Trending Mati Lampu

Di ILC, Politisi NasDem Kurtubi Yakinkan Nuklir Solusi untuk PLN: Enggak Boleh Takut kalau Mau Maju

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi NasDem, Kurtubi mengusulkan agar Indonesia segera memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

TRIBUNWOW.COM - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi NasDem, Kurtubi mengusulkan agar Indonesia segera memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Hal ini berkaitan dengan kritik kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang memadamkan listrik secara serempak di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, hingga sebagian wilayah Jawa Tengah, pada Minggu (4/8/2019).

Dikutip TribunWow.com, hal ini diungkapkan Kurtubi saat menjadi narasumber program tayangan Indonesia Lawyer Club (ILC) dengan tema 'Listrik Mati, PLN Dihujat', dari saluran YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (7/8/2019).

Kurtubi mengatakan harus ada perubahan dalam mengelola kelistrikan di Indonesia.

"Harus ada perubahan mendasar tata kelola kelistrikan kita, agar yang dibangun oleh PLN ini masif, murah dan bersih, aman," kata Kurtubi.

"Saya usulkan di meja ini sekarang, bangsa ini enggak boleh takut dengan pembangkit tenaga nuklir."

"Harus menjadi bagian dari kelistrikan nasional PLTN kalau kita ingin menjadi negara maju."

"Semua pabrik, semua industri beroperasi 24 jam, butuh listrik yang kuat menunjang industri yang beroperasi 24 jam," paparnya.

YLKI Wadahi Aduan Konsumen PLN yang Rugi karena Mati Lampu: Kami Pernah Gugat KAI, Menang Sebagian

Menurutnya, batu bara maupun geoterma menjadi pembangkit listrik yang bagus, namun PLTN tetap dibutuhkan.

"Kita punya PLTU batu bara oke, kita dorong batu bara, punya geoterma, dorong."

"Satu lagi, nuklir yang bisa 24 jam itu, kelebihan nukril, bersih. Co2 nyaris nol, NOx nyaris nol, debu hampir nol," sebut Kurtubi.

Dijelaskannya, PLTU batu bara berbahaya jika berlebihan.

"Saya jujur mengatakan PLTU batu bara kotor. Tapi kita punya dan harus memanfaatkan batu bara, tapi kita tidak boleh berlebihan. Halo halo. Minggu kemarin Jakarta polusi, betul penyebab utama sektor transportasi."

Menteri BUMN Sedang Ibadah Haji saat Blackout, Fadli Zon: Tetap Harus Tanggung Jawab Dong

Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi NasDem, Kurtubi mengusulkan agar Indonesia segera memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). (Capture Indonesia Lawyers Club)

"Tapi juga disebabkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara yang begitu banyak di Jawa ini," tambahnya.

"Tak boleh pakai batu bara berlebihan, sehingga generasi muda kita menghirup udara kotor nantinya. Oleh karena itu masuklah PLT Nuklir, PLN harus mensponsori, siap melaksanakan mengoperasikan untuk kepentingan rakyat. Jangan salahkan ke IPP (Independent Power Producer).

IPP sendiri merupakan proyek PLN yang bekerja sama dengan perusahaan pembangkit listrik swasta.

"Harus PLN yang bangun ini. Masa negara besar takut. Yang berhak takut kepada energi nuklir di dunia ini hanya satu, yaitu Bangsa Jepang," jelasnya.

"Satu-satunya bangsa di dunia yang pernah kena bom atom. Tapi Jepang sejak tahun 1950 an sudah membangun PLTU nuklir. Sekarang dia sudah punya 3 unit. Itu yang menyebabkan industrinya maju."

Ia menyindir, Indonesia telah berminpi sejak presiden pertama namun hingga kini belum terwujud memiliki PLTU Nuklir.

"Kita meskipun pemimpin bangsa kita Bung Karno sejak tahun 50 an sudah mencita-citakan bangsa Indonesia harus menguasai teknologi nuklir. Nuklir dipakai untuk mensejahterakan rakyat. Tahun 50 itu. Sampai hari ini tidak terwujud."

"Saya imbau kepada Presiden Jokowi, dalam periode kedua ini, Indonesia memasuki pembangkit listrik tenaga nuklir. untuk kepentingan rakyat kita," pungkas Kurtubi.

Lihat video di menit ke 7.18:

Diberitakan sebelumnya, wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, hingga Jawa Tengah mengalami pemadaman listrik pada Minggu (4/8/2019).

Dari rilis yang diterima TribunWow.com, Perusahaan Listrik Negara (PLN) memohon maaf atas pemadaman yang terjadi akibat gangguan yang terjadi pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV, yang mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan dan diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.

Korban Mati Lampu PLN Berhak Dapat Lebih dari Kompensasi, YLKI: Itu Sebatas Kulitnya saja

“Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi, saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan penyalaan," ujar Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka.

Selain itu terjadinya gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV mengakibatkan padamnya sejumlah Area Jawa Barat.

“Sekali lagi kami mohon maaf dan pengertian seluruh pelanggan yang terdampak akibat gangguan ini, kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal,” tutup Made.

Pengaturan penormalan dilakukan dari UP2B untuk meminimalisir pemadaman.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/Jayanti Tri Utami)

WOW TODAY: