Trending Mati Lampu

Singgung Aset PLN Rp 1.500 Triliun, Tri Mumpuni 'Wanita Listrik': Bisnis PLN Ini Enggak Benar

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Praktisi Energi serta Terbarukan yang berjuluk 'Wanita Listrik', Tri Mumpuni, dalam Mata Najwa, Rabu (7/8/2019). Ia mengomentari soal posisi PLN sebagai perusahaan yang terlalu besar.

TRIBUNWOW.COM - Praktisi Energi serta Terbarukan yang berjuluk 'Wanita Listrik', Tri Mumpuni, menyinggung soal aset Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mencapai Rp 1.500 triliun.

Dengan aset PLN dengan nilai fantastis itu, Tri Mumpuni menganggap bisnis PLN tidak benar lantaran tercampur antara mencari untung dan memberi subsidi kepada rakyat.

Hal tersebut disampaikan Tri Mumpuni dalam tayangan Mata Najwa unggahan kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (8/8/2019).

Mengomentari peristiwa pemadaman listrik massal yang terjadi di sebagian wilayah Pulau Jawa pada Minggu (4/8/2019), Tri Mumpuni menyorot posisi PLN sebagai perusahaan yang terlalu besar.

Jokowi Marah Dengar Penjelasan Sripeni, Mantan Dirut PLN: Saya Merasa Laporannya Kurang Pantas

"Mbak Tri Mumpuni, Anda bergelut di bidang kelistrikan sudah sangat lama begitu, dari luar melihat, apa yang terjadi kemarin menurut Anda?" tanya Najwa Shihab.

"Kalau saya melihat, PLN ini terlalu besar, secara jujur terlalu besar karena sudah 29 tahun gitu saya mengamati dan melihat, sesuatu yang sangat besar itu akan banyak menarik orang, menarik dalam tanda petik ya," jawab Tri Mumpuni.

Bagi Tri Mumpuni, dengan aset PLN Rp 1.500 triliun serta pendapatan yang pernah tercatat Rp 4 triliun per tahun membuat PLN perusahaan yang terlalu 'mengundang' untuk berbagai pihak.

"Anda bisa bayangkan sebuah entity dengan tadi aset Rp 1.500 triliun dan dulu, saya dulu sempat tahu bahwa satu tahun itu dia ada income sekitar Rp 4 triliun lah."

"Jadi ini kalau cahaya itu banyak lalat yang ingin datang mendekati. Nah ini merepotkan PLN juga, kalau saya boleh ngomong begitu," ujar Tri Mumpuni.

Arief Poyuono Berapi-api Ingin Penjarakan Direksi PLN, Abdul Kadir: Tak Boleh Asal Beri Sanksi

 

Praktisi Energi serta Terbarukan yang berjuluk 'Wanita Listrik', Tri Mumpuni, dalam Mata Najwa, Rabu (7/8/2019). Ia mengomentari soal posisi PLN sebagai perusahaan yang terlalu besar. (YouTube Najwa Shihab)

 

PLN Beri Penjelasan Sama di DPR yang Buat Jokowi Marah, Abdul Kadir: Harusnya Lebih Cerdas Sedikit

Tri Mumpuni juga menyorot soal posisi PLN sebagai perusahaan yang ambigu, di mana harus mencari untung sekaligus mengaliri listrik subsidi pada daerah terpencil.

"Terus kita sempat usul, PLN ini ambigu gitu ya, dia satu sisi pemegang kuasa usaha, harus untung, di sisi lain dia punya beban sosial harus melistriki daerah terpencil gitu," kata Tri Mumpuni.

Menurut Tri Mumpuni, bisnis PLN yang sekarang ini tidak benar lantaran terlalu tercampur antara mencari untung dan memberi keringanan.

"Sehingga ini enggak benar gitu, kalau mau bisnis yang benar, ya sudah dipisah, yang menguntungkan sebagai komoditi, jadikan perusahaan yang tanpa subsidi dia bisa jalan," tuturnya.

PLN Tak dari Awal Bahas Kompensasi, YLKI Heran: Setelah Ada Tekanan Baru Muncul Ganti Rugi

Tri Mumpuni menyebut seharusnya ada perusahaan lain di luar PLN yang bergerak untuk mengaliri listrik subsidi ke daerah terpencil.

"Tapi untuk daerah-daerah yang memang masyarakat daya belinya masih rendah, dia belum bisa menikmati kehandalan listrik sebagai komoditi, masih sebagai infrastruktur, itu harusnya ada perusahaan tersendiri."

"Dengan cara begitu nanti akan jelas, ini mana yang menguntungkan dan mana yang subsidi," terangnya.

Posisi PLN yang tidak jelas ini bagi Tri Mumpuni juga merupakan satu di antara penyebab terjadinya pemadaman listrik massal lantaran kurang optimalnya kinerja PLN.

Berikut video lengkapnya (menit ke-2.52):

(TribunWow.com/Ifa Nabila)

WOW TODAY: