TRIBUNWOW.COM - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Mahfud MD membeberkan dirinya pernah membela orang yang membawa bendera Tauhid.
Hal itu dibeberkan Mahfud MD saat menjadi narasumber di acara 'Inews Sore' unggahan channel Youtube, Official iNews, Selasa (13/8/2019).
Mahfud MD membeberkan cerita tersebut lantaran ia dituding mengaitkan bendera Tauhid dengan gerakan radikalisme.
Ia menceritakan, pernah membela seseorang yang membawa bendera Tauhid namun ditangkap oleh pihak kepolisian.
"Justru dulu saya membela orang yang membawa bendera Tauhid,"
"Itu yang ditangkap membawa bendera Lailahaillallah Muhammadarosulullah lalu ditangkap oleh polisi, saya katakan keliru polisi menangkap dia," ujar Mahfud MD.
• Tanggapi Polemik Enzo Allie, Mahfud MD: Saya Tidak Kenal Enzo tapi Negara Harus Diselamatkan
Mahfud MD bertanya-tanya mengapa lambang partai ditempelkan dengan bendera Merah Putih, kepolisian tidak berbuat apa-apa.
Sedangkan, orang membawa bendera Tauhid ditangkap.
"Pada saat yang sama tanggal empat dua belas, partai-partai berkumpul, partai-partai tertentu berkumpul itu di bendera Merah Putih ditempeli lambang partai. Itu juga melanggar undang-undang."
"Kenapa hanya yang membawa bendera Tauhid yang ditangkap, akhirnya orang itu dilepas," jelas Mahfud MD.
Pakar hukum tata negara itu bertanya-tanya mengapa orang membawa bendera Tauhid ditangkap.
"Itu lo orang Bekasi atau mana, itu saya bela dan dia dilepas
"Kalau hanya bendera Merah Putih dikasih bendera Laillahailallah melanggar undang-undang, kenapa bendera merah putih dikasih lambang partai tidak ditangkap," ujarnya.
• Bisakah Ahok Jadi Menteri pada Kabinet 2019-2024? Begini Penjelasan Mahfud MD
Menurutnya, radikalisme itu pandangan seseorang bukan karena membawa bendera Tauhid.
"Tetapi kalau radikal membawa bendera Tauhid, atau tidak membawa bendera Tauhid, menurut saya harus ditindak," kata Mahfud MD.
Radikalisme dianggap membahayakan eksistensi negara.
Bukan bendera Tauhid yang bisa membahayakan negara.
Selain itu, Mahfud MD menilai orang yang membawa bendera Tauhid bukan berarti seorang radikal.
"Tidak, belum tentu. Saya biasa saja kalau Anda mau ngasih kepada saya bendera Laillahailallah suruh kibarkan, saya kibarkan kok." ujarnya sambil menggerakan tangannya
"Tetapi kalau memang ada orang radikal membawa lambang itu ditangkap bukan benderanya, tetapi karena pandangannya dan gerakannya radikal," sambung Mahfud MD.
Lihat videonya di menit ke-8:31:
Demi membuktikkan dirinya bukan anti kalimat Tauhid, Mahfud MD menjelaskan bahwa di rumahnya banyak kalimat Tauhid.
Bahkan, Mahmud MD tak segan meminta repoter untuk membuktikkan apa yang diucapkannya
"Wong di rumah saya banyak kalimat Tauhid, di rumah saya ini, tanyakan saja pada reporter Anda ini di sebelah kiri saya ada kalimat Tauhid."
"Allahusomad, hanya Allah-lah tempat meminta. Itu lukisan Amri Yahya tahun 82. Saya pasang di ruang saya," jelas Mahfud MD.
• Cerita Mahfud MD yang Nyaris Ditipu Jutaan Rupiah: Justru Saya yang Ngecoh Dia
Lalu, ia bercerita bahwa dirinya pernah mendapat sebuah hadiah batu ukir berkalimat Tauhid dari mahasiswanya.
"Karena di masjid-masjid di rumah-rumah, kemudian di lukisan-lukisan."
"Bahkan saya punya juga ukiran batu dikasih mahasiswa itu juga kalimat tauhid. Ketika mahasiswa lulus ngasih itu dulu dah lama tahun 80 an itu masak dikatakan radikal," tuturnya.
Mahfud MD mengatakan, bendera tauhid itu suatu kebanggaan umat Muslim.
"Itu kebanggaan sebagai umat Muslim kepada agamanya, kepada Tuhannya," ucap pakar tata hukum negara tersebut.
Mahfud MD mengatakan dirinya kini dituding mengaitkan kalimat Tauhid dengan gerakan radikalisme.
Sehingga, ia tak segan untuk membuat sayembara pada siapa saja yang bisa membuktikkan dirinya pernah mengeluarkan pernyataan kalau kalimat Tauhid berkaitan dengan gerakan radikalisme.
• Mahfud MD Buat Sayembara dengan Imbalan Rp 10 Juta bagi yang Dapat Temukan Statementnya Berikut
Baik itu dari media rekam hingga media-media lainnya.
"Oleh sebab itu, saya tantang siapapun yang pernah merekam saya atau mendengar saya atau mencatat saya di berbagai tempat atau ada di cuitan saya."
"Bahwa radikalisme itu identik dengan kalimat tauhid, siapapun yang bisa menunjukkan itu akan saya bayar setiap orang yang menemukan itu, Rp 10 juta," jelas Mahfud MD.
Mahfud MD bahkan tidak takut akan memberikan 10 juta pada 1000 orang, jika dirinya benar-benar pernah mengeluarkan statement bendera tauhid berkaitan dengan radikalisme.
"Kalau ada 1.000 orang, masing-masing Rp 10 juta," tegasnya.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
WOW TODAY: