dari tim dan alat ukur moderasi bernegara yang diterapkan ke Enzo dan sejumlah Taruna yang dipilih secara acak.

"Kami memang menggunakan alat ukur yang digunakan sebagai alat ukur oleh pihak lain."

"Tapi kami yakinkan kalau tim ini tim yang sudah berpengalaman dan sangat ilmiah karena merupakan hasil studi penyempurnaan berulang-ulang selama delapan tahun. Jadi tidak hanya dilakukan oleh kami saja," kata Andika.

Andika tidak membuka secara rinci mengenai metodelogi pengukuran tersebut karena menurutnya pengukuran tersebut tidak boleh diketahui oleh siapapun

"Kami tidak ingin membuka detail soal metodologi, memang ini kan sesuatu yang tidak boleh diketahui. Saat kami melakukan test itu jangan sampai orang kemudian sudah tahu," kata Andika.

Namun ia membuka sedikit informasi mengenai pengukuran tersebut.

Ia menjelaskan, dalam pengukuran tersebut tim tersebut telah melakukan penilaian kepribadian atau self assessment terhadap Enzo dan sejumlah Taruna Akmil lain yang dipilih secara acak.

Selain itu, Andika menjelaskan bahwa tim tersebut juga telah melakukan self report secara eksplisit atau terang-terangan dan secara implisit atau tertutup terkait assosiation test.

Tidak hanya itu, tim tersebut juga telah melakukan wawancara pendalaman.

"Jadi tiga ini memang desainnya sudah bagus karena bukan hanya data tetapi melalui wawancara pendalaman yang dilakukan," kata Andika. (Tribunnews.com/Srihandriatmo Malau)

WOW TODAY: