TRIBUNWOW.COM - Terkait mati lampu atau listrik yang dialami sebagian warga di wilayah Pulau Jawa, Bali juga Jabodetabek, Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mengganti rugi para konsumen yang terdampak.
Dari rilis yang diterima TribunWow.com, Senin (5/8/2019) Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani, mengatakan PLN memberikan kompensasi bagi bagi masyarakat yang ikut terkena mati lampu sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sripeni Inten mengatakan pihaknya telah bekerja semaksimal mungkin.
"Kami bekerja semaksimal mungkin penormalan seluruh pembangkit dan transmisi yang mengalami gangguan, saat ini sejumlah pembangkit listrik sudah mulai masuk sistem mencapai 9.194 MW," Ungkap Sripeni Inten Cahyani dalam keterangan tertulisnya.
Untuk pemadaman yang terjadi, PLN lalu memberikan kompensasi sesuai deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP), dengan Indikator Lama Gangguan.
• VIDEO Detik-detik Jokowi Marahi Dirut PLN: Ini Pernah Terjadi 17 Tahun Lalu, Malah Terjadi Lagi
Yakni sebesar 35 persen dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen golongan tarif adjustment.
Dan sebesar 20 persen dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen pada golongan tarif yang tidak dikenakan penyesesuaian tarif tenaga listrik (Non Adjustment).
Penerapan ini akan diberlakukan pada rekening bulan berikutnya.
Bagi pelanggan pascabayar, akan ada pengurangan tagihan disetarakan dengan pengurangan tagihan untuk tarif listrik reguler.
Dan diberikan pada saat pelanggan memberi token prabayar berikutnya.
Sripeni Inten meminta maaf atas nama PLN dan saat ini pihaknya tengah menghitung besaran kompensasi yang akan diberikan kepada konsumen.
"Kami mohon maaf untuk pemadaman yang terjadi, selain proses penormalan sistem, kami juga sedang menghitung kompensasi bagi para konsumen. Besaran kompensasi yang diterima dapat dilihat pada tagihan rekening atau bukti pembelian token untuk konsumen prabayar," ungkap Sripeni Inten.
• Terkena Dampak Pemadaman Listrik, Warga Bandung Keluhkan Kesulitan Air hingga Kehabisan Lilin
Dan bagi pelanggan premium, PLN akan memberikan kompensasi sesuai Service level Agreement (SLA) yang telah ditandatangani bersama.
Perkembangan terkini pada pukul 12.00 WIB, Senin (5/8/2019), pembangkit yang sudah menyala saat ini yakni PLTU Suralaya 3 dan 8, Pembangkit Priok Blok 1-4, PEmbangkit Cilegon, Pembangkit Muara Karang, PLTP Salak, PLTA Saguling, dan PLTA Cirata.
Lalu pembangkit Muara Tawar, Pembangkit Indramayu, Pembangkit Cikarang, PLTA Jatiluhur, PLTP Jabar, serta total 23 Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) telah beroperasi.
Jokowi Semprot PLN
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kantor Pusat PLN untuk meminta penjelasan terkait mati lampu yang terjadi di DKI Jakarta dan sebagian wilayah Jawa hingga Bali yang terjadi pada Minggu (4/8/2019).
Dikutip TribunWow.com dari Kompas Tv, Jokowi meminta penjelasan penyebab mati lampu kepada Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyanidi Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).
Jokowi menyayangkan seharusnya PLN dapat memperkirakan mati lampu yang terjadi dan tak merugikan banyak masayarakat.
"Peristiwa pemadaman total minggu kemarin dan dalam sebuah manajemen besar seperti PLN ini mestinya menurut saya ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar tentu saja ada back up plan," ujar Jokowi dengan wajah serius.
• Datangi Kantor PLN, Jokowi Semprot Pejabat PLN: Bapak Ibu Semua Pintar-pintar, Apa Tidak Dihitung?
Ia mengatakan seharusnya peristiwa yang dulu pernha terjadi dapat menjadi pembelajaran bagi PLN.
"Pertanyaan saya kenapa itu tidak bekerja? dengan cepat dan dengan baik. Saya tahu peristiwa seperti ini pernah kejadian di tahun 2002 17 tahun yang lalu di Jawa dan Bali. Mestinya bisa dipakai sebuah pelajaran bersama jangan sampai kejadian yang sudah terjadi itu kembali terjadi lagi," paparnya.
Sripeni Inten Cahyani pun menjelaskan secara panjang lebar mengenai penyebab mati lampu dan listrik.
Tak hanya itu ia mengatakan usaha apa saja yang telah dilakukan PLN untuk memulihkan listrik.
Namun Jokowi merasa penjelasan panjang lebar Sripeni Inten Cahyani tak menjawab pertanyaannya.
• Detik-detik Jokowi Marah dan Langsung Pergi setelah Dengar Penjelasan dari Plt Dirut PLN Sripeni
"Iya pertanyaan saya tadi di penjelasannya, panjang sekali ya, pertanyaan saya," keluh Jokowi.
"Bapak ibu ini kan orang pintar-pintar apalagi urusan listrik dan bertahun-tahun, apakah tidak dihitung, tidak dikalkulasi," tanya Jokowi dengan wajah serius.
"Bahwa ada kejadian-kejadian sehinga kita tahu sebelumnya, tahu-tahu drop, artinya pekerjaan yang ada tidak dihitung dikalkulasi, dan itu betul-betul merugikan kita semuanya."
Jokowi juga sempat terdiam dengan wajah serius.
"Kemudian hal-hal yang menyebabkan kejadian besar ini saya uang jangan sampai kejadian lagi. itu permmintaan saya."
"Oke baiklah, terimakasih," ujar Jokowi mengakhiri dengan salam.
(TribunWow.com)
WOW TODAY