Kongres PDIP 2019

Megawati Minta PDIP Dapat Jatah Menteri Terbanyak, Wasekjen: Bukankah Ini Sesuatu yang Wajar?

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eriko Sotarduga memberikan penjelasan soal maksud Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri yang meminta jatah menteri paling banyak.

TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eriko Sotarduga memberikan penjelasan soal maksud Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri yang meminta jatah menteri paling banyak.

Diketahui, pernyataan Megawati yang meminta jatah menteri paling banyak itu disampaikannya dalam pidato pembukaan Kongres ke V PDIP di Grand Inna Bali Beach Hotel, Kamis (8/8/2019).

Diberitakan TribunWow.com dari Dialog Kabar Petang seperti dalam video di kanal YouTube tvOneNews, Kamis, Eriko Marbun berpendapat, Megawati secara terbuka meminta jatah menteri paling banyak karena tak ingin berbicara di belakang.

Beberkan Alasan Kenakan Baju Adat Bali pada Kongres PDIP, Jokowi Klaim Dirinya Sekarang Tampan

"Ini yang menarik. Ibu Megawati tidak ingin kita berbicara di belakang-belakang. Atau tidak bicara sekedar yang dikatakan dengan isu, gosip," kata Eriko.

Eriko menjelaskan, Megawati hanya ingin menyampaikan hal tersebut secara langsung di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi), seluruh kader PDIP, bahkan di depan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang diketahui menjadi tamu undangan dalam Kongres V PDIP itu.

Eriko menilai, apa yang disampaikan Megawati adalah hal yang wajar.

"Ini kan sesuatu yang wajar beliau sampaikan. Kalau nanti diberikan kursi menteri tentunya PDI Perjuangan mendapatkan yang terbanyak. Bukankah ini sesuatu yang wajar?" ungkapnya.

"Ini bukan cerita transaksional. Ini suatu kewajaran, dan ini menunjukkan dukungan Ibu Megawati kepada kader terbaik kami, Bapak Presiden Joko Widodo."

Meski demikian, jelas Eriko, Jokowi memiliki hak prerogatif dalam menentukan hal tersebut.

Karenanya, Jokowi yang juga berpidato dalam acara tersebut, menyebutkan pasti akan memberikan jatah kursi paling banyak meski jumlahnya akan ia tentukan sendiri.

Megawati Goda Prabowo Subianto saat Kongres PDIP di Bali: Tolong Deketin Saya Ya

"Setuju dengan itu, berapa pun itu, tentu yang terbanyak adalah untuk PDI Perjuangan. Bukankah itu yang sebenarnya ada di dalam dunia politik?" papar Eriko.

Eriko menegaskan, menjadi jati diri masyarakat Indonesia untuk tidak berbicara di belakang atau sembunyi-sembunyi.

"Tapi menyampaikan dengan guyonan, menyampaikan dengan secara langsung, dan tidak ada yang merasa tersakiti di sini. Ini hal-hal yang wajar saja bahwa yang menang yang menjadi suara terbesar, tentu mendapatkan terbanyak pula," ungkap Eriko.

"Bahwa ini suatu budaya yuang sebenarnya ingin disampaikan kepada Ibu Mega kepada kita semua, baik kader PDIP maupun kepada seluruh partai, seluruh masyarakat, bahwa ini adalah sesuatu yang wajar. Hasil kerja tentu dihargai dengan reward," tandas dia.

Simak videonya mulai menit ke 0.28:

Megawati Blak-blakan Minta Jatah Menteri

Hal tersebut disampaikan Megawati dalam pidatonya di pembukaan kongres V PDI Perjuangan (PDIP) di Grand Inna Bali Beach Hotel, Kamis (8/8/2019).

Awalnya, Megawati menceritakan soal dirinya yang menjaga PDIP untuk selalu konsisten dengan perjuangan.

Selama 10 tahun pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Megawati mengaku, PDIP selalu ditawari agar bergabung ke pemerintahan.

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sempat menggoda Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto saat Kongres PDIP V. (Channel Youtube tvOnenews)

Caranya adalah dengan tawaran kursi menteri.

Namun, cerita Megawati, ia selalu menolak tawaran tersebut.

Megawati mengaku anak-anaknya di partai menggerutu kepadanya saat melakukan penolakan itu.

Sebab sudah susah berjuang agar menjadi pemenang pilpres, namun tak pernah mendapat apapun.

"Saya ngomong, kalau elo kepengen jadi menteri (dengan cara seperti itu, red), keluar dari PDIP. Ora patekhen (bahasa jawa saya takkan kehilangan, red)," kata Megawati.

Megawati lantas melanjutkan ceritanya ke Jokowi.

Menurutnya, Jokowi pasti akan memberikan jatah kursi menteri kepada kader PDIP.

Sebab partainya sudah dua kali menjadikan Jokowi sebagai pemenang.

Sambut Ketua Umum Gerindra pada Kongres PDIP Bali, Jokowi: Jangan Desak-desak Saya Sebut Pak Prabowo

"Orang kita pemenang dua kali. Betul tidak? Saksikan ya. Iya dong. Jangan nanti, (Jokowi bilang, red) 'Ibu Mega, saya kira karena PDIP sudah banyak kemenangan, sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma 4 ya'. Endak mau. Tidak mau. Tidak mau. Tidak mau," kata Megawati yang disambut riuh teriakan para kader PDIP.

"Iya dong. Orang yang tak dapat kemenangan saja minta. Horeeeeeee," teriak Megawati sambil mengepalkan kedua tangannya di hadapan dada.

"Ini dalam kongres partai ya Pak Presiden, saya meminta dengan hormat, bahwa PDIP masuk ke kabinet dengan jumlah menteri yang terbanyak," kata Megawati yang disambut teriakan gemuruh dari kader

Jokowi Sanggupi Permintaan Megawati

Setelah Megawati, Jokowi juga mendapatkan kesempatan untuk berpidato di acara Kongres V PDIP itu.
Dalam pidatonya, Jokowi pun langsung menjawab permintaan Megawati terkait kursi menteri.

Jokowi menjamin, PDIP akan mendapatkan porsi terbesar di kabinet.

"Mengenai menteri. Tadi Bu Mega kan menyampaikan jangan empat dong. Tapi kalau yang lain dua, tapi PDIP empat kan sudah dua kali (red-lipat)," ucap Jokowi.

"Kalau yang lain tiga, pasti PDIP (hadirin berteriak 6 menteri), belum tentu juga. Yang jelas, PDIP pasti yang terbanyak. Itu jaminan saya," sambung Jokowi.

(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

WOW TODAY: