TRIBUNWOW.COM - Aki menjadi bagian penting untuk menyediakan sumber listrik yang berfungsi untuk menghidupkan mesin.
Ketika aki tekor maka jangan harap motor atau mobil bisa dihidupkan.
Biasanya aki tekor disebabkan karena memang kondisi aki sudah soak dan harus diganti.
Namun ketika aki sudah diganti dengan yang baru, namun tetap tekor, maka bisa dipastikan ada masalah lain.
• Penyebab dan Cara Mengatasi Munculnya Bunyi Jeduk di Sok Depan Motor
Dikutip TribunWow.com dari GridOto.com, ada dua hal yang bisa menyebabkan aki gampang soak meski sudah diganti dengan yang baru, Selasa (6/8/2019).
Kemungkinan pertama adalah kondisi kiprok motor.
Ketika kiprok mengalami masalah maka arus listrik dari spul dan aki menjadi tidak stabil.
"Aki yang selalu tekor atau soak bisa disebabkan karena kiprok yang rusak," ujar punggawan Nday Fashion Lightning, Muhamad Cholil Ardiansyah.
"Kalau kiprok rusak otomatis listrik dari spul enggak bisa disimpan di aki," jelasnya.
• Ini Waktu yang Tepat untuk Ganti Kampas Rem dan Dampaknya ketika Diabaikan
Sedangkan untuk memastikan kondisi kiprok, bisa menggunkan alat Multi Meter.
Namun jika kondisi kiprok normal, maka penyebab kedua adalah pada spulnya.
Sama halnya dengan kiprok, spul juga berperan dalam proses pelistrikan dalam sebuah motor.
"Biasanya karena spul gosong atau putus, jadi aliran listriknya kecil," tutupnya.
Kebiasaan Ini Sebabkan Aki Cepat Tekor
Kebiasaan pengguna yang kurang tepat saat menggunakan motor bisa menjadi faktor utama aki menjadi cepat tekor.
Kesalahan yang sering menjadi kebiasaan tersebut adalah saat pertama kali menyalakan motor.
“Inti masalah aki itu terletak pada siklus hidup aki dimana proses pengisian (charge) dan keluar daya (discharge) berjalan terus," ujar mekanik salah satu gerai aki di Jakarta Selatan, Heri dikutip dari Kompas.com pada Senin (14/1/2019).
"Nah, biasanya masalah timbul saat salah satu proses ini belum selesai sempurna,” jelasnya.
• Busi Retak Bisa Berdampak pada Mesin, Berikut Penyebabnya Keretakannya
Proses pengisian daya pada aki akan berlangsung ketika motor digunakan.
Bila mesin tidak cukup waktunya untuk mengisi aki, dimana arus masuk lebih kecil daripada arus keluar saat starter, maka aki bisa rusak atau tekor.
Karena diketahui pada saat memulai menyalakan motor, daya aki yang dikeluarkan sangat besar.
“Logikanya mirip dengan baterai telepon seluler. Jika kita kebiasaan isi sampai 80 persen, maka saat kita isi sampai 100 persen daya yang terisi hanya sampai pada kemampuan 70 persen tersebut. Itu prinsip baterai termasuk aki,” ucap Heri.
(TribunWow)
WOW TODAY: