TRIBUNWOW.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo menanggapi kabar Kiai Haji Maimun Zubair atau dikenal dengan nama Mbah Moen meninggal dunia.
Kiai Haji Maimun Zubair meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi, pada Selasa (6/8/2019) pukul 04.17 waktu setempat.
Maimun Zubair atau Mbah Moen lahir pada tanggal 28 Oktober 1928, wafat di usia 90 tahun.
Dikutip TribunWow.com, Sudjiwo melalui akun Twitternya, @sudjiwotedjo, Selasa (6/8/2019), meminta maaf dalam ucapan bela sungkawanya.
Sudjiwo meminta maaf karena bersedih atas kepergian Maimun Zubair.
Ia menuliskan, seharusnya bangga karena Maimun Zubair meninggal dalam keadaan yang terbaik yakni saat pergi beribadah haji.
• Sosok KH Maimun Zubair atau Mbah Moen yang Meninggal Dunia di Mekkah dan Ucapan Para Tokoh
Sudjiwo juga mendoakan kepergian Maimun Zubair dan berharap dapat bertemu di akhirat.
"Mbah Moen, maafkan karena saya sedikit banyak masih bersedih atas wafatmu. Harusnya saya 100 % bangga krn cara wafatmu sangat asyik dan bikin iri.
Baiklah Mbah Moen, sugeng tindak (selamat jalan).
Mugi kepanggih ing dinten mangke (Semoga bertemu suatu hari nanti).. #utangRasa," tulis @sudjiwotedjo.
Sudjiwo juga mengunggah foto sosok Maimun Zubair yang mengenakan baju putih dan memakai sorban.
Budayawan Sudjiwo Tedjo menanggapi kabar Kiai Haji Maimun Zubair atau dikenal dengan nama Mbah Moen meninggal dunia, Selasa (6/8/2019) (Twitter @sudjiwotedjo)
Dikutip TribunWow.com dari laporan wartawan Tribun di Mekkah, Husein Sanusi, Selasa (6/8/2019), Menteri Agama Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin menanggapi kepergian Maimun Zubair Zubair.
Hal ini sesuai permintaan keluarga yang mempertimbangkan banyak hal.
• Sosok KH Maimun Zubair atau Mbah Moen yang Meninggal Dunia di Mekkah dan Ucapan Para Tokoh
"Info dari pihak keluarga dan kerabat kemungkinan besar Beliau akan dimakamkan disini dengan pertimbangan beragam dan dianggap lebih baik," ujar Lukman Hakim.
"Sekarang jenazah di rumah sakit untuk menunggu penyelesaian administratif. Mudah-mudahan sebelum jenazah dimandikan jenazah bisa disemayamkan di kantor daker (daerah kerja) Mekkah, Mudah-mudahan masih terus kami upayakan," ungkapnya kepada media.
Sedangkan dalam postingan akun Twitter @DarmantoMS, Beliau wafat di RS An Noor di Mekkah, Arab Saudi.
Sebelumnya, Lukman Hakim juga merasa amat sangat berduka.
Lantaran sosok Mbah Moen merupakan guru yang disegani muridnya.
"Kita amat sangat berduka sedih atas kepulangan guru kita al mukarrom KH Maimun Zubair, subuh pagi tadi. Sungguh sangat kehilangan beliau. Beliau adalah guru kita," ujar Lukman Hakim.
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin menanggapi kabar Kiai Haji Maimun Zubair atau dikenal dengan nama Mbah Moen yang meninggal dunia. (Husein Sanusi/ Tribun)
• KH Maimun Zubair atau Mbah Moen Meninggal Dunia, Pengguna Twitter Ramai Doakan Almarhum
Lukman Hakim juga mengajak rakyat Indonesia mengikhlaskan dan mendoakan Mbah Moen.
"Saya ingin mengajak kita semua umat Islam Indonesia untuk mengikhlaskan kepergian Beliau. Kita boleh sangat terpukul bersedih hati tapi kita memohon untuk mengikhlaskan. Beliau wafat secara husnul khotimah," ujarnya.
"Marilah kita mendoakan Beliau diampuni segala khilafnya dan pada akhirnya beliau ditempatkan di tempat terbaik," papar Kemenag.
Lukman Hakim juga berpesan agar masyarakat Indonesia dapat melangsungkan salat gaib untuk Beliau.
"Saya berpesan jemaah Islam tanah air, salat gaib untuk mendoakan Beliau. Mudah-mudahan Beliau ditempatkan di tempat sebaiknya," kata Lukman Hakim.
Sosok Kyai Haji Maimun Zubair
Sosok Maimun Zubair ini bukan saja dihormati di kalangan pesantren, namun di kalangan pemerintahan dan birokrat sosok profil Maemoen Zubair juga sangat disegani.
Kiai Haji Maimoen Zubair atau Mbah Moen adalah seorang ulama yang dilahirkan di daerah Sarang, Rembang Jawa Tengah, dikutip TribunWow.com dari nu.or.id.
• Sebelum Berangkat Haji, KH Maimun Zubair atau Mbah Moen Sempat Bertemu dengan Megawati
Beliau dilahirkan pada tanggal 28 Oktober 1928.
Beliau juga merupakan anak dari ulama yakni Kiai Zubair.
Mbah Moen pernah mondok di Lirboyo Kediri di bawah asuhan KH. Mahrus Ali dan KH. Marzuki Dahlan.
Dan meneruskan menuntut ilmu di Mekkah pada usia 21 tahun.
Di Mekkah Beliau juga berguru kapada ulama besar lain seperti Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath dan lainnya.
Mbah Moen tidak hanya mengabdikan diri pada agama saja.
Beliau juga pernah menjadi anggota DPRD Rembang selama 7 tahun.
Beliau juga pernah menjadi anggota MPR RI yang mewakili daerah Jawa Tengah.
Kini, Beliau masih aktif sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Mbah Moen juga menjabat sebagai Mustasyar di PB Nahdatul Ulama (NU).
Selain itu di kesehariannya, beliau mengasuh di Pondok Pesantren Al Anwar yang juga lokasinya berada di Sarang, Rembang Jawa Tengah.
(TribunWow.com)
WOW TODAY